Dua bulan jelang pendaftaran calon walikota, Amsakar Achmad dikabarkan berlabuh ke Partai Golkar. Gerindra menyodorkan Li Claudia Chandra maju di Pilkada Batam.
Penulis:
Engesti Fedro, Muhammad Ravi
BATAM (gokepri) – Amsakar Achmad hanya tertawa ketika ditunjukkan dua dokumen foto. Foto pertama soal kartu tanda anggota (KTA) bergambar wajahnya dengan logo dan latar belakang Partai Golkar yang dominan warna kuning. Di KTA itu tertera nama Amsakar Achmad lengkap dengan deretan nomor, Belian-Kota Batam, Kepulauan Riau. Belian adalah nama kelurahan. Amsakar bertempat tinggal di Belian.
Foto kedua adalah baliho foto Amsakar berkemeja putih dan berdasi hitam di bilangan Batam Center. Ia disandingkan dengan Li Claudia Chandra dengan tulisan besar-besar “Batam Maju Walikota Baru”. Li Claudia adalah politikus perempuan yang disodorkan Gerindra untuk maju Pilkada Batam 2024.
“Makin menarik. Bapak off the record dulu ya,” tulis Amsakar lewat pesan WhatsApp, Senin siang, 24 Juni. Wakil Walikota Batam dan Ketua DPD NasDem Batam itu enggan berkomentar banyak. Ia tak menjawab dengan jelas benar atau tidaknya ihwal kabar ia bergabung dengan Golkar.
Baca:
- Kiprah Politik Amsakar di NasDem di Ujung Tanduk
- Siapa Calon Penerus Rudi
- Di Balik Hasil Pileg Batam: Dominasi Wajah Baru, Sejumlah Ketua Partai Kalah
- Citra Ibu Rumah Tangga Marlin Agustina
Gambar KTA Golkar bernama Amsakar itu beredar luas di pesan aplikasi WhatsApp sejak Sabtu sore pekan lalu, bersamaan dengan munculnya baliho Amsakar-Li Claudia. Bentuk kartunya sama persis dengan KTA Partai Golkar.
Gokepri sudah mencoba meminta tanggapan pengurus Golkar sepanjang Senin pagi hingga siang soal kebenaran KTA Golkar milik Amsakar. Ketua DPD Golkar Kepri Akhmad Ma’ruf Maulana tidak membalas pertanyaan yang dikirim via WhatsApp. Setali tiga uang dengan Hendra Asman. Bendahara Golkar Batam itu tak membalas pesan.
Ketua DPD Golkar Batam, Muhammad Yunus Muda, baru menjawab pertanyaan pada Senin siang. Yunus tidak menjawab dengan terang ihwal KTA Amsakar. Namun ia menyebut wewenang penerbitan KTA partainya sepenuhnya adalah wewenang DPP Partai Golkar, bukan DPD.
“Tanya saja sama yang bersangkutan (Amsakar). Saya juga baru tahu itu (KTA Amsakar) muncul,” jawab Yunus.
Wakil Ketua II DPRD Batam itu lalu menjelaskan Golkar Batam tak pernah menerima permohonan atau pencetakan KTA untuk Amsakar. “Saya sampai hari ini tidak ada merekomendasikan (penerbitan KTA Amsakar),” kata dia. Yunus baru akan menanyakan KTA Amsakar ke DPD Golkar Kepulauan Riau. Namun ia menyebut belum ada secara resmi perpindahan Amsakar ke Golkar.

Sedangkan Ketua Tim Relawan Amsakar Achmad, Muhammad Nur, malah tidak tahu soal baliho calonnya tersebut yang diduetkan dengan politikus Gerindra, Li Claudia. “Kami dapat informasi ada baliho itu terpasang, tapi kami pastikan bukan dari tim atau relawan yang pasang,” kata Nur, Senin 24 Juni 2024. Ia lalu menjelaskan Tim Amsakar Achmad saat ini masih fokus pembicaraan dan konsolidasi antarpartai untuk menentukan pendamping Amsakar.
Termasuk mereka tidak menutup kemungkinan Amsakar akan berpasangan dengan Li Claudia. “Aspirasi orang-orang ingin melihat Amsakar berdampingan Li Claudia,” kata dia seraya mengatakan Amsakar masih menunggu keputusan DPP NasDem soal rekomendas nama di Pilkada Batam.
Ketua DPC Gerindra Kota Batam, Nyanyang Harris Pratamura berkomentar soal baliho yang menyandingkan Amsakar dengan Li Claudia. “Kami menganggapnya sebagai dinamika di masyarakat Batam. Mungkin ada aspirasi seperti itu, kami menghormatinya,” kata dia.
Baca:
- Survei Pilkada Batam 2024: Marlin Unggul, Amsakar Tertinggal
- PKS Batam Siapkan Tiga Nama Kandidat untuk Pilkada 2024
- Politisi PKS Pastikan Rudi Tetap Maju sebagai Calon Gubernur Kepri
- Raden Hari Tjahyono Siap Maju di Pilkada Batam 2024
Munculnya KTA Golkar milik Amsakar ini dua bulan setelah ia dikabarkan angkat koper dari NasDem. Ia sejak April sudah mengirim surat pengunduran diri ke DPP NasDem. Tapi, pada awal Juni, ia memilih langsung menyerahkan berkas pendaftaran ke DPP NasDem, tidak lewat DPW NasDem Kepri yang diketuai Muhammad Rudi.
Menurut sumber gokepri, NasDem hanya mengirim dua nama untuk Pilkada Batam 2024, Marlin Agustina dan Jefridin. Marlin adalah Wakil Gubernur Kepri, anggota partai Gerindra dan istri dari Muhammad Rudi, Ketua DPW NasDem Kepri dan Walikota Batam.
