Jakarta (gokepri) – Presiden Joko Widodo dan putranya, yang juga calon wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, bukan lagi kader dari PDIP Perjuangan setelah mereka mendukung Prabowo Subianto.
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komaruddin Watubun menegaskan Joko Widodo dan Gibran tidak dikeluarkan tetapi berhenti menjadi kader saat mereka memutuskan untuk tidak mendukung kandidat presiden PDI-P, Ganjar Pranowo.
Prabowo-Gibran menang dengan selisih jauh, meraih 58 persen suara, dibandingkan 16 persen suara Ganjar-Mahfud Md.
Baca Juga:
- PDIP Raih Suara Terbanyak, Ini Rincian Perolehan Suara Parpol
- Dipecat PDIP karena Dukung Prabowo-Gibran, Bobby Segera Kembalikan KTA
Penegasan ini ketika dikonfirmasi soal status Gibran di PDIP usai menjadi Wapres terpilih periode 2024-2029. “Gibran itu sudah bukan kader partai lagi. Saya sudah bilang sejak dia ambil putusan,” tegas Komar, Selasa (23/4/2024).
Status yang sama juga berlaku bagi Jokowi. Diketahui, Jokowi dan Gibran sebelumnya kader PDIP.
Menurut dia, Jokowi sudah tidak lagi menjadi kader setelah sikap politiknya yang berbeda dengan keputusan PDIP.
“Ah, orang sudah di sebelah sana, bagaimana mau dibilang masih bagian dari PDIP, yang benar saja,” kata Komar.
Untuk diketahui, Jokowi bergabung dengan PDIP pada 2004 untuk maju sebagai walikota Surakarta dan menang dua periode. Ia lalu terpilih menjadi gubernur Jakarta dan menjadi presiden selama dua periode dengan dukungan PDIP. Sedangkan Gibran telah menjabat Walikota Surakarta sejak 2020.
Dukungan Jokowi kepada Prabowo akhirnya menciptakan ketegangan antara dia dan PDIP, yang tetap menjadi partai terbesar di DPR RI setelah Pemilu 2024.
Jokowi sejauh ini belum menyampaikan langkah politik berikutnya, akan tetapi sejumlah media nasional melaporkan, Jokowi ingin mengambil alih partai Golkar agar tetap punya pengaruh. SINDONEWS | REUTERS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News