Sosok Fadli ‘Penyambung Lidah’ Ratusan Usaha Kaum Ibu Pulau Parit

Fadli saat melayani transaksi warga Pulau Parit menggunakan mesin EDC. (Ilfitra/gokepri.com)

Karimun (gokepri.com) – Siang begitu terik. Ruangan itu agak sedikit gelap. Di dalamnya bergelantungan aneka macam jajangan ringan.

Sementara, di bagian dinding terpasang rak yang memajang berbagai jenis minuman.

Di bawah rak juga terdapat dua hingga tiga galon air mineral. Agak ke depan, beberapa tabung gas melon kosong menumpuk diantara tabung yang masih ada isi.

Ruangan sekitar 5×6 meter itu merupakan kedai kelontong. Ruangannya cukup luas untuk menampung berbagai macam dagangan.

Seorang pria berbaju kaos sampak sibuk melayani pembeli yang datang silih berganti ke kedai itu.

Ternyata, kesibukan pria yang diketahui bernama Fadli (44) itu bukan hanya melayani pembeli, namun juga membantu transaksi keuangan warga sekitar.

Fadli merupakan warga Parit Dua, Desa Parit, Kecamatan Selat Gelam, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Dia dikenal bos BRILink di pulau itu.

Siang itu, Fadli nampak bolak balik dari rak jualan ke meja kasir. Sesekali Fadli menggesek Mesin Electronic Data Capture (EDC) BRI yang terletak di atas meja kasir tersebut.

Kebetulan, ada seorang wanita paruh baya meminta tolong padanya untuk melakukan transaksi menggunakan kartu EDC BRI.

Fadli merupakan satu-satunya Agen BRILink sekaligus sebagai Agen Mitra Ultra Mikro (UMi) di Desa Parit, Pulau Parit.

Pulau Parit berada di depan Pulau Karimun Besar (pusat pemerintahan Kabupaten Karimun) dengan luas sekitar 18 kilometer persegi. Desa Parit dibagi dalam 4 dusun, 8 RW dan 18 RT.

Pintu masuk ke Desa Parit di Pulau Parit yang berada di depan Pulau Karimun Besar. (Ilfitra/gokepri.com)

Jarak tempuh antara Pulau Parit dengan Pulau Karimun Besar sekitar 15 menit perjalan menggunakan boat pancung (sampan bermesin tempel) dengan jumlah penduduk 1.712 jiwa.

Secara geografis, Karimun merupakan beranda Indonesia yang berbatasan dengan Malaysia. Pemisah antara Karimun dengan Malaysia adalah Selat Malaka. Artinya, Pulau Parit termasuk salah satu daerah perbatasan di Indonesia.

“Saya satu-satunya Agen BRILink sekaligus Mitra UMi di Pulau Parit ini,” ujar Fadli memulai pembicaraan.

Fadli mengakui, dia berkecimpung dalam usaha ini sejak dua tahun belakangan ini.

“Saya sudah menjembatani transaksi lebih dari satu miliar rupiah antara masyarakat di sini dengan BRI,” ungkapnya.

Fadli mengakui, dia menjadi Agen BRILink sekaligus Agen Mitra UMi hanya semata-mata untuk membantu ‘orang kampung’ yang memang membutuhkan bantuan untuk modal usaha.

“Saya tak menuntut macam-macam, saya hanya meminta jaga nama baik saya. Karena BRI tahunya hanya dengan saya. Alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar,” katanya.

Dikatakan, rata-rata pinjaman itu digunakan nelayan untuk modal menjaring ikan. Kalau untuk kaum ibu dimanfaatkan untuk membuat kue seperti kue bangkit, keripik pisang, peyek dan kue semprong.

“Alhamdulillah, dengan adanya program BRI ini, ekonomi masyarakat di Pulau Parit jadi hidup. Para pelaku UMKM makin tumbuh di sini,” tuturnya.

Menurut dia, sebelum menjadi mitra BRI, dulunya ibu-ibu hanya bisa membuat 2 jenis kue, namun sekarang malah bisa membuat 5 jenis kue.

Terkadang, Fadli tak habis fikir dengan kemudahan yang diberikan BRI kepada masyarakat tempat tinggalnya.

“Bagi saya, BRI ini memang luar biasa. Kenapa saya bilang begitu, bank mau saja memberikan pinjaman dengan nilai 10 juta hanya dengan bermodalkan KTP dan KK saja dengan jaminan yang tak memberatkan,” ungkapnya.

Diceritakan, kemudahan yang diberikan BRI kepada nasabah adalah ketika pagi dia input data pemohon, maka sore sudah selesai dan dana sudah bisa langsung diterima pemohon.

“Pagi saya input data, sorenya buku, ATM dan dana sudah langsung keluar. Pencairannya langsung ke pemohon dan tidak melalui saya,” terangnya.

Apa yang dikatakan Fadli dibenarkan Mardiah, warga Dusun 1, Desa Parit. Menurutnya, keberadaan Fadli sebagai Agen BRILink dan juga Agen Mitra UMi memang sangat membantu masyarakat di Pulau Parit.

“Kalau boleh kami bilang, Pak Fadli ini bagai dewa penyelamat bagi kami, kaum ibu di Pulau Parit ini. Beliau lah yang menyambung lidah kami untuk sampai ke BRI,” ujar Mardiah.

Ibu dua anak menyebut, selama membantu proses transaksi dengan BRI yang ada di Karimun, Fadli tak pernah meminta bayaran apapun.

“Beliau rela bolak balik Pulau Parit ke Karimun hanya demi membantu kami. Terima kasih kami dari emak-emak Pulau Parit atas perjuangan dan kerja keras beliau ini,” katanya.

Pemimpin Cabang BRI Tanjungbalai Karimun, Yosi William Kore. (Ilfitra/gokepri.com)

Terpisah, Pemimpin Cabang BRI Tanjungbalai Karimun, Yosi William Kore mengatakan, keberadaan Agen BRILink merupakan peran BRI dalam menghadirkan layanan keuangan yang menjangkau masyarakat sampai ke level kecamatan, desa hingga areal-areal yang memang remote.

“Agen BRILink merupakan mitra dan perpanjangan tangan kami yang menjalankan peran di tingkat bawah. Mereka bermitra dengan masyarakat yang kita tunjuk dan melayani masyarakat yang ada di area mereka yang tidak bisa kami jangkau,” ujar Yosi.

Menurut dia, layanan Agen BRILink seperti transfer, tarik tunai, pembelian pulsa atau token listrik, HP, pembayaran ticketing dan lain sebagainya.

“Syarat menjadi seorang Agen BRILink itu yang jelas nasabah BRI dan memiliki izin usaha, kartu identitas, NPWP dan form kerjasama yang disiapkan oleh BRI,” ungkapnya.

Menurut dia, yang jelas Agen BRILink harus siap melayani masyarakat dalam hal ini ketersediaan uang. Apabila ada masyarakat yang melakukan penarikan tunai tentu saja dia sudah harus siap.

“Yang jelas Agen BRIlink harus memiliki ketersediaan uang kas secara fisik,” pungkasnya.

Penulis: Ilfitra

BAGIKAN