Tembus Rp112,2 Triliun, Bisnis Digital Dongkrak Pendapatan Telkom

pendapatan telkom 2024
Foto: Telkom Indonesia

JAKARTA (gokepri) – Telkom Indonesia mencatat pendapatan Rp112,2 triliun pada kuartal ketiga 2024, didorong oleh pertumbuhan bisnis digital dan data. Transformasi melalui strategi 5 Bold Moves menunjukkan hasil positif dengan peningkatan layanan dan dominasi pasar.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menutup kuartal III tahun 2024 dengan mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp112,2 triliun, naik 0,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini didorong oleh bisnis Data, Internet, & IT Services yang tumbuh 7,2% YoY, mencapai Rp67,9 triliun.

EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) mencapai Rp56,6 triliun dengan margin EBITDA 50,5%. Telkom juga mencatat laba bersih sebesar Rp17,7 triliun, dengan margin laba bersih 15,8%, serta laba bersih operasional Rp18,6 triliun dengan margin 16,6%.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menyatakan capaian ini merupakan hasil dari transformasi digital melalui strategi 5 Bold Moves. Di tengah tantangan industri dan ketidakpastian pasar, pertumbuhan lalu lintas data dan kontribusi bisnis digital menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat akan layanan digital yang terus didukung oleh Telkom.

“Telkom akan konsisten menghadirkan inovasi dan layanan digital terbaik untuk pelanggan. Kami yakin langkah ini berdampak positif, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat, lingkungan, dan pemangku kepentingan,” ujar Ririek.

Baca: Telkom Ajak Lestarikan Lingkungan Lewat Kompetisi Bumi Berseru Fest

Pada segmen Consumer (Mobile dan Fixed Broadband), anak usaha Telkom, Telkomsel, mencatat pendapatan Rp85,2 triliun atau naik 16,4% YoY, didorong oleh bisnis Digital Business yang tumbuh 2,5% YoY menjadi Rp58,8 triliun. Telkomsel mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dengan 158,4 juta pelanggan seluler dan 10,7 juta pelanggan IndiHome, naik 9,5% YoY.

Untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan, Telkomsel memiliki 269.066 BTS, termasuk 219.330 BTS 4G dan 947 BTS 5G. Pertumbuhan lalu lintas data tercatat 12,4% YoY menjadi 14.902.623 TB, menunjukkan tingginya konsumsi dan kebutuhan masyarakat terhadap layanan data berkualitas.

Satu tahun setelah mengimplementasikan Fixed-Mobile Convergence (FMC), Telkomsel tetap menjaga profitabilitas dan memperluas penetrasi pasar. Layanan IndiHome di segmen B2C (residensial) tumbuh menjadi 9,4 juta pelanggan, memperkuat posisi Telkomsel di industri telekomunikasi dan digital.

Baca: 500 Mahasiswa Antusias Ikuti Program Telkom Digistar Class 2024

pendapatan telkom 2024
Telkom Hub, Jakarta. Foto: Telkom

Telkomsel terus menjaga dominasi pasar dengan fokus pada pelanggan. Melalui strategi Customer Value Management (CVM), Telkomsel mengatur produk dan harga sesuai segmen pelanggan. Produk seperti Telkomsel Lite dan by.U tetap kompetitif di segmen youth dan mass, serta mendorong cross-selling antara layanan seluler dan fixed broadband. Pelanggan terintegrasi FMC meningkat dari 47% di 1H24 menjadi 53%.

Di segmen Enterprise, Telkom mencatat pendapatan Rp15,2 triliun, naik 3,8% YoY, terutama dari Digital Connectivity dan Digital IT Services. Telkom memperkuat kapabilitas di bisnis Cloud, Digital IT Services, dan Cybersecurity melalui kemitraan dengan pemain teknologi global.

Pada segmen Wholesale dan Internasional, Telkom membukukan pendapatan Rp13,4 triliun, naik 8,8% YoY, berkat bisnis infrastruktur digital dan layanan suara wholesale internasional.

Telkom juga mencatat pendapatan Rp6,8 triliun di bisnis menara telekomunikasi melalui Mitratel, naik 8,7% YoY. Hingga Kuartal III 2024, Mitratel menambah 1.245 menara sehingga total menjadi 39.259 dengan rasio tenancy 1,51x. Lokasi menara tersebar di luar Jawa (59%) dan di Jawa (41%).

Sejalan dengan strategi 5 Bold Moves, Telkom semakin memperkuat posisinya di bisnis Data Center dan Cloud dengan mencatatkan pendapatan Rp1,5 triliun, naik 9,8% YoY. Telkom memiliki total kapasitas 42 MW di 33 data center, tersebar di Indonesia, Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste, dengan utilization rate 70%.

Baca: Hidup Sehat di Masa Pensiun, KJS Telkom Batam Gelar Senam dan Pemeriksaan Kesehatan

Pada 8 Desember 2023, Telkom mendirikan PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) untuk mengelola aset jaringan. TIF bertujuan meningkatkan produktivitas aset fiber dengan membuka akses bagi mitra eksternal. Pada 1 Agustus 2024, TIF mulai beroperasi, memperkuat kapabilitas jaringan fiber optic nasional Telkom.

Hingga Kuartal III 2024, belanja modal Telkom mencapai Rp17,5 triliun atau 15,6% dari pendapatan untuk memperkuat infrastruktur dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Fokus Telkom pada digital connectivity dan layanan digital lainnya mencerminkan optimalisasi sinergi melalui belanja modal di seluruh jaringan.

Telkom berkomitmen pada praktik keberlanjutan (ESG), berfokus pada pengurangan dampak lingkungan, inklusivitas digital, dan tata kelola perusahaan yang tinggi, dengan harapan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait