NATUNA (gokepri.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna terus memberikan pendampingan psikologis kepada seorang anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Langkah ini dilakukan untuk membantu korban kembali bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari, terutama bersekolah.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Natuna, Melda Irawati, mengatakan pendampingan diberikan secara rutin setiap minggu.
Selain mendukung korban secara emosional, pihaknya juga berupaya membangun komunikasi dengan keluarga dan sekolah agar proses pemulihan berjalan lebih efektif.
Baca Juga: UPTD PPA Natuna Sambangi Keluarga Berisiko, Upaya Cegah Kekerasan
“Kami rutin berkunjung sekali seminggu, memberikan motivasi kepada anak, keluarganya, serta pihak sekolah agar mereka dapat bersama-sama mendukung korban,” ujar Melda, Minggu (16/3/2025).
Korban, yang merupakan seorang pelajar di salah satu kecamatan di Pulau Bunguran Besar, mengalami perubahan perilaku setelah kejadian tersebut. Salah satu dampak yang terlihat adalah enggan bersekolah karena merasa malu dan takut dijauhi teman-temannya.
Melda menekankan bahwa pendampingan psikologis tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Dukungan keluarga, lingkungan sekolah, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar korban dapat kembali percaya diri dan melanjutkan pendidikannya tanpa hambatan.
“Kami juga mengantar korban ke sekolah dan terus memantau perkembangannya. Diperlukan kerja sama dari orang tua, guru, dan teman-teman di sekolah agar korban tidak merasa sendirian,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa faktor keluarga sering kali menjadi salah satu penyebab utama anak mengalami kerentanan terhadap kekerasan. Oleh karena itu, perbaikan komunikasi dan perhatian dari orang tua menjadi kunci utama dalam membentuk perilaku anak yang lebih sehat.
UPTD PPA Natuna mencatat, sepanjang tahun 2025, sudah ada empat anak yang menerima pendampingan dari mereka, termasuk korban kekerasan dan anak yang berhadapan dengan hukum.
“Orang tua memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak. Dukungan emosional dan perhatian yang cukup bisa membantu mereka tumbuh dengan baik, serta menghindarkan dari risiko menjadi korban kekerasan,” tegas Melda.
Sementara itu, pihak berwenang telah memproses hukum pelaku kekerasan terhadap anak tersebut. Pemkab Natuna berkomitmen terus meningkatkan upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak, termasuk melalui sosialisasi dan edukasi bagi masyarakat agar kasus serupa tidak terulang. ANTARA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News