Anambas (gokepri) – Harga bawang merah di Kabupaten Kepulauan Anambas kembali melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Kenaikan ini membuat pembeli menjerit karena daya beli menurun, sementara pedagang pun mengeluhkan omset yang merosot.
Soni, pedagang bawang di Tarempa, Kecamatan Siantan, menuturkan harga bawang merah sempat turun menjadi Rp30.000 per kilogram. Namun, saat ini harganya naik lagi ke kisaran Rp35.000 per kilogram.
Baca Juga:
- Golkar Anambas Pastikan Kader Partai Maju dalam Pilkada 2024
- Pemprov Kepri Gelontorkan Rp9,8 Miliar Bangun Infrastruktur di Anambas
“Penjualan sekarang menurun. Kami belum tahu penyebabnya, mungkin pembeli sudah banyak stok di rumah jadi belinya sedikit-sedikit,” keluh Soni, Senin (13/5/2024).
Meski harga naik, Soni memastikan kualitas bawang merah yang dijualnya tetap terjaga. Kondisi ini berbeda dengan musim hujan, di mana harga bawang merah biasanya turun tetapi kualitasnya kurang baik.
Keluhan serupa disampaikan Ria, seorang pembeli. Ia menyoroti disparitas harga bawang merah antarpedagang. Menurutnya, pemerintah perlu turun tangan untuk mengatasi ketidakseragaman harga ini.
“Harapan saya harganya sama dan jangan naik turun terus. Kasihan kami masyarakat kecil kalau mau belanja,” ungkap Ria.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUMPP) Anambas, Masykur, menjelaskan disparitas harga terjadi karena sumber pasokan bawang merah pedagang berbeda.
“Pedagang kecil biasanya membeli bawang merah dari Tarempa, sedangkan pedagang besar langsung dari luar daerah. Ini yang menyebabkan perbedaan harga,” jelas Masykur.
Masykur mengakui pihaknya kesulitan mengatasi disparitas harga. Ia mengimbau para pedagang, baik kecil maupun besar, untuk mengambil margin keuntungan yang wajar agar tidak membebani masyarakat.
Penulis: Wisnu Een
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News