Harga Ayam di Tanjungpinang Naik, Disdagin Pastikan Bukan karena Ekspor

Penjual daging ayam potong di pasar tradisional Bintan Center, Kota Tanjungpinang. Foto: ANTARA

TANJUNGPINANG (gokepri.com) – Harga ayam di Tanjungpinang Naik. Terjadi desas-desus kabar meningkatnya harga ayam potong itui karena adanya ekspor ayam ke Singapura. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Tanjungpinang langsung bereaksi.

Kepala Disdagin Tanjungpinang, Riany meluruskan kabar yang beredar. Ia mengatakan tidak benar bahwa ayam potong atau broiler itu naik karena adanya ekspor di Singapura.

“Itu tidak benar,” ujarnya, Kamis 25 Mei 2023, dikutip dari laman resmi Pemko Tanjungpinang.

Baca Juga: Harga Bahan Pangan dan BBM Dorong Deflasi di Kepri

Riany mengatakan kenaikan harga ayam potong itu karena ketersediannya saat ini mengalami kekurangan. Hal itu karena pada saat Lebaran Idul Fitri kemarin terlalu banyak permintaan.

“Kala itu, ayam yang masih muda sudah dijual oleh peternak karena banyak permintaan,” ujarnya.

Menurut dia, seharusnya ayam yang masih muda itu menjadi persediaan setelah Lebaran, tapi karena sudah banyak dijual sehingga persediaan saat ini berkurang.

Riany mengatakan, kenaikan harga ayam potong saat ini sekitar Rp2 ribu per kilogram. Sebelumnya dijual Rp38 ribu per kilogram, sekarang dijual Rp40 ribu per kilogram.

Namun demikian, Riany memberi alternatif selain ayam potong segar, masyarakat juga bisa menikmati ayam beku yang dijual dengan harga terjangkau di Pasar Tanjungpinang.

“Ayam beku juga bisa jadi alternatif apabila harga sekarang Rp40 ribu per kilo dianggap memberatkan,” ujarnya.

Kabid Stabilisasi Harga Disdagin M Endy Febri juga mengungkapkan hal yang senada. Menurut dia ekspor ayam ke Singapura di Bintan sebanyak 23.040 ekor yang dilakukan beberapa waktu lalu tidak berpengaruh pada kenaikan harga ayam saat ini.

Endy mengatakan pihak distributor ayam mengatakan kenaikan harga ayam karena persediaan saat ini sangat kurang akibat ayam muda sudah banyak dijual pada lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah lalu.

Namun demikian ia memastikan harga tersebut akan kembali normal tidak lama lagi.

“Karena masa panen ayam baru sekirar 40 hari,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Penulis: Asrul Rahmawati

BAGIKAN