Tanjungpinang (gokepri.com)- Plt Gubernur Kepri H Isdianto menyerahkan insentif beserta piagam penghargaan kepada dokter, perawat, tenaga kesehatan dan penunjang lainnya dalam Penanganan Pasien Covid-19 di RSUD Ahmad Tabib di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (30/3).
Mengawali sambutannya, Isdianto mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para tenaga medis beserta tenaga kesehatan lainnya atas kerja keras dan sumbangsihnya selama dalam kondisi tanggap darurat atas pandemi Covid-19 ini.
“Saya atas nama Pemerintah dan seluruh masyarakat mengucapkan terimakasih kepada tenaga medis dan tenaga penunjang lainnya atas jasa bhakti yang diberikan untuk Kepri, jangan sampai surut melaksanakan tugas, yakinlah virus ini akan segera berlalu,” ujar Isdianto.
Untuk itu, Isdianto meminta seluruh tenaga medis agar tetap semangat dalam menjalankan tugasnya, karena semangat yang datang dari para tenaga medis tentu akan membuat Pemerintah daerah beserta Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 juga ikut bersemangat.
“Kami semangat bekerja mengatasi pandemi corona ini karena para tenaga medis di Kepri tetap semangat,” lanjutnya.
Meskipun hingga kini, kebutuhan kelengkapan seperti Alat Pelindung Diri (APD) belum sepenuhnya maksimal, Pemerintah, kata Isdianto, terus berusaha untuk mengatasinya.
Sementara itu, Plt Direktur RSUD Raja Ahmad Tabib dr Elviana Sandri mengawali laporannya mengatakan bahwa RSUD sendiri telah ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai salah satu RS rujukan. Hingga kini telah melayani sejumlah pasien sebanyak 29 orang.
“Dua terkonfirmasi positif dan masi dirawat, sedangkan 17 orang yang dinyatakan negatif dan telah dipulangkan dalam kondisi sehat, namun kita juga terus memberikan edukasi serta pemantauan bersama Dinas Kesehatan,” kata Elviana.
Selain itu lanjut Elviana, RSUD juga telah menambah 1 ruangan lagi untuk menampung Pasien Dalam Pemeriksaan (PDP) besrrta tenaga ahli juga telah disiapkan.
“Sedangkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) telah tiba meskipun belum cukup namun tatget kita dalam seminggu kedepan dapat tercukupi,” lanjutnya.
Penerima insentif sendiri dibagi ke dalam tiga ring, yaitu: 1. dokter spesialis, dokter umum atau perawat yang bersentuhan langsung di dalam ruang isolasi; 2. dokter dan perawat lainnya yang berada di labor yang menunjang dalam pemeriksaan sebelum masuk ke ruang Isolasi; dan 3. tenaga penunjang lainnya.
Adapun besaran insentif seperti sokter sebesar Rp 4.730.000 rata-rata perbulan, perawat Rp 2.750.000 rata-rata perbulan, tenaga penunjang lainnya Rp 1.650.000 rata-rata perbulan. (acp)