PADANG (gokepri) – Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), terancam penurunan status dari bandara internasional menjadi bandara nasional.
Hal ini diprediksi akan menimbulkan kerugian besar bagi provinsi tersebut, khususnya di sektor perdagangan dan pariwisata.
Ketua DPRD Sumbar, Supardi, mengatakan bahwa BIM menjadi gerbang bagi wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Sumbar dan juga digunakan oleh masyarakat dari Bengkulu dan Jambi saat musim haji. Sumbar sudah mendeklarasikan bahwa akan dikunjungi 8,2 juta wisatawan dalam program ‘Visit Beautiful West Sumatera (VBWS) 2023’.
Menurut Supardi, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumbar untuk melakukan langkah-langkah strategis agar BIM tetap berstatus sebagai bandara internasional. “Kami akan berusaha melakukan pendekatan dan lobi, tentu dengan syarat BIM harus memenuhi standar sesuai dengan bandara level internasional,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, BIM yang terletak di Kabupaten Padang Pariaman itu dibuat untuk bandara internasional sesuai arahan pemerintah pusat kala itu dan jika hanya untuk bandara nasional saat itu, sudah ada Bandara Tabing di Kota Padang. “Kalau akan turun status tentu kita tidak akan memindahkan bandara tersebut ke BIM karena Bandara Tabing berada di pusat kota,” kata dia.
Wakil Ketua DPRD Sumbar, Irsyad Safar, juga menyatakan bahwa penurunan status BIM akan menjadi kemunduran bagi Sumbar, khususnya setelah penerbangan internasional baru saja dibuka kembali. Ia berharap bahwa Pemerintah Provinsi Sumbar dapat melakukan langkah-langkah strategis untuk memastikan status BIM tetap sebagai bandara internasional.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Dedy Diantolani, mengatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan informasi mengenai status Bandara Internasional Minangkabau dan masih menunggu kelanjutan dari rencana pengurangan status internasional beberapa bandara. Ia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Sumbar siap menerima kebijakan dari pemerintah pusat mengenai status BIM ke depan.
Beberapa waktu lalu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa pemerintah akan memangkas jumlah bandara internasional dari 32 menjadi 14 atau 15 bandara saja di Indonesia. Kebijakan ini diambil untuk meningkatkan pergerakan domestik dan mobilitas perjalanan wisata dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Baca Juga: Gerbang Bandara Hang Nadim Bakal Dibongkar, Demi Pelebaran Jalan
Sumber: Antara