Batam (gokepri.com) – Singapore Airlines (SIA) berhasil memperoleh USD850 juta atau setara dengan Rp8,9 triliun melalui penerbitan obligasi konversi untuk membiayai operasional, pengeluaran modal dan pembayaran utang.
Chief Executive Officer Singapore Airlines Goh Choon Phong mengatakan dengan minat investor yang tinggi, obligasi Singapore Airlines meraup kelebihan permintaan (oversubscribed) lebih dari empat kali.
Alhasil penerbitan tersebut dinaikkan dari semula USD750 juta menjadi USD 850 juta dengan syarat yang lebih menarik bagi SIA. Obligasi itu telah ditempatkan pada berbagai investor institusional.
Obligasi lima tahun tersebut akan memiliki kupon yang kompetitif sebesar 1,625%, dan dapat dikonversi menjadi saham biasa harga USD5,743 – premi yang signifikan sebesar 45,8% di atas harga penutupan 12 November 2020 sebesar USD3,94.
Baca Juga:
Perusahaan menunjuk The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) sebagai satu-satunya bookrunner dan lead manager dalam penerbitan ini.
Penerbitan ini semakin memperkuat posisi likuiditas perusahaan, dan memperkuat kemampuannya dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnis.
“Hasil dari obligasi akan digunakan untuk mendanai kegiatan operasional dan pengeluaran modal, serta pembayaran utang,” ujar Goh Choon Phong dalam pernyataan tertulis yang diterima Gokepri.com, Jumat (13/11/2020).
“Kami ingin berterima kasih kepada para investor atas dukungan yang kuat. Penempatan dilaksanakan dengan sukses dengan kupon yang sangat kompetitif dan premi konversi yang substansial. Persyaratan yang menarik bagi perusahaan ini menegaskan keyakinan kuat yang dimiliki para investor pada Singapore Airlines, serta kemampuan kami mengatasi tantangan jangka pendek dengan sukses dan muncul sebagai pemimpin dalam industri penerbangan, ” papar dia.
Baca Juga:
Seperti yang ditunjukkan dalam laporan keuangan setengah tahun, diskusi positif juga telah terjadi pada transaksi penjualan dan penyewaan kembali pesawat dan perusahaan akan terus mencari cara lain untuk memperkuat likuiditas kami jika diperlukan.
Sejak awal tahun finansial 2020/2021, termasuk penerbitan hari ini, Singapore Airlines telah mengumpulkan sekitar S$ 12,2 miliar. Ini termasuk S$ 8,8 miliar dari HMETD (Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu) SIA yang sukses, S$ 2 miliar dari pembiayaan terjamin, dan lebih dari $500 juta melalui perjanjian jalur kredit baru dan pinjaman jangka pendek tanpa jaminan.
Termasuk jalur kredit baru, SIA akan terus memiliki akses ke lebih dari S$ 2,1 miliar jalur kredit yang telah disepakati. Untuk periode hingga bulan Juli 2021, perusahaan juga memiliki opsi untuk mengumpulkan hingga S$ 6,2 miliar obligasi konversi wajib tambahan yang akan menyediakan likuiditas lebih lanjut jika diperlukan. (can)
Editor: Candra Gunawan