Manuver Geopolitik Diduga Ikut Bidik Orang Dekat Prabowo, Ini Analisis Pengamat

Makan Bergizi Gratis
Presiden Prabowo Subianto (tengah) menjawab pertanyaan wartawan di sela acara peresmian PLTA Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025). (ANTARA/Ahmad Muzdaffar Fauzan)

JAKARTA (gokepri) – Pengamat intelijen dan geopolitik, Amir Hamzah, melihat adanya pola sistematis untuk melemahkan Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan menargetkan orang-orang kepercayaannya di lingkaran politik dan militer. Manuver ini diduga bertujuan untuk menggerogoti kekuatan internal Prabowo secara perlahan.

Upaya ini, menurut Amir, dilakukan dengan cara menghancurkan satu per satu individu yang menjadi orang kepercayaan Prabowo, baik di ranah politik maupun militer.

Amir menyebutkan sejumlah nama seperti Sufmi Dasco Ahmad, Hashim Djojohadikusumo, dan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin sebagai target awal dalam manuver politik tersebut. “Prabowo itu tidak bisa diserang secara langsung karena kekuatan elektoral dan posisi politiknya sekarang sangat kokoh. Tapi kalau orang-orang terdekatnya dilumpuhkan, maka perlahan ia akan melemah secara internal,” kata Amir dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (8/4).

Amir menyoroti serangan terhadap Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, sebagai bagian dari skenario besar tersebut. Ia menunjuk pada pemberitaan masif dan sistematis yang mengaitkan Dasco dengan pengelolaan judi online (judol) di Kamboja. Padahal, menurut informasi yang diperolehnya, tuduhan itu tidak memiliki dasar yang kuat. “Saya mendapatkan informasi bahwa saat Dasco menjabat sebagai Komisaris di MNC Digital, ia melakukan kerja sama di bidang properti dengan perusahaan di Kamboja. Kalaupun perusahaan itu kemudian memiliki afiliasi dengan bisnis judol, itu tidak ada kaitannya dengan Dasco secara langsung. Ini murni upaya framing,” ujarnya.

Amir menduga media-media yang gencar menyerang Dasco adalah media yang juga sejak awal dikenal keras menentang revisi Undang-Undang TNI. “Dasco ini adalah motor penggerak pengesahan UU TNI di DPR. Itu membuatnya menjadi target utama. Ia dihantam lebih dulu agar ada efek ke Partai Gerindra dan Prabowo,” kata Amir. Menurutnya, posisi Dasco sebagai Ketua Harian DPP Partai Gerindra sangat strategis dalam menjaga soliditas partai dan komunikasi politik Prabowo. Oleh karena itu, kata Amir, menghancurkan kredibilitas Dasco adalah cara efektif untuk melemahkan Prabowo dari dalam.

Selain Dasco, dua nama lainnya juga disebut-sebut menjadi target, yaitu Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Prabowo yang juga seorang pengusaha berpengaruh, serta Jenderal Purnawirawan Sjafrie Sjamsoeddin, yang dikenal dekat dengan dunia intelijen dan pertahanan. “Hashim diserang dari sisi bisnis dan politik luar negeri. Sjafrie diserang dengan narasi masa lalu yang dikaitkan dengan isu-isu HAM dan militerisme,” jelasnya.

Amir menilai serangan terhadap orang-orang terdekat Prabowo tidak hanya berasal dari oposisi politik dalam negeri, tetapi juga bisa terkait dengan skenario geopolitik regional yang lebih besar. “Kita tidak bisa menutup mata, ada kekuatan besar yang tidak ingin Prabowo memegang kendali penuh di pemerintahan karena dianggap akan memperkuat posisi Indonesia dalam poros strategis dunia,” tutur Amir.

Amir mengimbau masyarakat untuk bersikap jernih dalam menyikapi informasi dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak didukung oleh data yang kuat. Ia juga meminta aparat penegak hukum untuk lebih proaktif dalam mengklarifikasi dan menangkal hoaks yang berpotensi merusak tatanan politik nasional. “Kalau tokoh sekelas Dasco bisa dijatuhkan dengan framing semacam ini, maka ini preseden buruk bagi demokrasi kita,” ujarnya. ANTARA

Baca Juga: Idrus Marham: Ada Pihak Ingin Adu Domba Golkar-Gerindra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait