Di tengah pandemi Covid-19, tidak hanya fisik, kesehatan jiwa juga dapat terganggu. Semua itu bisa terjadi karena masyarakat terus mendengar dan menyaksikan peristiwa yang menyebabkan stres, di mana penyakit akibat virus Corona ini dapat berdampak kematian.
Kita dapat mengurangi kecemasan dengan membatasi menonton, membaca atau mendengarkan informasi yang berlebihan.
Sehingga masyarakat diimbau untuk menjaga, tidak hanya kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental.
Untuk memelihara kesehatan mental saat kondisi pandemi Covid-19 terjadi, dokter spesialis kejiwaan RSBP Batam, dr. Ratna Istiastuti, SpKJ, MKes membeberkan beberapa tips yang dapat dipraktikkan oleh masyarakat, yakni tips dalam menjaga kesehatan jiwa di masa pandemi seperti ini.
Pertama, batasi informasi diantaranya seperti kurangi kecemasan akibat menonton, membaca, atau mendengarkan informasi yang berlebihan.
“Sebab, informasi terkait dengan Covid-19 yang belum diketahui kebenaran dapat memicu kecemasan dan mengambil jarak sejenak dari informasi yang berlebihan juga baik,” jelasnya.
Ada tiga masalah psikologis yang ditemui, yakni:
cemas, depresi dan trauma psikologis. Dari jumlah pengakses layanan menunjukkan 63 persen dari mereka mengalami kecemasan dan 66 persen depresi.
Untuk tips yang kedua yaitu memilah informasi.
Pilah dan pilih informasi yang akurat dari sumber terpercaya.
“Sebab, membaca berita dari sumber yang keliru bisa menambah kecemasan dan kekhawatiran sehingga ini akan berdampak pada kesehatan jiwa,” kata dr. Ratna.
Tips ketiga, melakukan hal positif, seperti hindari alkohol dan rokok dan narkoba. Jangan merokok, minum alkohol, atau narkoba untuk mengatasi perasaan tidak nyaman.
“Apabila merasakan stres atau perasaan yang tak nyaman, segera konsultasi dengan profesional kesehatan jiwa, seperti psikiater, untuk mendapatkan pertolongan cepat dan tepat,” jelas dr. Ratna.
“Untuk mengatasi permasalahan kesehatan jiwa, masyarakat dapat melakukan teknik keterampilan, seperti relaksasi dengan menarik napas dalam,” tambahnya.
Tips keempat lanjut dr. Ratna yaitu atasi emosi.
Gunakan keterampilan mengatasi emosi di waktu lampau untuk membantu mengatasi perasaan yang tidak nyaman saat ini.
Terakhir, untuk mengatasi agar tidak stres di tengah pandemi ini adalah pertolongan profesional.
Cari pertolongan profesional atau melakukan swaperiksa daring melalui situs www.pdskji.org atau hubungi layanan kesehatan jiwa dari pemerintah melalui hotline 119 ekstensi 8.
“Merasa sedih, tertekan, khawatir, bingung, atau marah itu adalah normal saat kita berada dalam masa krisis pandemi. Namun kita harus berusaha untuk menjaga pikiran tetap jernih demi kesehatan mental kita,” katanya.
Selain itu, lanjut dr. Ratna ada beberapa tips lainnya untuk menghadapi stres selama wabah Covid-19.
1. Sharing dan saling mendengarkan. Salah satu kebutuhan mendasar manusia adalah kebutuhan untuk mendengarkan dan didengarkan. Bicaralah pada orang yang Anda percayai. Ceritakan perasaan Anda, bagi suasana hati dengan teman, keluarga, atau orang yang Anda kasihi.
2. Tetaplah menjaga hubungan dengan orang-orang yang Anda sayangi. Gunakan WhatsApp, telepon, e-mail, atau media sosial untuk saling menguatkan dan memberi motivasi selama menjalani masa pandemi yang sulit.
3. Gunakan sumber terpercaya untuk mendapatkan informasi tentang Covid-19. Tidak semua informasi tentang Covid-19 itu benar. Dapatkan fakta sesungguhnya tentang resiko dan cara pencegahan Covid-19 yang tepat dari sumber informasi terpercaya, seperti situs web WHO, Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan.
“Jangan sekedar mendengarkan pendapat-pendapat pribadi di media sosial yang belum teruji kebenarannya,” kata dr. Ratna.
4. Kurangi waktu Anda dan keluarga menonton, membaca, atau mendengarkan liputan berita yang meresahkan. Selingi dengan bacaan dan tontonan yang menghibur hati Anda dan keluarga. Ceriakan hari-hari Anda di dalam rumah, lakukan hal-hal yang menyenangkan dan menenangkan hati.
5. Jangan mengkonsumsi tembakau, alkohol, atau obat-obatan lain untuk mengatasi perasaan Anda.
6. Jagalah tubuh Anda tetap sehat dengan menerapkan gaya hidup yang sehat.
7. Atur pola makan dengan makanan bergizi.
8. Atur pola tidur Anda dan istirahatlah yang cukup.
9. Tetaplah berolahraga dan beraktivitas fisik di dalam rumah.
10. Tidak perlu panik, cucilah tangan Anda dengan sabun.
Apakah sabun dan air saja cukup? Jawabannya adalah iya, karena sabun menembus lapisan lemak virus, kemudian menghancurkannya. Aliran air lalu akan menghanyutkan debu dan sisa-sisa virus yang telah dihancurkan. Tidak perlu panik mencari dan membeli cairan antiseptik handsrub yang harganya sudah tidak masuk akal.
11. Disiplinkan diri Anda dan jadilah pelindung kehidupan.
Meskipun kita berada di negara khatulistiwa yang panas dan lembap, faktanya penyebaran virus SARS Cov-2 tidak terpengaruh cuaca dan bisa bertransmisi di semua area. Pakailah masker, hindari keramaian, jaga jarak dengan orang lain minimal 2 meter, patuhi untuk selalu di rumah saja, jangan mudik, jangan piknik. Lindungi kehidupan orang lain, keluarga di sekeliling kita, termasuk orang-orang yang kita cintai di kampung halaman sana.
12. Bahagiakan hati dengan membantu orang lain.
Mulailah memikirkan orang lain dan bagaimana membantunya. Gunakan kemampuan yang kita miliki untuk membantu orang lain. Donasi sekecil apapun yang kita berikan tidak akan luput dari perhitungan-Nya. Bukankah sodaqoh itu menolak bala?
13. Saling mendoakan, mohon perlindungan kepada Allah sang Pencipta.
Mohon agar keluarga selalu diberikan kesehatan dan dijauhkan dari penyakit. Doakan teman, pasien, petugas medis, dan semua orang yang membutuhkan agar diberi kesabaran, ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi masa pandemi ini. Mohon rahmat Allah dan kasih sayang-Nya agar pandemi segera berlalu.
14. Jika Anda merasa tidak sanggup, hubungi tenaga kesehatan profesional.
Ada banyak hotline yang bisa Anda hubungi untuk berkonsultasi dengan tenaga professional, seperti Dokter spesialis kedokteran jiwa/psikiater, Psikolog klinis. Salah satunya melalui instagram @pdskji_indonesia. Salam sehat jiwa. (r)