Dalam kontestasi politik boleh saja jadi rival. Soal kemajuan Batam, Muhammad Rudi dan Soerya Respationo segendang sepenarian. Berlanjut?
Di depan layar, di atas panggung, Kepala BP Batam Muhammad Rudi dan Soerya Respationo menjadi sorotan utama. Saling bersebelahan, keduanya bersama Wagub Kepri Marlin Agustina dan Sri Soedarsono yang menekan tombol virtual di layar. Seremoni pemencetan tombol yang menandakan dimulainya perizinan online di Batam.
Agendanya adalah peluncuran sistem perizinan online terpadu yang dirancang BP Batam, Senin (28/9) malam di Hotel Planet Holiday, Batam. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Dewan Kawasan Batam Bintan Karimun, Airlangga Hartarto memberikan sambutan dari jarak jauh. Airlangga juga Ketua Umum Golkar, partai pengusung Ansar Ahmad-Marlin Agustina.
Nama terakhir yang merupakan Wakil Gubernur Kepri hadir dengan busana oranye. Ketua DPRD Jumaga Nadeak berjas abu-abu, kemeja hitam.
Rudi dan Soerya kontras. Soerya berkemeja maroon gelap. Rudi kemeja putih, celana hitam, sepatu kets hitam. Khas Presiden Joko Widodo, yang esoknya menanam mangrove di Batam.
Rudi turut menyambut kehadiran Soerya yang adalah Ketua PDIP Kepri tersebut. Saat menyampaikan sambutan, secara khusus Rudi juga mengucapkan selamat datang kepada Soerya.
Sehari setelah acara tersebut, Soerya mengunggah dua foto dari acara itu di akun halaman Facebooknya. Foto pertama foto tamu utama berjejer di panggung. Foto kedua momen ketika pemencetan tombol. Soal ia menghadiri undangan BP Batam dan bersilaturahmi bersama pimpinan sekaligus bersempena dengan 50 tahun BP Batam membuka postingan tersebut.
“Dengan adanya perizinan online ini, diharapkan akan mampu lebih menarik minat investor untuk masuk ke Batam, dan hal ini merupakan sebuah keunggulan berinvestasi di Batam, yang merupakan salah satu destinasi investasi di dunia,” tulis Soerya dalam postingan yang disukai 406 orang lebih.
Acara malam itu digelar untuk menunjukkan ke khalayak ramai bahwa Batam kota ramah investasi dengan buktinya izin usaha yang mudah. Tapi kehadiran Soerya sulit dilepas bahwa sama sekali tidak mengandung peristiwa politik. Keduanya adalah ketua partai, Soerya Ketua DPD PDIP Kepri dan Rudi Ketua DPW NasDem Kepri.
Kehadiran Soerya dalam acara yang dipimpin oleh Rudi tentu menimbulkan banyak persepsi politik di Kepri. Di samping faktor tokoh masyarakat di Kepri, Soerya juga menguasai isu kawasan perdagangan bebas di Kepri karena menjabat Wakil Gubernur Kepri, bahkan orang yang mengusulkan FTZ Plus sebelum KEK yang dipilih pemerintah.
Namun rekam perjalanan politik membuktikkan Rudi dan Soerya di depan layar selalu menjadi rival. Meski tak pernah berhadapan langsung dalam kontestasi Pilkada, namun kedua tokoh ini selalu berseberangan di belakang layar dalam pemilihan umum.
Yang belum hilang dari ingatan adalah Pilkada 2020. Kala itu, Soerya maju bersama Iman Sutiawan kader Partai Gerindra. Sedangkan Rudi mencalonkan istrinya Marlin Agustina yang mendampingi Ansar Ahmad kader Partai Golkar.
Pemilihan wali kota Batam setahun lalu juga adalah pertarungan Rudi dan Soerya, Nasdem dan PDIP. PDIP menjagokan Lukita Dinarsyah Tuwo, mantan Kepala BP Batam dan Abdul Basyid Haz. NasDem menyorongkan petahana, Rudi-Amsakar.
Bukan barang sekali Rudi berlaga dengan kekuatan politik PDIP. Pilkada 2015, Rudi dan Amsakar berhadapan dengan Ria Saptarika dan Sulistyana. Nama terakhir adalah orang di ring 1 Soerya.
Mundur ke 2010, Rudi yang waktu dicalonkan sebagai wakil wali kota Batam bersama Ahmad Dahlan, berhadapan dengan Nada Faza Soraya-Nuryanto. Nuryanto adalah pejabat teras PDIP, dan sekarang Ketua DPRD Kota Batam. Ada tiga pasangan lain tatkala Pilkada Batam 2010. Yang menang Dahlan-Rudi.
Pendekatan Menuju 2024?
Seteru dan sentimen politik dua tokoh ini memudar saat acara BP Batam yang menjadi panggung Kepala BP Batam ex officio Wali Kota Batam; Muhammad Rudi.
“Yang kita banggakan orang tua kita, tokoh masyarakat Kepri Bapak Soerya Respationo. Terimakasih Mas Soerya sudah berkenan hadir,” kata Rudi di hadapan ratusan tamu.
Kebersamaan Rudi dan Soerya tersebut ramai diberitakan media setempat. Duet Rudi dan Soerya ramai diperbincangkan. Beberapa sumber di lingkaran PDIP menyebut sebelum acara di Planet Holiday ada komunikasi yang baik dan intes antara PDIP dan NasDem.
Segendang sepenarian keduanya muncul di tengah hubungan kurang harmonis antara Nasdem dan Golkar yang merembet ke pucuk pimpinan Pemprov Kepri, Ansar dan Marlin.
Meski isu soal hubungan kurang harmonis itu dibantah, tapi kabarnya banjir ke publik sepanjang awal tahun ini. Mulai dari pemilihan staf khusus, rencana aksi demonstrasi dari ormas untuk Gubernur Kepri Ansar Ahmad, pembubaran pelantikan Muswil Badan Kontak Majelis Taklim (BMKT) Kepri pada Juli lalu, hingga pemilihan Kepala Dinas. Indikasi-indikasi itu akhirnya bermuara soal pembagian tugas dan kewenangan Gubernur dan Wakil Gubernur.
Ansar sempat menjawab soal hubungannya dengan Marlin ketika pertemuan dengan pimpinan media di salah hotel di Batam, 10 Agustus 2021. “Saya bekerja referensinya sesuai undang-undang,” katanya. Menurut Ansar, tugas yang menjadi tupoksi wagub diserahkan kepada Wakil Gubernur. “Tak pernah terlintas saya mau blok kegiatan wagub (Bu Marlin),” sambungnya.
Rentetan peristiwa tersebut ditambah kebersamaan Soerya dan Rudi membuahkan kalkulasi politik. Rudi dan Soerya yang pamer kebersamaan di panggung memberikan kesempatan publik untuk menghitung-hitung peluang PDIP dan NasDem seiring sejalan menuju 2024. (candra gunawan)
|Baca Juga Topik Politik Lainnya: