BINTAN (Gokepri.com) – Pemprov Kepri bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menanam pohon bakau di Desa Malang Rapat, Bintan, untuk memperingati Hari Mangrove Sedunia dan menyambut Hari Kemerdekaan RI.
Sekretaris Daerah Provinsi Kepri TS Arif Fadillah memimpin aksi tanam pohon pada Senin (3/8/2020) sore itu. Sejumlah lembaga pemerintah juga ikut menanam ramai-ramai mangrove di Desa Malang Rapat Trikora 5 Gunung Kijang, Bintan.
Arif menyambut baik aksi penanaman mangrove demi menjaga kelestarian lingkungan. Mangrove bagian penting kelestarian lingkungan di daerah pesisir sekaligus berperan dalam mitigasi bencana. Arif pun menginginkan kawasan mangrove bisa berperan sebagai sumber perekonomian dengan menjadi tujuan wisata.
“Lingkungan semakin terjaga, bisa mengurangi bencana, juga memperbanyak biota untuk menjadi sumber protein masyarakat. Mari jaga mangrove kita,” jelas Arif usai Penanaman Magrove dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-75 dan memperingati Hari Mangrove Sedunia di Desa Malang Rapat Trikora 5 Gunung Kijang, Bintan, Senin (3/8/2020).
Baca Juga: Arif Tinjau Rumah Singgah untuk Antisipasi Tampung Pasien Corona
Menurut Arif, tema “Jaga Magrove Untuk Bumi Kita” sesuai dengan sebaran ekosistem mangrove di negeri ini. Namun pada beberapa lokasi, kawasan mangrove mengalami degradasi karena penebangan liar.
Dia menegaskan perlu menyebarluaskan informasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat ekologi, sosial dan ekonomi ekosistem mangrove. “Hutan mangrove dapat menympan karbon lebih tinggi dari hutan teretris lainnya,” kata Arif.
Sekdaprov menjelaskan dengan secara resmi UNESCO menetapkan 26 juli 2016 sebagai Internasional Mangrove Day agar dijadikan momentum untuk melakukan aksi dan menyuarakan pentingnya pelestarian pengelolaan ekosistem mangrove di Kepulauan Riau.
Ia juga menyampaikan selamat kapada penerima SK Hutan Sosial dan SK Tanah Objek Reporma Agraria (TORA), sehingga aktibitas pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan tetap produktif.
Sementara itu, Tenaga Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Raffles B Panjaitan menyampaikan Indonesia adalah negara mangrove terluas di dunia. Berdasarkan peta mangrove nasional, luas mangrove Indonesia kurang lebih 81% dalam keadaan baik dan 19% hutan mangrove dalam keadaan kritis.
“Berbagai kajian akademik menunjukan kehilangan mangrove terbesar dipicu perluasaan tambang secara masif dan alih fungsi lahan perkebunan, pemukiman sarana infrastruktur dan penebangan ilegal. Sewajarnya lah kita hari ini meluangkan hati sejenak dalam mensyukuri karunia tuhan dan merenungkan apa yang kita kerjakan,” kata Raffles saat membaca sambutan Ibu Menteri.
Baca Juga: Lulusan UMRAH Harus Mampu Kelola Potensi Laut Kepri
Lanjutnya, dengan penelitian hutan mangrove tersebut keberadaannya sangat mendukung upaya penurunan gas emisi rumah kaca sebanyak 26% dengan upaya sendiri dan 41% bekerja sama dengan internasional.
“Pada tahun 2020 ini yang merupakan komitmen Indonesia, dimana Pemerintah dalam tiga dekade bekerja keras dalam penyelamatan mangrove,” tambah Raffles.
Dalam penanaman Mangrove sebanyak 2020 batang setiap daerah diseluruh Indonesia, sebagai panitia Balai Pengelolaan Aliran Sungai dan Hutan Lindung Sei Jang Duriangkang (BPDASHL SJD) dan didokumentasi kan dengan menyebut yel yel “Jaga Magrove Untuk Bumi Kita . . . kepri maju, Yes.” Yang akan disiarkan diacara puncak pada tanggal 6 Agustus 2020 di Bangka Belitung.
Tampak hadir dalam acara tersebut Asintel Kogabwilhan I Laksma TNI Bambang Wahyudi, Kepala Balai Pengelolaan Aliran Sungai dan Hutan Lindung Sei Jang Duriangkang (BPDASHL SJD) Bontor L Tobing, Kadis Kehutanan dan LH Nilwan, Dandim 0315/Bintan Kolonel Inf I Gusti Ketut Artasuyasa, Kapolres Bintan AKBP Pol Bambang Sugihartono beserta tamu undangan lainnya. (Cg)