Distribusi Terlambat, Harga Elpiji 3 Kg Melambung Jadi Rp40 Ribu

Beli elpiji pakai ktp
Warga mengambil foto di sela-sela sidak elpiji oleh Pertamina Patra Niaga dan Disperindag Batam di Batam Center, Senin 31 Juli 2023. Foto: gokepri/Engesti

BATAM (gokepri) – Warga Batuaji dan Batam Center, Kota Batam, kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg. Sekali dapat, harganya melonjak hingga Rp40 ribu. Disperindag menyebut ada keterlambatan distribusi dan akan normal dalam beberapa hari.

Menurut sejumlah warga, kelangkaan tabung gas subsidi ini terjadi sejak dua pekan terakhir. Harganya juga seringkali jauh melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Lina (35), seorang warga Batu Aji, mengungkapkan pengalamannya dalam mencari gas elpiji. “Sudah mencoba ke berbagai toko dan pangkalan, tapi seringkali kehabisan. Ketika ada, harganya bisa mencapai Rp40 ribu per tabung, padahal biasanya hanya sekitar Rp18 ribu,” keluh Lina pada Jumat, 13 September 2024.

Lina menambahkan kelangkaan gas mengganggu persiapan kebutuhan sehari-hari di rumah. Dalam beberapa minggu terakhir, ia terpaksa menggunakan jasa catering yang biayanya dua kali lipat lebih mahal.

“Terpaksa beli terus. Kalau terus-menerus beli, uangnya cepat habis,” tambahnya.

Fenomena serupa juga dirasakan oleh para pedagang kecil yang mengandalkan gas elpiji untuk usaha mereka. Iwan, seorang penjual gorengan di Batam Center, mengeluhkan dampak kelangkaan gas terhadap usahanya. “Setiap hari saya butuh gas untuk memasak, namun sekarang malah sulit didapat,” ujar Iwan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam, Gustian Riau, menjelaskan kelangkaan gas bukan disebabkan oleh stok yang terbatas, melainkan oleh keterlambatan pengiriman dari Pertamina akibat kondisi cuaca buruk.

“Gas elpiji 3 kg tidak langka, stok kami masih mencukupi hingga bulan Desember 2024,” jelas Gustian.

Menurutnya, keterlambatan pendistribusian disebabkan oleh armada laut Pertamina Tanjunguban, Kabupaten Bintan yang kesulitan berlayar akibat cuaca buruk dan angin kencang.

Selain faktor cuaca, beberapa pangkalan di Batam juga kosong karena dikenakan sanksi oleh Pertamina. Sanksi tersebut diberikan karena pangkalan-pangkalan ini belum menyerahkan laporan penjualan kepada Pertamina.

Baca: Terhitung 15 Juli, HET Gas Elpiji 3 Kg di Pulau Karimun Rp21 Ribu per Tabung

“Ada beberapa pangkalan di Batam yang kekurangan stok gas elpiji 3 kg karena mereka sedang mendapatkan sanksi dari Pertamina. Mereka belum melaporkan penjualannya,” ujar Gustian.

Gustian memastikan pendistribusian gas elpiji 3 kg akan kembali normal dalam beberapa hari ke depan. “Kami ingin menegaskan kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir. Gas 3 kg tidak langka dan stok kami masih cukup,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait