BATAM (gokepri) – Dua paslon pilkada Kepri adalah kepala daerah aktif. Muhammad Rudi yang berpasangan dengan Aunur Rafiq, adalah Walikota Batam dua periode. Sedang Aunur, Bupati Karimun dua periode. Lawannya, Ansar Ahmad adalah petahana Gubernur Kepri. Ia berpasangan dengan Nyanyang Haris yang belum pernah mengecap jabatan eksekutif.
Gokepri merangkum data indikator ekonomi para kepala daerah. Dalam lima tahun terakhir, kinerja ekonomi Batam, Kepri, dan Karimun menunjukkan dinamika yang berbeda, mencerminkan tantangan dan pencapaian masing-masing daerah. Batam, sebagai pusat ekonomi utama, menunjukkan akumulasi pertumbuhan PDRB sebesar 22% dari 2019 hingga 2023. Pertumbuhan ini mengalami lonjakan signifikan pada 2023 dengan angka 7,04%, setelah sempat mengalami kontraksi tajam -2,55% pada 2020. Meskipun Batam pulih dengan kuat, tantangan tetap ada, dengan angka kemiskinan yang meningkat sebesar 16.880 orang. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi belum sepenuhnya menyentuh semua lapisan masyarakat.
Kepri, yang memiliki pertumbuhan PDRB kumulatif sebesar 14,75%, mengalami kemajuan yang lebih moderat namun stabil. Setelah penurunan tajam pada 2020, PDRB Kepri kembali tumbuh sebesar 5,20% pada 2023. Kenaikan ini mencerminkan upaya pemulihan yang hati-hati dan terencana. Namun, masalah kemiskinan juga mengemuka dengan tambahan 14.040 orang miskin, meskipun IPM Kepri meningkat dari 75,48 menjadi 79,08, menandakan perbaikan dalam kualitas hidup penduduk.
Karimun, meskipun mengalami penurunan PDRB pada 2020, menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang positif dengan pertumbuhan 5,5% pada 2023. Akumulasi pertumbuhan PDRB sebesar 13,55% dalam lima tahun terakhir mencerminkan peningkatan bertahap namun signifikan. Sementara itu, Karimun berhasil menurunkan jumlah orang miskin sebesar 1.034 orang, menandakan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat. IPM Karimun juga meningkat dari 71,10 menjadi 75,70, menunjukkan kemajuan dalam pembangunan manusia.
Di sektor pengangguran, Batam mengalami penurunan kecil sebesar 0,17% pada 2023, mencerminkan upaya dalam mengurangi jumlah pengangguran. Sementara itu, Kepri berhasil menurunkan angka pengangguran sebesar 0,70%, menandakan kemajuan dalam penciptaan lapangan kerja. Di sisi lain, Karimun mengalami kenaikan angka pengangguran sebesar 0,19%, menggarisbawahi tantangan dalam stabilitas pasar tenaga kerja.
Secara keseluruhan, ketiga daerah menunjukkan kemajuan dalam beberapa aspek ekonomi dan sosial, tetapi juga menghadapi tantangan yang perlu diatasi. Kenaikan IPM di semua daerah menunjukkan perbaikan dalam kualitas hidup, namun masalah kemiskinan dan pengangguran menyoroti perlunya kebijakan yang lebih efektif untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat memberikan manfaat yang lebih merata bagi seluruh masyarakat.
Berikut Infografisnya:
***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Baca: KEKAYAAN PASLON: Muhammad Rudi Calon Terkaya, Harta Ansar Rp8,7 Miliar