Batam (gokepri.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) melaksanakan sensus online atau daring secara mandiri oleh masyarakat mulai 15 Februari sampai 31 Maret 2020. Namun karena minimnya sosialisasi, banyak warga di Provinsi Kepri yang akhirnya kurang berpartisipasi.
Rachmad, warga Pancur Pelabuhan, Kelurahan Tanjungpiayu, Kecamatan Seibeduk, misalnya, mengaku tidak tahu kalau ada sensus secara online. Sepengetahuannya, sensus masih menggunakan pola lama, ada petugas yang door to door ke rumah-rumah warga.
“Nggak tahu ya kalau bisa online, saya menunggu saja petugas sensus datang,” katanya, Rabu (18/3/2020).
Minimnya masyarakat yang bisa mengakses sensus secara online ini membuat BPS Kota Batam menurunkan target. Awalnya, Kepala BPS Kota Batam Rahyudin menargetkan masyarakat yang melakukan sensus secara mandiri melalui online sebanyak 40 sampai 50 persen dari sekitar 1,3 juta penduduk Batam. Kini, BPS Batam hanya menargetkan 20 persen saja. Dari target tersebut, per 27 Februari 2020, baru sekitar 3 persen atau 6.600 orang yang melakukan sensus online.
“Kami terus melakukan gerakan sosialisasi dan berkordinasi dengan pemerintah daerah dan lembaga lintas pemerintah, sampai kepada Lurah, RT dan RW untuk ikut menyosialisasikan,” katanya sebagaimana dikutip media online di Kota Batam.
Minimnya masyarakat yang berpartisipasi dalam sensus penduduk secara online juga terjadi di tingkat nasional. BPS mencatat, baru sekitar 18,1 juta orang yang telah megikuti Sensus Penduduk Online 2020.
“Posisi saat ini, penduduk yang sudah berpartisipasi Sensus Penduduk Online sekitar 18.1 juta orang,” ujar Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Margo Yuwono, Rabu (18/3).
Ia mengatakan, di tengah kasus virus corona yang mengakibatkan Covid-19 makin meluas di Indonesia, Sensus Penduduk Online masih terus berlangsung. Sebab, sensus online ini
dilakukan secara mandiri oleh setiap warga melalui situs resmi Sensus Penduduk Online 2020 milik BPS.
Kendati demikian, kata Margo, publisitas sensus online menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah. BPS tidak melakukan sosialisasi secara langsung dengan mengumpulkan orang dalam jumlah besar.
Sementara itu, ia mengatakan, BPS telah menyusun mitigasi penyebaran virus corona terhadap Sensus Penduduk langsung. Di mana petugas sensus akan mendatangi rumah-rumah warga pada 1-31 Juli 2020 mendatang.
Namun, kebijakan lain akan disiapkan sambil melihat perkembangan situasi dan arahan dari pemerintah pusat. “Kita sudah siapkan mitigasinya, sambil melihat perkembangan yang ada,” kata Margo. (wan)