BATAM (gokepri) – SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Wilayah Kepulauan Riau terus memaksimalkan fungsi Migas Center Universitas Putera Batam (UPB).
Fasilitas ini diharapkan menjadi sarana edukasi dan sosialisasi industri hulu minyak dan gas bagi mahasiswa dan masyarakat di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, Yanin Kholison, menyampaikan hal ini dalam acara pengukuhan pengurus Migas Center UPB, Kamis, 5 Desember 2024, di Batam. Acara tersebut dihadiri oleh Rektor UPB, Dr Nur Elfi Husda, S.Kom MSi, Field Relations & Community Enhancement Manager Medco E&P Natuna Ltd, Kemal Massi, Community Investment Manager Harbour Energy, Andri Kristianto, serta para mahasiswa.
Yanin menegaskan Migas Center UPB terus berkolaborasi dengan SKK Migas dan KKKS seperti Medco E&P Natuna Ltd, Harbour Energy, dan Star Energy (Kakap Ltd). Tujuannya adalah memastikan materi edukasi yang disampaikan relevan dengan kebutuhan mahasiswa dan industri.
“Kami berharap Migas Center di UPB, serta di universitas lainnya seperti Universitas Riau, Universitas Syiah Kuala, dan Universitas Andalas, dapat mendekatkan industri hulu migas kepada mahasiswa dan masyarakat. Terlebih Kepri memiliki keunggulan kompetitif sebagai pusat galangan kapal dan fasilitas pendukung industri migas,” ujar Yanin.
Baca SKK Migas Sumbagut Perkuat Kolaborasi Industri Hulu Migas
Ia juga mengungkapkan dengan temuan besar cadangan migas di wilayah offshore Indonesia, Batam, Bintan, dan Karimun akan menjadi lokasi berbagai proyek besar. Migas Center diharapkan mampu mempersiapkan tenaga kerja terampil dan kompeten yang dapat bersaing di sektor tersebut.
“Kami berharap Migas Center tidak hanya menggelar seminar, tetapi juga menyediakan pelatihan terapan untuk mendukung kebutuhan tenaga kerja dalam proyek-proyek migas,” kata Yanin.
Sementara itu, Community Investment Manager Harbour Energy, Andri Kristianto, menambahkan Migas Center dapat menjadi katalisator bagi pengembangan tenaga kerja lokal. “Migas Center harus menjadi tempat lahirnya pemuda-pemuda terampil di sektor migas. Hingga kini, industri hulu migas tetap menjadi tulang punggung penerimaan negara,” ujar Andri.
Ia juga menyoroti komitmen SKK Migas dan KKKS dalam memajukan pendidikan, termasuk melalui pemberian beasiswa.
Di tempat yang sama, Rektor UPB, Dr Nur Elfi Husda, mengucapkan terima kasih kepada SKK Migas dan KKKS atas fasilitasi Migas Center di kampusnya. Ia menjelaskan sejak peresmiannya pada 2019, kegiatan Migas Center sempat terhambat pandemi COVID-19 sehingga hanya berlangsung secara daring. “Dengan kepengurusan Migas Center 2024, kami berharap semua program dapat berjalan sesuai harapan,” ujar Elfi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News