BATAM (gokepri) – Imigrasi Batam gelar pemeriksaan kesehatan gratis jelang Ramadan. Kerja sama dengan Puskesmas Tanjung Sengkuang.
Menyambut bulan suci Ramadan, Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Batam menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi pegawai dan masyarakat di Kantor Imigrasi Batam Center, Kamis (27/2/2025). Acara bertajuk Road to Ramadan IMI-Care ini bekerja sama dengan Puskesmas Tanjung Sengkuang dan diikuti 60 peserta, termasuk pegawai, staf keamanan, dan pemohon paspor.
Kegiatan ini mencakup pemeriksaan kesehatan, sosialisasi kesehatan, dan pembagian makanan bergizi gratis. Kanwil Dirjen Imigrasi Kepri, Ujo Sujoto, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari kebijakan nasional yang diusung Presiden RI dan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.
“Kegiatan ini adalah implementasi dari Asta Cita Presiden dan 13 akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, salah satunya adalah bakti sosial bagi masyarakat,” ujar Ujo.
Berbagai jenis pemeriksaan dilakukan, termasuk deteksi dini penyakit tidak menular seperti hipertensi, kolesterol, gula darah, dan asam urat, serta penyakit menular seperti TBC dan HIV. Tersedia juga layanan konseling kejiwaan bagi pegawai dan masyarakat pemohon paspor.
“Kami ingin menjelang Ramadan ini, pegawai dan masyarakat bisa mendeteksi kondisi kesehatannya. Jika ada masalah, bisa segera ditangani agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik dan tetap produktif dalam bekerja,” tambahnya.

Kepala Kantor Imigrasi Batam, Hajar Aswad, menambahkan bahwa dalam kegiatan ini juga diadakan penyuluhan kesehatan, khususnya mengenai kanker serviks bagi pegawai perempuan dan anggota Dharma Wanita di lingkungan Imigrasi.
“Menurut dokter dari puskesmas, edukasi tentang kanker serviks sangat penting bagi kaum perempuan. Selain itu, setelah pemeriksaan kesehatan, peserta juga diberikan makanan bergizi gratis,” ujarnya.
Kepala Puskesmas Tanjung Sengkuang, dr. Deny, menekankan pentingnya deteksi dini penyakit, baik fisik maupun mental. “Kami ingin mencegah agar penyakit, termasuk gangguan kejiwaan, tidak berkembang lebih parah. Jangan sampai ada kasus ekstrem seperti bunuh diri. Karena itu, pemeriksaan ini penting sebagai langkah pencegahan,” jelasnya.
Ke depan, pihaknya berencana memperluas kerja sama dengan Kantor Imigrasi Batam, termasuk menghadirkan layanan PTM Mobile untuk memantau kesehatan pegawai secara berkala.
“Kami berharap kegiatan ini bisa rutin dilakukan, misalnya setiap tiga atau empat bulan sekali. Jika ditemukan masalah kesehatan yang serius, pasien akan diarahkan ke fasilitas kesehatan lebih lanjut, baik puskesmas, rumah sakit, atau klinik,” tambah dr. Deny.
Baca Juga: Batam Jadi Lokasi Kabur Buronan, Kejari-Imigrasi Perkuat Koordinasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News