Siswa Gagal PPDB di Batam Tetap Diterima di Sekolah Negeri, Tapi Ada Caranya

ppdb smp batam
Ilustrasi siswa SMP sedang belajar.

BATAM (gokepri.com) – Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Tri Wahyu Rubianto memastikan, peserta didik yang gagal masuk sekolah SD dan SMP melalui jalur zonasi, afirmasi, prestasi dan perpindahan orang tua bisa diterima di sekolah negeri dengan membuat pengaduan secara online melalui akun saat mendaftar PPDB.

“Pertama dan kedua melalui jalur afirmasi prestasi, zonasi dan perpindahan orang tua maka dapat melakukan pengaduan secara online melalui akun yang digunakan pada saat mendaftar,” kata dia, Jumat 5 Juli 2024.

Batas melakukan pengaduan dilakukan sampai tanggal 6 Juli 2024. Ia menjelaskan, Disdik Batam akan melakukan penempatan bagi siswa yang tidak diterima di pilihan pertama dan kedua ini.

Baca Juga: Rumah Dekat Sekolah Tak Jamin Siswa Lolos PPDB Jalur Zonasi

Penempatan ini tidak bisa serta merta di sekolah yang diminta orang tua ataupun sekolah yang didaftarkan pada saat mendaftar PPDB.

“Kita menyesuaikan analisa kami berdasarkan kuota yang masih tersedia di sekolah terdekat sesuai alamat tempat tinggal siswa yang tidak diterima di dua pilihan sekolah,” ujarnya

“Karena beberapa sekolah kondisinya saat ini sudah penuh kemudian kedua sudah dua sif jadi kalau dibuka lagi rombel gurunya nggak ada kecuali ditambah jadi tiga sif dan itu sangat tidak memungkinkan apalagi untuk SMP,” tambah dia.

Sampai hari ini sudah ada 600-an laporan yang masuk ke Dinas Pendidikan Kota Batam. Laporan itu tak hanya bagi siswa yang tidak diterima di kedua pilihan saja, tapi ada juga yang telah diterima di pilihan kedua, namun orangtua tetap ingin anaknya masuk sekolah pilihan pertama.

“Untuk saat ini kami memprioritaskan yang tak diterima sama sekali, baik itu pilihan sekolah pertama atau kedua. Bagi yang sudah diterima di pilihan sekolah kedua itu penanganannya jika masih ada kuota, kalau gak ada kami anggap mengundurkan diri,” tegasnya.

Rencana yang dirancang Disdik adalah mengisi sekolah yang masih ada kuota untuk ditempatkan bagi siswa yang tidak diterima di dua pilihan sekolah tempat ia mendaftar.

“Jadi itu dulu yang di prioritaskan,” kata dia.

Soal penambahan rombel Tri mengatakan, Disdik Batam bukan tidak mau menambah rombel. Hanya saja karena keterbatasan guru saat ini, sementara sudah tak ada lagi kebijakan menambah guru honor, penambahan rombel di setiap kelas dan sekolah ini sangat tidak memungkinkan.

“Jadi bukan tidak mau mengakomodir, tapi karena posisinya tidak memungkinkan kami membuka rombel tak memungkinkan mau dipenuhi ruangannya, kalau anak SMP ruangan 40 siswa sudah sesak sekali, ” tuturnya.

Solusi terakhir yang ia tawarkan ialah dengan mengarahkan siswa yang tidak diterima di sekolah negeri ke sekolah swasta. Sebab, sudah ada ketentuan untuk sekolah swasta yang menerima insentif guru swasta dari pemerintah untuk menerima anak usia sekolah dari keluarga tidak mampu,

“Ini yang akan saya tegaknya regulasinya, bahwa sekolah swasta harus membuka seluas-luasnya kesempatan belajar bagi anak usia sekolah dari keluarga tidak mampu, ” ujarnya.

Ia mengaku sudah meminta kepada seluruh sekolah swasta di awal tahun lalu untuk membuat pernyataan bahwa mereka menyekolahkan secara gratis siswa tak mampu di sekolahnya masing-masing.

“Tapi tentunya disesuaikan dengan kemampuan yayasan sekolah swasta. Kalau misal hanya bisa empat orang ya empat orang saja, jadi saya menegakan ketentuannya itu, aturan sudah ada tinggal menegakkan saja,” tegas Tri.

Startegi ini diharapkan agar sekolah swasta dapat tetap eksis membantu pemerintah dalam mendidik dan menciptakan SDM yang berkualitas untuk generasi muda di Batam.

“Jadi mohon kerja samanya kita berusaha memberikan yang terbaik memberikan kesempatan yang seluasnya bagi anak Batam biar dapat bersekolah,” kata dia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Penulis: Engesti

Pos terkait