JAKARTA (gokepri.com) – Film pendek karya Sineas dari Makassar berjudul akan berkompetisi di Festival Film Cannes 2023.
Festival Film Cannes 2023 ini akan diselenggarakan pada 16 hingga 27 Mei mendatang. Film Basri & Salma ini merupakan film besutan sutradara Khozy Rizal dan produser John Badalu.
Film tersebut akan menjadi satu dari sebelas film yang akan memperebutkan penghargaan kategori Short Film Palme d’Or.
“Basri & Salma in a Never-Ending Comedy” merupakan film Indonesia pertama yang berkompetisi di Festival Film Cannes, ajang bergengsi film internasional tahunan yang diselenggarakan di Cannes, Prancis, sekaligus menjadi satu-satunya perwakilan dari Asia.
Film berdurasi 15 menit itu bercerita tentang sepasang suami istri yaitu Basri (Arham Rizky Saputra) dan Salma (Rezky Chiki) yang bekerja bersama sebagai tukang odong-odong. Mereka telah menikah selama lima tahun namun belum dikaruniai anak.
Keduanya mendapat tekanan dari keluar dan sanak saudara karena belum memiliki anak. Ketika tekanannya meningkat mereka akhirnya mengungkapkan alasan mengapa belum memiliki anak.
Dalam konferensi persnya, sutradara Khozy Rizal mengatakan odong-odong menjadi inspirasi untuk membuat film pendek tersebut. Ia mengaku kagum dengan odong-odong yang sering dilihatnya di jalanan Makassar.
Selain itu film itu juga mengungkapkan keresahannya tentang ekspektasi kultural dari keluarga yang sering dia dapatkan ketika momen kumpul keluarga.
“Jadi inspirasinya menggabungkan kekagumanku dengan odong-odong dan semacam keresahanku terhadap keluarga dengan segala ekspektasi kultural yang sering aku temui setiap kumpul keluarga,” kata Khozy, Kamis 27 April 2023.
Pembuatan film “Basri & Salma in a Never-Ending Comedy” melibatkan tim produksi dan pemain yang merupakan putra-putri Makassar.
Film ini menjadi karya Khozy yang ketiga setelah sebelumnya merilis film berjudul “Makassar is a City for Football Fans” (2021) dan Ride to Nowhere (2022).
Sementara itu John Badalu mengatakan distribusi dan pemutaran film “Basri & Salma in a Never-Ending Comedy” dilakukan di beberapa festival lain akan diurus oleh salah satu perusahaan agen pemasaran dari Italia.
Untuk penayangan di Indonesia pihaknya akan membuka kesempatan bagi komunitas atau penyelenggara festival film yang tertarik.
Namun untuk saat ini penayangan di Asia Tenggara akan diprioritaskan untuk penayangan di Singapura karena ada permintaan dari Singapore International Film Festival selaku sponsor film.
“Kami terbuka untuk pemutaran di dalam negeri tapi memang ada masalah waktu yang kita harus patuhi karena kita mendapat funding dari Singapore International Film Festival, mereka ingin pemutaran pertama di Asia Tenggara di festival mereka di Singapura,” ujarnya.
Baca Juga: Film Onde Mande Masuk Daftar Far East Film Festival Italia 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: Antara