Batam (gokepri.com)- WhatsApp grup diramaikan oleh tulisan berjudul “KLARIFIKASI DARI BANG HELMI WAHYUDA”.
Media Gokepri.com juga dapat kiriman tulisan tersebut, Ahad (7/6/2020), pukul 21.12 WIB. Jika tulisan itu benar ditulis oleh Helmi Wahyuda, maka dia adalah Kepala Dinas PU Kabupaten Natuna yang dinyatakan positif Covid-19 oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Riau.
Berikut tulisan asli (tanpa diedit) dengan judul
KLARIFIKASI DARI BANG HELMI WAHYUDA tersebut:
Semoga dengan klarifikasi ini tidak ada berita simpang siur yang dapat meresahkan masyarakat Natuna.
Assallamuallaikum warohmatullahhi wabarokatuh. Salam sehat buat masyarakat Natuna. Saat ini benar berita yang ada, kalau saya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Aripin Ahmad di Pekanbaru, karena berdasarkan hasil swab mandiri yang saya lakukan hasilnya positif Covid-19. Kenapa saya melakukan swab? Pada bulan Maret saya ada melaksanakan perjalanan dinas kegiatan pembahasan DAK di Kota bandung. Setelah selesai acara, pagi saya mau pulang ke Batam. Di dalam pesawat badan saya terasa demam dan terasa sangat dingin, akhirnya dari Batam saya putuskan ke Pekanbaru dan membatalkan tiket ke Natuna untuk melakukan check up. Kebetulan keluarga saya ada di Pekanbaru, jadi biar saya bisa dirawat oleh keluarga. Karena saya takut terinfeksi virus corona, sampai di Pekanbaru saya langsung ke rumah sakit melakkukan check up dan hasilnya positif saya kena demam berdarah. Setelah saya selesai berobat di Pekanbaru sekitar 4 hari, kondisi badan saya mulai sehat dan saya pulang ke Natuna. Kenapa saya harus ke Pekanbaru lagi? Pada tanggal 11 April saya berangkat ke Pekanbaru karena mau check up ulang kesehatan. Setelah saya sampai di Pekanbaru ternyata tanggal 15 April Permerintah Pekanbaru melaksakan PSBB dan penerbangan sudah distop, sehingga saya tidak bisa pulang ke Natuna. Sampai akhir bulan Mei setelah lebaran, menunggu informasi trasportasi, pada tanggal 29 Mei saya melaksakan rapid test untuk mengetahui kondisi fisik. Dan hasil rapid test di rumah sakit swasta hasilnya saya Reaktif. Saya tidak puas. Saya mencoba perbandingan dan melakukan rapid test di rumah sakit lain bersama istri dan hasilnya istri saya non reaktif dan hasil saya tetap Reaktif, sehingga saya putuskan harus melakukan Swab pada tanggal 30 Mei.. Menunggu hasil swab keluar, saya diperintah karantina mandiri di rumah oleh pihak rumah sakit. Dan saya jalankan sesuai prosedur protokol kesehatan agar keluarga saya tidak tertular. Setelah hasil swab keluar ternyata hasilnya saya Positif terpapar Covid-19, kata dokter rumah sakit swasta tempat saya berobat tanpa menunjukkan hasil swab mandiri yang saya lakukan. Tanggal 3 Juni akhirnya saya dirawat di rumah sakit swasta satu malam dan kemudian saya dirujuk di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad di Pekanbaru.
Alhamdulillah kondisi saya sampai saat ini sangat baik dan tidak ada keluhan sama sekali dari awal saya mengikuti rapid test sampai sekarang saya dirawat.
Saya tidak mau membawa virus corona ke Natuna, sementara saya tau Natuna masih zona hijau dan saya harus ikut bernggung jawab mempertahankannya. Makanya saya ambil tindakan swab agar saya pulang ke Natuna benar- benar dalam keadaan sehat dan bersih dari virus yg ditakuti oleh kita semua.
Saya sangat berterimakasih yang tidak terhingga kepada masyarakat yang sudah men-support dan berdoa utk kesembuhan saya dan kesehatan saya beserta keluarga. Dan saya berpesan kepad kita semua selalu ikuti protokol kesehatan, tetap jaga kebersihan, sering mencuci tangan dengan sabun, berolah raga, hindari tempat keramaian, tidak bepergian di wilayah zona merah, dan jangan lupa pakai masker setiap beraktifitas di luar rumah. Aemoga Allah selalu menberi hidayah sehat untuk kita semua. Aamiin. (acp)