Pemprov Kepri Batasi Ekspor Kelapa untuk Cegah Kelangkaan Santan

ekspor kelapa kepri
Ilustrasi. Santan kepala. Foto: Freepik.com

BATAM (gokepri.com) – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) mulai membatasi ekspor kelapa ke luar negeri untuk menghindari kelangkaan santan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.

“Untuk mengatasi kelangkaan kelapa, kami membatasi penjualannya ke luar negeri. Kebutuhan dalam negeri harus dipenuhi lebih dulu,” kata Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris, di Batam, Rabu (19/3/2025).

Ia menegaskan, produksi kelapa di Kepri harus diutamakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Jika stok sudah mencukupi, barulah ekspor bisa dilakukan.

Baca Juga: Harga Santan di Batam Melonjak, Pedagang Keluhkan Stok Kelapa Langka

Nyanyang mengungkapkan, permintaan kelapa tetap tinggi, bahkan pembeli luar negeri bersedia membayar dengan harga lebih mahal.

“Dulu harganya Rp2.000-Rp3.000, sekarang sudah Rp7.000-an, tapi mereka masih tetap mau beli,” ujarnya.

Selain membatasi ekspor, Pemprov Kepri juga berkoordinasi dengan Bea Cukai untuk memastikan kelapa dari Kepri tidak keluar tanpa pengawasan.

“Ketahanan pangan di Kepri harus kuat dan mandiri,” tegas Nyanyang.

Kelangkaan santan di Kepri, khususnya Kota Batam, mulai terasa sejak awal Maret 2025. Selain stok terbatas, harganya pun melonjak drastis, terutama menjelang Ramadan.

Sebelumnya, harga kelapa di Kepri berkisar Rp23 ribu per kilogram, kini melonjak menjadi Rp46 ribu per kilogram. Langkah pembatasan ekspor ini diharapkan dapat menstabilkan pasokan dan harga kelapa di pasar lokal. ANTARA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait