Kans Rudi-Aunur Dikepung Poros Golkar-Gerindra

MTQH Batam
Walikota Batam Muhammad Rudi dan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad saat pembukaan MTQH X Kepri 2024 di Dataran Engku Putri, Batam, 20 Mei. Foto: Diskominfo Batam

Mayoritas partai politik satu suara dengan poros Golkar dan Gerindra di pilkada Kepri. Mengusung petahana Ansar Ahmad dan Nyanyang Haris Pratamura, berhadapan dengan lawan sepadan Muhammad Rudi-Aunur Rafiq. Loyalis PDIP bakal jadi penentu.

Penulis:
Engesti Fedro, Muhammad Ravi

Bacaan Lainnya

Mengenakan kemeja lengan panjang warna biru corak PAN dan celana hitam, Ansar Ahmad menemui Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di kediamannya, Jakarta, Senin 19 Agustus. Ia tak sendiri. Didampingi Nyanyang yang berkemeja lengan pendek warna putih dan celana krem, ciri khas Prabowo Subianto.

“Harus menang,” ucap Zulkifli Hasan.

Ansar-Nyanyang mengantongi rekomendasi dari Partai Amanat Nasional (PAN). Keduanya menemui Zulkifli untuk menjemput surat rekomendasi.

Sehari sebelumnya, Ansar-Nyanyang menemui Ketua Umum Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo di Kantor DPP Perindo, Jakarta. Angela menyerahkan surat rekomendasi untuk pasangan calon ini, disaksikan Ketua DPW Perindo Kepri yang juga Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk.

“Kami di daerah siap all-out untuk memenangkan Pak Ansar Ahmad dan Nyanyang Haris Pratamura,” sebut Jadi.

Menerima dua rekomendasi baru, Nyanyang bersyukur mendapat kepercayaan dari partai politik. Ketua DPC Gerindra Batam itu menyebut masih ada dukungan lagi dari partai politik lain. “Insyaallah, dalam waktu dekat akan ada lagi dukungan resmi dari DPP parpol lain,” ujar dia.

Tiket dari PAN dan Perindo melengkapi dukungan Ansar-Nyanyang menjadi enam rekomendasi parpol. Partai pengusung paslon ini yaitu Golkar (9 kursi), Gerindra (9), Demokrat (3), PKB (2), PAN (2) dan Perindo (1). Gabungan partai ini memiliki 26 dari 45 kursi DPRD Kepri. Sudah jauh lebih dari cukup bagi Ansar-Nyanyang maju ke pilkada yang ambang batasnya sebanyak 9 kursi.

Dengan demikian, mayoritas partai pemilik kursi di DPRD Kepri bergabung dengan poros Golkar-Gerindra di pilkada tahun ini. Dari 11 parpol di parlemen, enam di antaranya satu suara mendukung Ansar-Nyanyang.

Kurang dari seminggu sebelum pendaftaran dibuka 27 Agustus, partai politik yang belum menentukan sikap adalah PDIP (4 kursi), Hanura (1 kursi) dan PSI (1 kursi).

Berhembus kabar PDIP merapat ke poros Nasdem. PDIP diperkirakan akan menjadi penentu dukungan untuk Rudi.

Nasdem mengusung kadernya sendiri yang juga Walikota Batam-Kepala BP Batam, Muhammad Rudi. Ia berpasangan dengan Aunur Rafiq, Bupati Karimun dan Ketua DPD Golkar Karimun.

PKS sudah menyerahkan surat rekomendasi untuk keduanya sebagai calon gubernur-calon wakil gubernur di pilkada Kepri. Sekretaris Jenderal DPP PKS Aboe Bakar Al Habsyi yang memberikan langsung surat itu di Jakarta pada Rabu 7 Agustus 2024.

“Beliau-beliau ini sudah mendapat rekomendasi dari Partai Keadilan Sejahtera yang Insya Allah amanah. Ini akan dijalankan oleh beliau untuk memenangkan di kegubernuran Kepri, Insya Allah,” tegas Aboe Bakar dalam video yang beredar.

Rudi-Aunur sudah mengantongi tiket maju dari Nasdem yang punya 7 kursi dan PKS punya 6 kursi. Jumlah 13 kursi koalisi ini sudah melewati ambang batas pencalonan.

Aunur mulai muncul bersama Rudi sejak 2 Agustus 2024 ketika Rudi deklarasi dukungan untuk Amsakar Achmad-Li Claudia di kawasan Bengkong. Aunur diberi panggung untuk berpidato di hadapan ribuan relawan Rudi.

Esoknya, Aunur saat ditanya wartawan menyatakan ia siap mendampingi Rudi sebagai calon wakil gubernur Kepri.

“Insyaallah saya maju sebagai cawagub berpasangan dengan Bapak Muhammad Rudi,” sebut Aunur di Kolong Atas, Karimun, 3 Agustus.

Lawan Sepadan

Pengamat dari Universitas Riau Kepulauan (Unrika), Rahmayandi Mulda menilai pilkada Kepri tahun ini menjadi pertarungan menarik antara Muhammad Rudi dan Ansar Ahmad. Keduanya adalah lawan yang sepadan. “Pertarungan antara tokoh politik besar,” ujar dia, Senin 19 Agustus.

Batam dan Karimun dianggap menjadi kunci kemenangan karena dua daerah ini memiliki jumlah pemilih terbesar. Berdasarkan data daftar pemilih sementara (DPS) yang ditetapkan KPU, di Batam ada 896.342 pemilih dan Karimun 194.672 pemilih.

daftar pemilih di kepri
GRAFIS: GOKEPRI/Candra Gunawan

Rudi yang bisa memilih wakilnya sendiri punya keunggulan. Rahmayandi menilai Rudi memilih Aunur karena basis pemilih bupati dua periode itu di Karimun. Sedangkan Rudi memiliki basis pendukung di wilayah kerjanya, Batam.

“Pilihan strategis Pak Rudi menggandeng Aunur untuk mengunci suara pemilih di Karimun,” sambung Rahmayandi.

Sedangkan Ansar-Nyanyang membangun koalisi gemuk dengan partai politik sebagai strategi pemenangan. Gerindra yang punya pengaruh pascapilpres dan pascapileg bisa menentukan angin kemenangan dengan merayu partai lain bergabung satu perahu. “Pengaruh Gerindra saat ini besar,” sebut Rahmayandi.

Namun, ia melihat pilkada tahun ini dinamis. Perubahan koalisi dan dukungan bisa berubah di detik-detik terakhir. Termasuk kans PKS merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) sangat besar. Alasannya karena di Pilkada Jakarta. PKS meninggalkan Anies Baswedan dan mengusung Ridwan Kamil-Suswono. PKS mengambil opsi bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dan mendapat jatah cawagub Jakarta. “Akan mempengaruhi rekomendasi di pilkada daerah lainnya,” sebut Rahmayandi.

Jika mengikuti skenario PKS meninggalkan Rudi seperti di pilkada Jakarta meninggalkan Anies, maka Nasdem tak punya pilihan lain selain menunggu PDIP. Apabila PDIP bergabung, Nasdem dapat melawan Ansar-Nyanyang dengan modal 11 kursi meski dikepung koalisi gemuk. Rudi berharap loyalis PDIP.

Ketua DPW PKS Provinsi Kepri Bahtiar berharap dukungan dari DPP PKS untuk Rudi-Aunur tak berubah sampai pendaftaran meski pengurus daerah saat ini belum mendapat instruksi. “Mudah-mudahan sampai pendaftaran aman,” kata dia.

amsakar li claudia
Perolehan suara Pilpres 2024 di Kepulauan Riau. grafis: gokepri/Candra Gunawan

Merujuk pada hasil survei, peluang Muhammad Rudi lebih besar. Hasil sigi Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada 24 Juni-3 Juli 2024 menyebutkan elektabilitas Rudi di Kepri mencapai 43,1 persen di simulasi 7 kandidat calon gubernur Kepri.

Hanya berbeda tipis dengan calon rivalnya. Elektabilitas Ansar mencapai 41,2 persen. Ada nama Aunur Rafiq dalam sigi itu. Elektabilitasnya hanya 2,2 persen. Namun perlu diketahui, sigi ini beredar sebelum partai politik membangun koalisi.

Rudi adalah Walikota Batam dua periode, Kepala BP Batam sekaligus Ketua DPW Nasdem Kepri. Aunur adalah Bupati Karimun dua periode dan Ketua DPD Golkar Karimun. Aunur kemungkinan hengkang dari Golkar karena berbeda jalan politik dengan partainya yang mengusung Ansar.

Pemilihan gubernur Kepulauan Riau pada Pilkada 2024 akan menjadi laga puncak persaingan Ansar Ahmad dan Muhammad Rudi.

Sekarang, Ansar menjabat Gubernur Kepri. Ia meraih kemenangan pada Pilkada 2020 dengan menggandeng istri Rudi, Marlin Agustina, sebagai wakil gubernur. Mereka mengalahkan Gubernur Kepri 2020-2021 Isdianto dan Wakil Gubernur Kepri 2010-2015 Soerya Respationo. Saat ini, Isdianto tampak mesra dengan Rudi dan Soerya dikabarkan membawa PDIP bergabung dengan poros Nasdem mengusung Rudi.

Lekat dengan Golkar, Ansar adalah tokoh senior politik di Kepri. Ia memiliki basis pendukung yang kuat karena pernah menjabat Bupati Bintan 2005-2015. Ia juga pernah duduk sebagai anggota Komisi V DPR pada 2019-2020 dengan perolehan suara terbanyak di dapil Kepri.

Rudi adalah salah satu tokoh politik paling kuat di Kepri. Selain sebagai Ketua DPW Nasdem Kepri, ia menjabat Walikota Batam sejak 2016. Lima tahun terakhir ia menjabat Kepala BP Batam ex officio. Sejak 2019, Rudi berhasil mengakhiri dualisme pemerintahan di Batam antara Pemerintah Kota Batam dan BP Batam yang tidak mampu dilakukan para pendahulunya sejak 2001.

Karier politik Rudi dimulai sejak ia menjabat anggota DPRD Batam pada 2009-2010. Setahun kemudian ia bertarung di pemilihan walikota sebagai wakil dari Ahmad Dahlan.

Ketika 2019, Pilgub Kepri ada tiga poros. yaitu Ansar-Marlin, Isdianto-Suryani dan Surya Respationo-Iman Sutiawan. Ansar-Marlin menang 39,7 persen. Poros Nasdem-Golkar yang menang pilkada 2019 akan berpisah dan berhadapan. ***

Baca Juga:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait