Strategi Singapura Menarik Turis Lewat Ekspansi Resorts World Sentosa

ekspansi resorts world sentosa
Resorts World Sentosa di Singapura. Foto: RESORTS WORLD SINGAPORE

SINGAPURA (gokepri) – Dua resor di Singapura, Resorts World Sentosa dan Marina Bay Sands, ekspansi besar-besaran untuk memperkuat daya tarik wisata. Di tengah ketidakpastian ekonomi dan persaingan ketat, mereka berlomba menarik pengunjung dengan fasilitas baru, termasuk hotel mewah dan arena hiburan kelas dunia.

Ekspansi keduanya seiring pula dengan kenaikan tarif bandara untuk pengunjung di Singapura. Selain itu, langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya persaingan wisata di kawasan Asia serta ketidakpastian ekonomi global.

Bacaan Lainnya

Pada laporan bisnis kuartal ketiga pada 7 November, Genting Singapore mengumumkan dimulainya ekspansi RWS senilai $6,8 miliar, dengan menambah atraksi non-permainan. Pembangunan kawasan waterfront, yang mencakup dua hotel mewah baru dengan total 700 kamar, akan dimulai November.

RWS juga menambah daya tarik baru berupa pengalaman wahana interaktif Harry Potter yang akan diluncurkan bulan ini, dan kawasan Minion Land di Universal Studios Singapore yang akan dibuka pada kuartal pertama 2025.

Pada hari yang sama, Marina Bay Sands (MBS) melaporkan kemajuan renovasi senilai US$1,75 miliar (S$2,31 miliar) yang dimulai pada 2022. Proyek ini menambah 1.850 kamar hotel, termasuk 775 suite. Sebelum renovasi, jumlah kamar dan suite di tiga menara hotel mencapai sekitar 2.560 unit.

Baca: Megaproyek Pantai Selatan Singapura, Kawasan Urban Hijau dengan 10.000 Rumah

MBS menyatakan sekitar 1.540 kamar baru, termasuk 635 suite, sudah selesai direnovasi. Selain itu, MBS merencanakan ekspansi besar senilai US$8 miliar dengan membangun menara keempat pada Juli 2025. Ekspansi ini akan menambah 570 kamar hotel, arena hiburan berkapasitas 15.000 kursi, dan ruang tambahan untuk kegiatan MICE (pertemuan, insentif, konferensi, dan pameran).

Kedua operator ini memperluas layanan di luar kasino karena pendapatan dari sektor permainan cenderung stagnan, sementara permintaan untuk hiburan yang lebih beragam meningkat, terutama selama musim liburan.

Genting Singapore melaporkan penurunan pendapatan kuartal ketiga sebesar 19 persen menjadi $561,9 juta pada 7 November, menyebabkan sahamnya di bursa Singapura turun hingga 7,7 persen pada 8 November.

Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan volume taruhan VIP, yang merujuk pada jumlah total taruhan yang dibuat oleh pemain kelas atas. Pendapatan dari sektor permainan mencapai $330 juta, turun 28 persen dari tahun sebelumnya, dan turun 14 persen dibandingkan kuartal kedua 2024.

Pendapatan non-permainan naik 2 persen menjadi $231,8 juta, meskipun ada penutupan penuh Hard Rock Hotel di RWS untuk renovasi dan re-branding, serta penutupan SEA Aquarium dua hari seminggu untuk pengembangan menjadi Singapore Oceanarium.

Baca: Singapura Bangun 14 Ribu Rumah Murah Mulai 2025

Secara keseluruhan, laba operasi yang disesuaikan Genting Singapore turun 53 persen menjadi $163,9 juta.

Sahamnya turun 4,8 persen menjadi 80 sen pada jeda perdagangan tengah hari. Sepanjang 2024, Genting Singapore telah kehilangan sekitar 20 persen, menjadikannya salah satu performa terburuk di Straits Times Index yang naik 15 persen.

Penurunan pendapatan sektor permainan juga dirasakan oleh MBS.

Pada Oktober, MBS melaporkan penurunan pendapatan total kuartal ketiga sebesar 9,5 persen menjadi US$919 juta. Bisnis kasino, yang masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar, mencatat penurunan 14 persen menjadi US$600 juta.

Sementara pendapatan dari sektor permainan menurun, pendapatan kamar hotel tetap stabil dari tahun ke tahun. Meskipun tingkat hunian sedikit turun, tarif harian rata-rata per kamar meningkat. STRAITS TIMES

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait