
Batam (gokepri.com) – SMAN 22 Batam melestarikan makanan khas Melayu dalam penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Hal itu diimplementasikan dalam kegiatan Panen Raya.
P5 merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). P5 adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya.
P5 menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek dalam program intrakurikuler di dalam kelas.
Baca Juga: Mensos Risma Serahkan 3 Kapal Transportasi Anak Sekolah di Batam
Kepala SMAN 22 Batam, Slamet Munawar mengatakan tema makanan khas Melayu diangkat dengan tujuan peserta didik dapat mengembangkan bisnis kuliner. Makanan khas Melayu memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai wisata kuliner.
“Kita harus mengambil tema yang sesuai dengan lingkungan kita salah satunya adalah makanan melayu. Potensi untuk dikembangkan sebagai wirausaha, sebagai bisnis kuliner sehingga ketika ke depannya diharapkan anak-anak kita ini bisa bikin usaha,” ujarnya, saat ditemui di SMAN 22 Batam yang berlokasi di Pulau Pecong, Belakangpadang, Rabu 15 November 2023.
Proyek Panen Raya dilakukan selama sebulan dan peserta didik dibekali tentang proses pengolahan makanan dan pemasarannya. Seluruh produk yang dihasilkan dipamerkan dan dievaluasi untuk menentukan produk yang laku dan kurang laku.
“Setelah Panen Raya ini hasil anak anak jualan kita evaluasi nanti mana yang paling laku, yang kurang laku kalau yang kurang laku masalahnya di mana, apa permasalahannya. Setelah itu nanti untuk ke depan kita akan melakukan lagi untuk perbaikannya,” kata Slamet.
Kacabdisdik Kepri di Batam, Kasdianto mengapresiasi proyek Panen Raya oleh SMAN 22 Batam ini. Kasdianto menjelaskan sekolah-sekolah di Batam telah menerapkan proyek P5 sebagai implementasi kurikulum merdeka.
Menurutnya, proyek ini akan membantu siswa mengembangkan minatnya terhadap kuliner dan juga melestarikan makanan khas Melayu.
“Harapan kita dengan proyek P5 ini, semoga ke depan makanan khas Melayu ini bisa memasuki pasar, jadi usaha bagi anak kita ke depannya,” kata Kasdianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Penulis: Muhammad Ravi