BATAM (gokepri) – Dian Sastro kembali menunjukkan kepiawaiannya di balik layar sebagai sutradara. Setelah sukses dengan karya-karya sebelumnya, Dian kini mempersembahkan film pendek terbarunya berjudul Kotak dalam festival Indonesia Bertutur 2024. Film ini akan tayang perdana pada Selasa, 13 Agustus 2024, di TONYRAKA Art Museum, Ubud, Bali.
Film Kotak mengangkat tema hubungan manusia dengan alam yang disampaikan melalui bahasa tari. Dian Sastrowardoyo bereksplorasi dengan tema-tema personal dalam film ini, yang merefleksikan dialog dirinya dengan inner child—sosok anak kecil dalam diri setiap manusia.
Melalui unggahan di Instagram @therealdiansastr, Dian menyatakan bahwa karya ini menjadi bagian penting dari perjalanan aktualisasinya untuk berdamai dengan inner child.
“Saya berharap film ini bisa diterima dengan baik oleh para penonton,” ujar pemeran Cinta dalam film Ada Apa dengan Cinta? (2002) itu.
Kotak, yang dipersembahkan khusus untuk Indonesia Bertutur 2024, mengangkat isu keterputusan manusia modern dari alam, sebuah fenomena yang sering kali muncul akibat gaya hidup perkotaan. Film ini tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga menjadi renungan tentang pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam.
Selain disutradarai oleh Dian, Kotak juga merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai pihak. Film ini dibintangi oleh Lutesha, Asmara Abigail, dan Ayu Laksmi, dengan koreografi tari yang digarap oleh Siko Setyanto, Josh Marcy, dan Yola Yulfianti.
Musik film ini digarap oleh Titi Radjo Padmaja sebagai komposer, memperkuat narasi visual yang ditampilkan. Batara Goempar berkontribusi sebagai Director of Photography, Wihana Erlangga sebagai Art Director, dan Hagai Pakan sebagai Costume Designer.
Gita Fara, yang sebelumnya bekerja sama dengan Dian dalam film pendek Dini Hari dan Laut Bercerita, kembali bergabung sebagai produser.
Sejak tahun 2020, Dian Sastrowardoyo, yang memiliki nama asli Diandra Paramita Sastrowardoyo, mulai merambah dunia penyutradaraan. Debutnya sebagai sutradara dimulai dengan Nougat, bagian dari antologi Quarantine Tales yang dirilis di tengah pandemi.
Film pendek ini mengisahkan hubungan keluarga yang terpisah jarak selama pandemi dan memperlihatkan usaha mereka untuk tetap terhubung. Karya berikutnya, Dini Hari (2022), yang menggali memori masa kecil Dian, juga berhasil tayang di berbagai festival film seperti JAFF dan Jakarta Film Week 2022.
Baca: Deretan Film Indonesia yang Menyapa Festival Film Internasional
“Melihat kembali proses pembuatan Dini Hari dan Nougat, itu adalah pengalaman berharga bagi saya untuk bisa berkarya di belakang kamera,” tulis Dian di Instagram.
Melalui Kotak, Dian Sastro kembali menegaskan bakatnya sebagai sutradara film pendek. Film ini akan menjadi bagian dari program Layarambha dalam Indonesia Bertutur 2024, festival yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Festival ini akan berlangsung selama 12 hari, dari 7 hingga 18 Agustus 2024, dan menghadirkan lebih dari 900 pelaku budaya dari 15 negara. Indonesia Bertutur 2024 diharapkan dapat menjadi ajang dialog serta sumber inspirasi dari pengetahuan lokal dan warisan budaya Indonesia. TEMPO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News