BATAM (gokepri) – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kepri menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di pulau-pulau wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Anggaran yang disiapkan senilai Rp127 miliar.
Kepala Dinas ESDM Kepri, Muhammad Darwin, mengatakan anggaran tersebut bersumber dari penyertaan modal negara (PMN) kepada PT PLN Persero. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun 10 PLTS di pulau-pulau wilayah Kota Batam, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Lingga, Senin (3/2/2025).
Darwin menyampaikan, sekitar 50 pulau berpenghuni di Kepri belum teraliri listrik secara optimal. “Memang yang menjadi kendala 396 pulau-pulau kecil yang berpenghuni, dari jumlah itu masih ada PR lebih kurang 50 pulau berpenghuni lagi belum berlistrik. Kami terus menggesa bersama PLN melalui beberapa cara, yaitu menyediakan PLTS langsung di pulau tersebut,” ujar Darwin.
Untuk pulau-pulau kecil dengan penduduk di bawah 20-30 KK, akan digunakan solar home system. Sementara untuk pulau yang jaraknya di bawah 500 meter akan dihubungkan dengan tower crossing.

Beberapa pulau yang dekat dengan sumber listrik besar akan dihubungkan melalui kabel laut listrik. “Beberapa kabel laut sudah kami bangun seperti dari Batam ke Pulau Nguan, Pulau Buluh, kemudian kami menghubungkan juga sistem Lingga-Seraya-Dabo dengan kabel laut,” kata dia.
Darwin menjelaskan, pendekatan pengaliran listrik di pulau bisa bermacam-macam, tetapi sebagian besar dengan PLTS komunal. Beberapa pulau yang berdekatan, seperti di Pulau Lengkang, akan disambungkan ke Pulau Belakangpadang-Pulau Manis-Pulau Lengkang.
“Semua tergantung letak pulau dan jumlah penduduk di tempat itu. Kalau jumlah penduduk sedikit dan dibangun pembangkit akan berat bagi mereka mengoperasikannya,” ujar dia. ANTARA
Baca Juga: SMI Kucurkan Rp373,45 Miliar untuk PLTS Terapung Tembesi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News