Batam (gokepri) – Pengembangan Rempang akan mewujudkan mimpi BJ Habibie yang berharap kawasan Rempang dan Galang ekonominya berdenyut dengan pembangunan Jembatan Barelang.
Hal ini dipaparkan pengamat ekonomi dan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Internasional Batam Suyono Saputra. Ia berdialog dengan dua wartawan senior di Kepri Ramon Damora dan Abdul Hamid. Dialognya disiarkan di kanal Youtube “Bos Anto Show”, pada Minggu, 2 September 2023.
Suyono mengungkapkan Habibie ketika awal mengembangkan Batam sudah memprediksi lahan di kota perdagangan bebas akan habis untuk industri sehingga diperlukan kawasan di sekitarnya untuk menampung investasi atau spill-over effect. Hal itulah alasan dibalik pembangunan jembatan yang menghubungkan Pulau Batam, Pulau Rempang dan Pulau Galang.
Baca Juga: Pengamat: Pengembangan Rempang Sangat Strategis bagi Perekonomian Indonesia
“Kenapa dihubungkan dengan jembatan karena memang (Rempang-Galang) harus jadi kawasan ekonomi baru,” ungkap Suyono. “Rempang itu tidak bisa dibiarkan begini karena tidak masuk dalam cita-cita Habibie dulu,” tutur Suyono.
Seperti diketahui, perusahaan asal China Xinyi berinvestasi USD11,5 miliar atau setara Rp172,5 triliun di Rempang Eco-City. Mereka akan membangun pabrik kaca terbesar kedua di dunia dan solar panel. Investasi jumbo ini akan menciptakan 35.000 lapangan kerja.
Xinyi, sambung Suyono, juga akan membuka jalan bagi banyak investor lain untuk melirik Rempang sebagai kawasan ekonomi baru yang dirancang menjadi kawasan industri, perdagangan, jasa dan pariwisata dengan nama Rempang Eco-City.
Dari yang sudah-sudah, lanjut Suyono, pendekatan investasi China di sektor riil Indonesia selalu memprioritaskan tenaga kerja lokal. Artinya, investasi Xinyi di Rempang tetap membutuhkan tenaga kerja lokal jauh lebih besar dari pekerja dari negara mereka sendiri. “Ini peluang untuk anak-anak kepri, juga Indonesia,” kata Suyono.
Dengan investasi jumbo dan lapangan kerja dalam jumlah besar, masuknya investasi di kawasan Rempang sejalan dengan misi pemerintah menjadikan kawasan itu sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hilirisasi jalan, hasil pasir kuarsa diserap industri, ekspor melonjak dan pengangguran berkurang dalam jumlah besar.
“(Pengembangan Rempang) ketika berkembang akan memberikan dampak untuk seluruh wilayah Indonesia,” kata Suyono.
Baca Juga: Kawasan Lain di Kepri akan Nikmati Spill-Over Effect Pengembangan Rempang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News