Batam (gokepri.com) – Mahasiswa di Kepri berinisial PR, 20 tahun, menjadi korban penipuan dengan modus kerja paruh waktu secara online. Uangnya hilang hingga jutaan rupiah.
Mulanya, PR dihubungi oleh nomor tak dikenal yang menawarkan pekerjaan hanya mengomentari dan memberi rating di sebuah aplikasi di Google Play Store. “Katanya saya diterima bekerja di perusahaan Google. Kerja hanya memberikan bintang dan ulasan atau komentar baik di Google,” kata PR, Sabtu 9 September 2023.
Setelah berkomunikasi via telepon, ia pun langsung lanjut berkomunikasi dengan aplikasi WhatsApp. Lalu berlanjut ke aplikasi telegram. Sebab tugas yang diberikan semua di aplikasi itu. Komisi yang dijanjikan setiap ulasan sebesar Rp10.000, dengan estimasi gaji harian mulai Rp100.000 hingga Rp1.000.000.
Baca Juga: Agar Terhindar Penipuan Online, Kenali 5 Modus Rekayasa Sosial
“Saya disuruh isi data diri dan no rekening. Saya ikuti semua perintahnya,” kata dia. PR awalnya menaruh curiga dengan pekerjaan itu. Ua yakin ini adalah modus penipuan. Namun, kecurigaan PR hilang saat komisi pertama dari tugas memberi ulasan aplikasi cair ke rekeningnya. “Saya ikuti semua perintahnya dan langsung cair Rp30 ribu sesuai dengan yang dijanjikan, setelah mereview tiga aplikasi,” kata dia.
Menerima uang, ia langsung tertarik dan mengikuti semua instruksi yang diberikan oleh pelaku melalui aplikasi telegram. Tugas demi tugas ia kerjakan, sesuai permintaan pelaku yang disebut tugas 4,5 dan 6. Semua aplikasi yang disuruh dia review dan di beri bintang 5.
“Saya kerjakan semua sampai tugas ketujuh dan uangnya cair lagi Rp30 ribu,” kata dia. Namun tiba saat tugas kedelapan, ia diminta menyetorkan uang sebesar Rp2 juta untuk dapat lanjut ke tugas mereview aplikasi tersebut dengan komisi Rp800 ribu setiap tugas.
“Awalnya saya curiga takut uang tidak kembali. Tapi karena sebelumnya sudah cair. Tanpa pikir saya transfer saja dan saya kerjakan tugas-tugasnya,” ujar PR. Setelah ditransfer dan mengerjakan semua tugas, nomor WA PR pun diblokir. Ia sempat mengirimkan pesan cacian ke grup tugas itu. Namun dirinya dikeluarkan dari grup.
Ia mengaku tak ingin melaporkan kejadian yang menimpanya karena malu ketahuan sama teman dan keluarga. PR mengaku menderita kerugian puluhan juta rupiah. “Saya malu mau lapor ke polisi,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penulis : Engesti Fedro