Pengiriman 100 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Terganjal Embargo Ekspor India

Batch AstraZeneca
Petugas kesehatan mempersiapkan vaksin AstraZeneca di Sanur, Bali, baru-baru ini. (foto: Reuters)

Batam (Gokepri.com) – Pengiriman 100 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca ke Indonesia menghadapi masalah embargo ekspor India. Bisa menghambat program vaksinasi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI mengungkapkan semestinya Indonesia akan menerima 20 juta dosis vaksin AstraZeneca alih-alih 50 juta dosis yang semula disepakati.

“Sisa 30 juta dosis akan dikirim pada kuartal kedua tahun 2022, katanya.

Pemerintah memperoleh vaksin AstraZeneca dengan dua mekanisme. Pertama, melalui jalur bilateral melalui PT Bio Farma dan kedua melalui jalur multilateral melalui COVAX-GAVI.

Melalui jalur bilateral pemerintah memperoleh 50 juta dosis vaksin AstraZeneca. Sedangkan dari jalur multilateral melalui COVAX-GAVI pemerintah memperoleh 54 juta dosis vaksin AstarZeneca.

Lantaran adanya embargo vaksin AstraZeneca di India maka rencana suply vaksin tersebut dari fasilitas COVAX-GAVI tertunda. Pembatasan ekspor India akan menunda pengiriman pada bulan April.

“Terus terang hal itu bukan suatu hal yang bisa kami terima dan kami sedang bernegosiasi dengan AstraZeneca. Jadi itu kan 100 juta dosis vaksin yang jadwalnya masih belum jelas,” ucapnya.

Budi mengatakan karena penundaan, tingkat vaksinasi perlu dipercepat antara Mei dan Juni dan dosis yang tersedia akan diperuntukkan bagi para lansia dan guru.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan penundaan tersebut dapat berdampak pada program vaksinasi Indonesia. “Jika kami tidak mendapatkan vaksin lain sebagai pengganti,” ujar dia dikutip dari Reuters.com.

Selain AstraZeneca, Indonesia bergantung pada vaksin yang diproduksi oleh Sinovac Biotech China untuk program vaksinasi yang dimulai pada bulan Januari. Vaksinasi ditargetkan menjangkau 181,5 juta orang dalam setahun demi mencapai kekebalan komunitas. Setidaknya vaksin sudah disuntikkan kepada lebih dari 9,22 juta penduduk. (Can/Reuters)

BAGIKAN