Sedang Jefridin adalah birokrat, jabatannya sekarang Sekretaris Daerah Pemko Batam. Dengan dua nama itu, Amsakar yang merupakan elit NasDem Batam terbuang dari rekomendasi yang menjadi syarat agar bisa dapat restu DPP maju pemilihan kepala daerah.
Rencana Lama Golkar, Sinyal Koalisi Gerindra
Golkar sejak lama mendengungkan rencana mencalonkan Amsakar Achmad di Batam. Pada April 2024, meski belum sah, Amsakar sudah diberikan lampu hijau dari Partai Golkar untuk bersaing di Pemilihan Walikota Batam yang pendaftarannya dibuka pada Agustus mendatang.
Ketua DPD Golkar Kepri Akhmad Ma’ruf Maulana, mengatakan partainya sudah memutuskan untuk mendorong Amsakar maju sebagai calon walikota Batam. “Jadi kali ini Golkar menentukan pilihannya ke Pak Amsakar dan wakilnya nanti kami survei,” ujar Ma’ruf pada April 2024. Walau belum menjelaskan secara rinci, Ma’ruf mengatakan Amsakar Achmad dianggap cocok dan sesuai dengan latar belakang Partai Golkar.

Baca:
- Golkar Tunggu Keputusan Amsakar Bersedia Diusung di Pilkada 2024
- Langkah Golkar Pilih Amsakar daripada Kadernya Bikin Cemburu?
- Amsakar Achmad Diterpa Isu Pindah ke Partai Golkar
Munculnya manuver menduetkan Amsakar dengan Li Claudia serta kabar KTA Golkar Amsakar, memberi sinyal peluang Gerindra dan Golkar berkoalisi, melanjutkan koalisi Pilpres lalu. Jika koalisi ini terwujud, maka jumlah kursi Gerindra dan Golkar sudah lebih dari cukup untuk mengusung calon. Golkar meraih enam kursi, sedangkan Gerindra tujuh kursi. Jumlahnya 13 kursi. Sementara NasDem punya 10 kursi. Nasdem tak perlu dansa politik dengan partai lain untuk berkoalisi mengusung calon.
Gerindra dan Li Claudia dalam dua bulan terakhir sudah aktif turun gunung mengenalkan diri ke masyarakat Batam. Baliho Li Claudia pun sudah bertebaran di jalan-jalan. Ia bukan politikus baru terjun pentas. Menjabat Anggota DPRD Tangerang Selatan 2019-2024 dan duduk sebagai Wakil Ketua DPRD. Namun ia tak terpilih pada Pileg 2024. Ia maju pemilihan anggota DPR RI dapil 2 Kalimantan Barat.
Pengamat politik sekaligus akademisi dari Universitas Riau Kepulauan (Unrika), Ramayandi, menilai Li Claudia Chandra memiliki peran penting sebagai sosok pelengkap di antara calon kuat, Amsakar Achmad dan Marlin Agustina.
“Pada dasarnya siapapun berpasangan dengan Li Claudia, baik Amsakar maupun Ibu Marlin, sama-sama saling menguntungkan satu sama lain. Saat ini, posisi Li Claudia berada pada posisi datar atau penyeimbang antara kedua pasangan ini, dalam arti hanya sebagai pelengkap,” kata Ramayandi, pada Senin, 24 Juni 2024.
Ramayandi menjelaskan dukungan yang diterima Amsakar Achmad saat ini cenderung berasal dari akar rumput, arus bawah masyarakat. Basis massa ini merupakan kekuatan signifikan yang mampu menggerakkan dukungan luas di kalangan masyarakat.
Di sisi lain, Marlin Agustina mendapatkan dukungan kuat dari kalangan elit partai, terutama birokrasi di Kota Batam, dukungan yang tidak bisa diabaikan dalam konstelasi politik di daerah.
“Li Claudia saat ini masih mengandalkan dukungan partai, namun dari segi popularitas di masyarakat umum, belum dikenal secara luas,” tambah Ramayandi.
Li Claudia dinilai masih perlu bekerja keras untuk meningkatkan popularitas dan pengenalannya di mata publik agar dapat bersaing lebih kuat dalam perebutan kursi kepala daerah.
Menurut Ramayandi, sebagai figur yang dianggap netral, kehadiran Li Claudia Chandra mampu menyeimbangkan kekuatan antara Amsakar dan Marlin.
Jika mampu memanfaatkan dukungan partai secara maksimal dan meningkatkan popularitas di kalangan masyarakat, bukan tidak mungkin Li Claudia akan menjadi faktor penentu dalam pemilihan nanti.
Ramayandi menambahkan, peran sebagai penyeimbang ini tidak hanya memberikan keuntungan strategis bagi Li Claudia sendiri, tetapi juga bagi pasangan calon yang memilihnya sebagai pendamping.
Kombinasi kekuatan politik arus bawah, dukungan birokrasi, dan dorongan partai bisa menjadi resep ampuh dalam memenangkan pertarungan politik yang semakin memanas.
Pilihan pasangan yang akan diambil oleh Li Claudia menjadi sangat penting. Jika ia bergabung dengan Amsakar, ia bisa memperkuat basis akar rumput yang sudah kuat.
Namun, jika ia memilih Marlin, ia bisa menggabungkan kekuatan birokrasi dengan dukungan partai yang dimilikinya. Kedua opsi tersebut memiliki keunggulan masing-masing yang dapat mengubah peta politik di Batam.
***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News