Dampak Covid-19 di Kepri, Belasan Ribu Pekerja Wisata Dipecat hingga Dipotong Gaji

Wisata Kepri
Bintan Lagoon Resort di Bintan, Provinsi Kepri. (Foto: Booking.com)

Tanjungpinang (gokepri.com) – Belasan ribu tenaga kerja sektor pariwisata di Kepri terseret gelombang pemecatan hingga dipotong gaji akibat lesunya industri di masa pandemi. Hotel bersiasat agar bertahan hidup.

“Para pekerja tersebut rata-rata terkena dampak PHK, dirumahkan, hingga mendapat upah sebagian oleh perusahaan tempat mereka bekerja,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar di Tanjungpinang, Jumat (7/8).

Bacaan Lainnya

Lihat Juga: Ekonomi Kepri Triwulan Kedua Terjun Bebas, Terendah se-Sumatera

Buralimar menyebut terdapat sekitar 14 ribu pekerja sektor wisata di daerah itu yang terdampak Covid-19, terdiri dari pekerja industri travel, perhotelan, asosiasi pariwisata, hingga ekonomi kreatif.

Buralimar menyebutkan, bahwa data tersebut dihimpun hingga bulan Mei 2020. Pihaknya akan terus mengupdate perkembangan data terbaru.

Menurut Buralimar, permasalahan yang dialami tiap-tiap pelaku maupun asosiasi pariwisata berbeda-beda sebagai akibat dari pengaruh pandemi COVID-19 ini.

Lihat Juga: Investasi di Batam Berada pada Tren Positif Meski Masa Covid-19

Misalnya perhotelan, hampir semuanya mengalami penurunan kunjungan wisatawan, baik dalam maupun luar negeri. Sehingga, perusahaan mengambil kebijakan mem-PHK maupun merumahkan karyawannya.

Selain itu, ada beberapa hotel yang tetap beroperasi di tengah pandemi COVID-19. Namun, gaji karyawan yang tadinya dibayar penuh, terpaksa dipotong menjadi sebagian atau setengah dari gaji pokok.

“Ekonomi kreatif, seperti event organizer pun sepi permintaan buat penyelanggaran iven-iven keramaian, karena terkendala imbauan pemerintah soal social distancing/menjaga jarak,” sebut Buralimar.

Lihat Juga: Kris Wiluan: Saya Selalu Patuhi Aturan Hukum

Buralimar pun tidak menampaik bahwa yang paling terdampak sejak awal kemunculan COVID-19 ialah usaha travel, karena sektor tersebut tidak punya pendapatan bulanan, tetapi berdasarkan orderan.

“Wabah COVID-19 menyebabkan orderan travel sepi. Mereka tidak punya pendapatan, alhasil jadi down,” tuturnya.

Lebih lanjut, pihaknya tetap berupaya memberikan insentif kepada para pekerja tersebut melalui program-program, seperti bantuan sembako dan pelatihan pariwisata yang digelar di tiap kabupaten/kota di Kepri.

Lihat Juga: Kontak Erat Walpri Gubernur, Hasil Swab 245 Warga Kepri Negatif

Kemudian, ada juga bantuan sembako dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terhadap 8.000 pekerja wisata terdampak COVID-19 di Kepri.

Ada pula program padat karya tunai untuk 500 pekerja wisata terdampak COVID-19.

“Memang program-program itu belum menyasar ke 14.000 pekerja dimaksud, karena kemampuan anggaran yang terbatas, tapi kita bakal mengupayakannya secara bertahap,” demikian ujar Buralimar. (Cg)

Editor: Candra
Sumber: Newswire

Pos terkait