Ronde Ketiga Rudi, Arena Pertama Lukita

Rudi Lukita
Infografis koalisi di Pilkada Batam. (Gokepri/redaksi)

Pensiun dari pejabat negara, Lukita Dinarsyah Tuwo ancang-ancang berlaga dalam pemilihan wali kota Batam 2020. Diusung PDI Perjuangan, Batam jadi medan laga politik pertamanya. Melawan calon kuat dan petahana, Muhammad Rudi.

Penulis: Candra Gunawan
Batam

Bacaan Lainnya

Suasana hiruk pikuk menyelimuti ruang pertemuan di lantai tiga Kantor Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Batam di bilangan Batam Center, Selasa pekan ini. Pagi itu, pengurus PDIP Kota Batam berkumpul untuk menyaksikan pengumuman 75 pasangan calon kepala daerah yang diusung PDIP.

Ketua DPC PDIP Kota Batam Nuryanto duduk di tengah-tengah deretan meja berbentuk U. Ia diapit Abdul Basyid Haz di sebelah kiri dan Lukita Dinarsyah Tuwo di sebelah kanan. Lukita berkemeja merah sedang Basyid berkemeja putih dengan peci hitam. Tampak pula Sekretaris PDIP Batam Ernawati dan Wakil Sekretaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kepri, Arifin.

Mereka semua menunggu Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang ada di Jakarta, mengumumkan nama Lukita Dinarsyah Tuwo dan Abdul Basyid. Dua nama itu akhirnya sampai ke telinga pengurus di Batam sebelum jam makan siang. Di Batam, pengumuman dari Puan dijawab puluhan pengurus dengan menyerukan kata merdeka berulang-ulang.

“Sesegera mungkin kami bentuk tim pemenangan,” ujar Lukita usai pengumuman.

Lewat pengumuman dari Puan, Lukita dan Abdul Basyid resmi diusung PDIP sebagai pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Batam untuk pemilihan kepala daerah 2020. Keduanya sudah memegang surat keputusan dari DPP usai pengumuman via teknologi video call itu. Nama mereka diumumkan pada pengunguman gelombang ketiga. Gelombang kedua sekitar pertengahan Juli.

Memegang SK, Lukita berancang-ancang melanjutkan kampanye politiknya. Jauh hari sebelum diusung partai Lukita sudah menunjukkan gelagat terjun ke panggung politik. Ia aktif tampil di Youtube dan media sosial, juga turun gunung bertemu masyarakat. Ia kerap mengenalkan kata-kata Batam Bahagia Mendunia dengan janji kampanye ekonomi Batam tumbuh 7 persen. Lukita mengandalkan visi ekonomi.

Lihat Juga: Pilkada Diundur 9 Desember 2020, Anggarannya Disimpan Dulu

Ia mendaftar ke kantor PDIP Batam pada pertengahan September 2019. Batam menjadi medan laga politik pertama Lukita. Ia mulai populer di Batam karena menjabat Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam setelah Hatanto Reksodipoetro diberhentikan. Jabatan itu ia emban pada medio 2017 sampai awal 2019. Putus di tengah jalan karena pemerintah menerbitkan aturan Wali Kota Batam ex officio Kepala BP Batam.

Puluhan tahun menjadi birokrat, Lukita tak pernah mengecap panggung pemilihan kepala daerah. Pria 59 tahun kelahiran Bandung itu birokrat sejati. Ia mengabdi 23 tahun di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Kariernya moncer sampai akhirnya menjabat Sekretaris Kemenko Perekonomian, mendampingi Darmin Nasution sebagai menteri.

Koalisi Sepertiga

PDIP menggalang koalisi bersama Partai Gerindra dan PKB untuk mengusung Lukita-Basyid. Trio partai ini sudah jauh-jauh hari membangun kekuatan politik untuk menang di Batam.

Koalisi ini sudah lebih dari cukup untuk mengusung calon. Dengan dukungan mencapai 34 persen, Lukita tak perlu lagi khawatir memikirkan tiket untuk mengikuti pemilihan yang pendaftarannya dibuka pada 4-6 September tahun ini.

PDIP meraih 8 kursi atau peraih kursi terbanyak di DPRD Batam pada Pileg 2019. Gerindra meraih enam kursi sedang PKB tiga kursi. Koalisi ini meraih 17 kursi dari 50 kursi atau sekitar sepertiga kursi di DPRD Batam.

Jika dihitung berdasarkan perolehan suara pada Pileg 2019, tiga partai itu meraih 167.766 suara atau sekitar 31,9 persen dari suara sah pemilih di Batam. PDIP meraih suara kedua terbanyak pada pileg lalu dengan 76.811 suara (14,65%), Gerindra ketiga terbanyak 65.059 suara (12,4%) dan PKB hanya 25.896 (4,94%) atau peringkat kesembilan. PDIP yakin menang.

“Hasilnya, biar tuhan yang menentukan. Ikhtiar akan kami lakukan, yakin menang dalam pilwako tahun ini,” ujar Nuryanto pekan lalu.

Lukita Basyid

Koalisi Gemuk Petahana

Muhammad Rudi dipastikan berlaga lagi pada pemilihan wali kota Batam 2020. Lima partai politik pemilik kursi di DPRD Batam sudah menyatakan atau setidaknya memberikan sinyal menyatakan mengusung sang inkumben sebagai calon wali kota Batam. Rudi tinggal berhitung siapa yang bakal menjadi kawan dan lawannya pada laga tahun ini. Ia berpasangan lagi dengan Amsakar Achmad.

NasDem sudah menunjuk Muhammad Rudi dan Amsakar Achmad untuk sekali lagi memimpin Batam.

Muhammad Rudi yang sepanjang tahun digadang-gadang bersiap menjadi gubernur Kepri, akhirnya tetap maju ke panggung politik di Batam. Dukungan NasDem kepada Rudi-Amsakar resmi diumumkan Senin 20 Juli lalu.

Sejumlah pejabat teras partai politik hadir ketika Ketua DPW NasDem Kepri Muhammad Rudi mengumumkan nama-nama calon kepala daerah untuk Anambas, Karimun, dan Batam serta calon gubernur Kepri. Pengumuman berdasarkan empat surat keputusan yang diserahkan Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Sumatera 2, Willy Aditya kepada Rudi di kantor NasDem di bilangan Pasir Putih, Batam Center. Rudi sampai saat pengumuman, belum menerima nama-nama untuk pemilihan Bintan, Natuna dan Lingga.

Ada empat pasangan calon yang sampai ke telinga pengurus parpol pendukung: Aunur Rafiq-Anwar Hasyim untuk Karimun; Abdul Haris-Wan Zuhendra untuk Anambas; Ansar Ahmad -Marlin Agustin untuk Kepri dan terakhir Muhammad Rudi-Amsakar Achmad. Kecuali Ansar-Marlin, sisanya adalah petahana. Dari semua nama itu, hanya Rudi, Amsakar Achmad dan Anwar Hasyim orang NasDem. Marlin, istri Rudi, memang didukung NasDem tapi ia bukan pengurus partai.

Rudi dalam kesempatan deklarasi itu menyatakan masih ingin melanjutkan pembangunan Batam lima tahun lagi. Termasuk meneruskan tugas sebagai Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam. “Saya (mencalonkan) karena ada PR yang belum selesai dan harus selesai dalam lima tahun mendatang. Ini perjuangan kita,” kata dia.

Dengan deklarasi dan resmi mendapat sokongan banyak partai, peluang ronde kedua Rudi-Amsakar memimpin Batam terbuka lebar.

Ada lima ketua partai politik di luar NasDem yang setidaknya menghadiri deklarasi dan berdiri di panggung Senin itu. Mereka adalah Ketua DPD Partai Golkar Batam Ruslan Ali Wasyim, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Batam Syaifuddin Fauzi, Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Batam Safari Ramadhan dan Ketua DPC Hanura Batam Iwan Krisnawan. Informasi yang diperoleh belakangan, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan PPP ikut menyokong Rudi-Amsakar.

“PKS mempertimbangkan untuk menang” ujar Sekretaris DPW PKS Provinsi Kepri Bambang Dipoyono tak lama rapat pleno PKS yang memutuskan rekomendasi untuk Rudi-Amsakar, Jumat (7/8/2020).

Lihat Juga: PKS Mantapkan Dukungan ke Rudi-Amsakar di Pilwako Batam

Dengan hitung-hitungan dukungan tujuh partai itu, sudah lebih dari cukup bahkan gemuk untuk mengusung Rudi-Amsakar. Sokongan partai-partai ini meraih 30 dari total 50 kursi di DPRD Batam. NasDem dan Golkar saja meraih 14 kursi, masing-masing tujuh kursi. Sementara syarat dukungan pencalonan lewat partai adalah minimal 20 persen atau 10 kursi untuk di Batam. Tanpa Golkar sekalipun, sokongan untuk Rudi-Amsakar tetap lebih dari cukup. Hingga kemarin, hanya partai Demokrat yang belum menentukan sikap. Demokrat meraih tiga kursi tahun lalu.

Berdasarkan perolehan suara, koalisi gemuk ini meraih 295.651 atau lebih dari 60 persen dari total suara. Nasdem peraih suara terbanyak dengan 77.761 suara (14,83%) sedang Golkar keempat terbanyak dengan 65.059 suara (12,4%).

Dengan rival Nasdem dan PDIP, kemungkinan besar Pilwako Batam diikuti dua pasangan calon; Rudi-Amsakar dan Lukita-Basyid. Ada nama mantan kadisperindag Batam, Ahmad Hijazi, yang digaungkan Golkar. Tapi dengan deklarasi Nasdem yang dihadiri Golkar, kemungkinan Hijazi diusung partai semakin tipis.

“Dari indikasi-indikasi yang kami lihat di lapangan, arahannya sudah terbaca, media pasti tahu arahnya kemana dukungan ini,” ujar Ruslan Ali Wasyim yang ketika deklarasi Nasdem masih menjabat Ketua DPD Golkar Batam.

Sedang Partai Demokrat masih berusaha mengusung calonnya sendiri: Ahmad Hijazi-Surya Makmur Nasution dan Helmy Hemilton. Demokrat punya modal tiga kursi.

Pemilihan tahun ini pun diperkirakan mirip-mirip duel lima tahun lalu. Saat itu PDIP mengusung Ria Saptarika-Sulistyana. Pasangan ini hanya diusung dua partai, PDIP dan PAN. Rivalnya adalah Rudi-Amsakar yang kemudian menang dengan 60,4 persen.

Bagi Rudi, pemilihan tahun ini menjadi yang ketiga kali. Ia pernah berlaga pada Pilkada 2010. Berpasangan dengan Ahmad Dahlan, ia menang dan menjabat wakil wali kota Batam sampai 2016. (Wan/cg/zak/acp)

Editor: Candra Gunawan

Pos terkait