Temui PM Wong, Rosan Roeslani Perkuat Kerja Sama Investasi dengan Singapura

Investasi Singapura di Indonesia
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani (tengah) melakukan pertemuan dengan Menteri Tenaga Kerja yang juga Menteri Kedua Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng di Singapura, Senin (27/8/2024). Foto: BKPM

BATAM (gokepri) – Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menargetkan peningkatan investasi Singapura di Indonesia hingga melampaui USD63,17 miliar atau sekitar Rp979 triliun. Demi menarik lebih banyak investasi, Rosan tengah melakukan kunjungan kerja ke Singapura dan dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong.

Pertemuan tersebut direncanakan akan membahas upaya peningkatan investasi dan kolaborasi di sektor-sektor strategis, termasuk hilirisasi sumber daya alam, energi bersih, serta pengembangan sumber daya manusia. Fokus utama pertemuan juga mencakup langkah-langkah konkret untuk memperkuat kerja sama bilateral dan mendorong proyek investasi strategis.

Bacaan Lainnya

“Prioritas pemerintah ke depan adalah sektor hilirisasi sumber daya alam, energi bersih, kesehatan, dan pengembangan sumber daya manusia,” ujar Rosan dalam pertemuan dengan Menteri Tenaga Kerja sekaligus Menteri Kedua Perdagangan dan Industri Singapura, Tan See Leng, pada Senin (27/8).

Singapura masih menjadi negara dengan investasi terbesar di Indonesia. Data BKPM menunjukkan bahwa investasi Singapura pada kuartal II-2024 mencapai USD4,6 miliar. Secara keseluruhan, total investasi Singapura selama periode 2019 hingga Juni 2024 tercatat sebesar USD63,17 miliar, setara dengan 29,8 persen dari total penanaman modal asing (PMA) di Indonesia.

Rosan menegaskan pemerintah terus berupaya memperbaiki iklim investasi di Indonesia melalui regulasi dan insentif yang menarik. “Kami ingin mendengar secara langsung apa yang menjadi perhatian utama pengusaha di Singapura dalam melakukan investasi di Indonesia,” tambahnya.

Dalam pertemuan yang sama, Tan See Leng mendorong peningkatan kerja sama di berbagai sektor, termasuk gas alam, investasi tanker, serta bunker. Ia juga menyoroti pentingnya membahas tantangan dalam implementasi carbon capture storage dan carbon market yang masih relatif baru di Indonesia, dengan tujuan mempercepat kerja sama di bidang tersebut.

Baca: 

Pada hari yang sama, Rosan juga mengadakan serangkaian pertemuan dengan pimpinan perusahaan-perusahaan Singapura. Pertemuan pertama dilakukan dengan SP Group untuk membahas investasi jaringan listrik lintas negara. Pertemuan kedua dengan SingTel, yang membahas investasi di sektor infrastruktur, data center, dan telekomunikasi.

Pertemuan ketiga dengan Sembcorp berfokus pada investasi proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Ibu Kota Nusantara, kawasan industri Kendal (Sembcorp Urban), dan infrastruktur telekomunikasi di Batam. Sementara itu, pertemuan keempat dengan ST Telemedia Global Data Center (STT GDC) membahas rencana investasi di sektor data center.

Kunjungan kerja hari pertama di Singapura ini diakhiri dengan pertemuan dengan Federasi Bisnis Singapura. Kunjungan kerja Rosan di Singapura akan berlangsung selama tiga hari, yaitu pada 26–28 Agustus 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait