JAKARTA (gokepri) – Indodax mengalami peretasan oleh hacker yang diduga berasal dari Korea Utara. Mereka memastikan aset kripto dan saldo rupiah member tetap aman. Saat ini, perusahaan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menangani insiden tersebut dan segera memulihkan layanan.
Indodax, platform crypto exchange Indonesia, mengungkapkan penyebab gangguan layanan sejak 11 September, setelah tim keamanannya menemukan indikasi akses ilegal dan insiden peretasan yang menyebabkan kerugian hingga ratusan miliar rupiah. Hacker yang terlibat diduga berasal dari Korea Utara (DPRK).
“Berdasarkan analisis dari salah satu crypto security agency terkemuka dunia, serangan ini terafiliasi dengan DPRK,” kata CEO Indodax, Oscar Darmawan, Sabtu (14/9).
Oscar menjelaskan kelompok peretas dari DPRK ini dikenal sering menyerang platform crypto exchange global, menargetkan perusahaan dengan likuiditas besar. Untuk menangani insiden tersebut, Indodax bekerja sama dengan Cyber Mabes Bareskrim Polri dan berkoordinasi dengan Bappebti serta OJK.
“Kami menyadari ini adalah ancaman global yang serius, dan telah mengambil langkah untuk bekerja sama dengan pihak berwenang agar penanganan cepat dan efektif,” ujar Oscar.
Meski demikian, investor dan member Indodax diimbau untuk bersabar hingga celah peretasan ditutup sepenuhnya. Perusahaan membutuhkan beberapa hari untuk memulihkan sistem sebelum layanan dibuka kembali.
Indodax, yang menjual Bitcoin dan aset kripto lainnya, tetap memastikan bahwa aset member dalam kondisi aman. “Saldo aset kripto dan rupiah di akun Indodax tetap 100 persen aman. Kami telah melakukan pengecekan menyeluruh dan semuanya dalam kondisi baik,” tegas Oscar.
Baca: OJK Izinkan Influencer Promosikan Aset Kripto dengan Syarat
Saat ini, Indodax mengelola lebih dari Rp11,5 triliun dalam bentuk aset kripto. Jumlah tersebut melebihi nilai saldo yang dimiliki member, sehingga keamanan saldo member tetap terjamin.
“Setelah perawatan selesai, sistem akan beroperasi normal kembali, dan member dapat melanjutkan trading, deposit, serta penarikan aset kripto seperti biasa. Kami memohon maaf atas insiden ini,” tutup Oscar. ANTARA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News