Batam (Gokepri.com) – Ansar Ahmad dan Marlin Agustina kini nyaris tak punya waktu luang. Sebagian besar waktunya tersita untuk persiapan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur.
Hari Minggu 21 Februari misalnya, Marlin menghadiri rapat pleno penetapan ia dan Ansar sebagai kepala daerah terpilih oleh KPU di Tanjungpinang. Ansar berhalangan hadir karena sibuk mempersiapkan pelantikan di Jakarta.
Dua hari kemudian, Ansar dan Marlin bisa hadir bersama dalam acara Rapat Paripurna penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri di DPRD Kepri, Tanjungpinang.
“Penyegaran bukan berarti mengganti ya. Tapi upgrade supaya bisa bekerja maksimal,” ujar Ansar usai rapat paripurna, menjawab pertanyaan soal persiapannya menjabat Gubernur Kepri tentang peningkatan kinerja bawahannya nanti.
Sehari kemudian, keduanya harus segera berkemas untuk pelantikan di Istana Negara. Pelantikan dipercepat satu hari menjadi Kamis 25 Februari 2021. Presiden Joko Widodo akan melantik Ansar-Marlin. “Ibu besok dilantik. Jam 9.30,” sebuah pesan singkat masuk ke tim relawan Marlin Agustina, Abdul, Rabu (24/2/2021) siang.
Di kantor Pemko Batam, Muhammad Rudi, Wali Kota Batam sekaligus suami dari Marlin Agustina turut mengabarkan pelantikan Ansar-Marlin besok di Jakarta. “Iya, saya akan pakai dasi biru,” kata Rudi.
Rudi sukar dilepas dari sosok yang berperan dalam perjalanan Ansar-Marlin terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri.
Pada pertemuan dengan kalangan jurnalis di Batam, September 2019, Marlin menceritakan ulang dialognya dengan Rudi, yang juga Ketua DPW Nasdem Kepri.
Pertanyaan pertama Marlin Agustina kepada Muhammad Rudi dan pengurus Nasdem saat ditunjuk menjadi calon wakil gubernur Kepri singkat saja. “Kenapa harus saya,” ujar Marlin.
Rudi dan Nasdem, kata Marlin, memintanya maju karena dua alasan. Pertama, Marlin sosok kader yang paling menonjol dan kedua Nasdem ingin berada di dalam pemerintahan tingkat provinsi Kepri.
“Pak Wali Kota (Rudi) memberi argumentasi, ini (pencalonan Marlin) bukan merebut kekuasaan, tapi bagaimana program di provinsi sejalan dengan kota. Kita harus ada orang (di provinsi),” ucap Marlin menirukan Rudi. Marlin melanjutkan,”Masalah Kepri adalah ketimpangan wilayah.”
Perjalanan Gubernur Baru Kepri
Ansar-Marlin diusung empat partai; Golkar, Nasdem, PAN dan PPP. Total kursinya paling banyak, 17 kursi.

Ansar Ahmad adalah tokoh senior Golkar dan anggota DPR RI sebelum bertarung di Pilkada Kepri 2020. Ia terpilih saat Pileg 2019 daerah pemilihan Kepri dengan suara terbanyak dibanding calon lain.
Golkar bersama partai pengusung resmi mengumumkan pasangan ini pada 12 Juli 2020 setelah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan SK rekomendasi di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Sedangkan pencalonan Marlin diungkap ke publik pada akhir Januari 2020 sebelum Nasdem berkoalisi dengan Golkar. Kabar pencalonan Ansar-Marlin baru muncul dua bulan kemudian. Sebelum mendampingi Ansar, Marlin ramai dikabarkan disandingkan dengan petahana, Isdianto.
Partai Nasdem resmi memutuskan Marlin maju bertarung Pilkada 2020 pada akhir Januari 2020.
“Keputusan itu hasil kesepakatan seluruh DPC Partai Nasdem se-Provinsi Kepri,” ujar Ketua DPW Nasdem Kepri Muhammad Rudi di Hotel CK Tanjungpinang, 23 Februari 2020.
Sedangkan kabar Ansar bertarung sebagai calon gubernur mencuat pada awal Februari 2020 setelah dikabarkan Airlangga. “Ansar Ahmad calon kuat,” ujar Airlangga saat berkunjung ke Pulau Penyengat, 1 Februari 2020.
SK untuk Ansar dari Golkar baru terbit pada pertengahan Juli 2020 atau beberapa hari sebelum pengumuman pencalonan Ansar-Marlin. “SK dari DPP (untuk Ansar) diserahkan saat Musda ke-V Golkar Provinsi Bangka Belitung,” sebut Suyono, politikus Golkar, 14 Juli 2020.
Tak lama SK itu keluar, Nasdem beberapa hari kemudian mendeklarasikan pencalonan Ansar-Marlin di Pasir Putih, Batam Center. Rudi, Ansar dan ketua partai koalisi hadir.
Ansar-Marlin menjadi paslon pertama yang mendaftar ke KPU pada hari pertama pendaftaran, 4 September 2020 di Tanjungpinang.
Ketika sore hari pencoblosan, unggul versi hitung cepat, Ansar Ahmad dan Marlin Agustina sudah ancang-ancang memimpin Kepri lima tahun ke depan. Mereka menggelar konferensi pers soal kemenangan versi hitung hasil cepat. Saat itu, Indikator menyebut pasangan nomor 3 Ansar-Marlin meraup suara 39,97 persen berbanding lawannya 36,95 persen (Isdianto-Suryani) dan 23,07 persen (Soerya-Iman).
Ansar-Marlin yakin hasil hitung cepat tak berbeda jauh dengan hasil real count atau hasil perhitungan KPU. Alhasil hasil rekapitulasi KPU juga menyatakan Ansar-Marlin menang. Petahana Isdianto tumbang di tangan pemain lama yang lebih berpengalaman menjaring suara pemilih di Kepri.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepri memutuskan pasangan Ansar Ahmad-Marlin Agustina sebagai pemenang pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri 2020 pada 19 Desember 2020. Hasil itu kemudian digugat oleh Isdianto-Suryani namun Mahkamah Konstitusi menolak permohonan itu pada 16 Februari 2021. Lima hari kemudian, KPU menetapkan Ansar-Marlin sebagai gubernur dan wakil gubernur Kepri terpilih.
Paslon terpilih ini meraup 308.553 suara atau 39,97 persen. Terpilihnya Marlin melanjutkan kemenangan Nasdem di pemilihan Kepri.
Dengan pelantikan pada Kamis 25 Februari 2021, Provinsi Kepri akan memiliki Gubernur dan Wakil Gubernur baru untuk empat tahun ke depan, Ansar dan Marlin. Gubernur Ansar sudah dijadwalkan untuk melantik kepala daerah terpilih Anambas, Lingga dan Bintan sehari setelah ia dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
(Can)
|Baca Juga: