Malaysia (gokepri) – Ratusan restoran KFC di Malaysia terpaksa ditutup sementara akibat dampak dukungan untuk Palestina yang menyasar bisnis-bisnis terkait Amerika Serikat (AS). Aksi boikot Israel ini dipicu oleh konflik Israel-Palestina yang memanas sejak Oktober 2023.
QSR Brands, pemilik dan operator waralaba KFC di Malaysia, saat ini telah menangguhkan operasi 108 gerainya di seluruh negeri. Informasi ini didapatkan berdasarkan pembaruan status restoran KFC di Google Maps menjadi “tutup sementara”, seperti dilansir harian berbahasa Mandarin, Nanyang Siang Pau.
Baca Juga:
- Bawa KFC dari Johor Bahru ke Singapura, Seorang Wanita Terpaksa Habiskan Ayam Goreng di Bea Cukai
- PM Anwar Bantah Malaysia Izinkan Kasino Buka di Forest City Johor
Seorang sumber dari QSR, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan perusahaan melihat boikot ini sebagai kesempatan untuk menutup gerai KFC yang selama ini membebani neraca keuangan mereka.
Dalam pernyataannya pada 29 April, QSR menyatakan “sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang menantang”, mereka telah mengambil langkah proaktif untuk menutup sementara beberapa gerai guna mengelola biaya bisnis yang meningkat dan fokus pada gerai KFC yang lebih ramai.
“Karyawan dari gerai yang terdampak ditawari kesempatan untuk dipindahkan ke gerai yang masih beroperasi. Ini merupakan bagian dari strategi taktis untuk mengoptimalkan sumber daya di zona perdagangan dengan keterlibatan pelanggan yang lebih tinggi,” kata perusahaan tersebut.
Tiga gerai KFC di Kuala Lumpur, yakni di Jalan Ipoh, Jalan Sultan, dan Taman Melawati, terlihat tutup sementara dengan tumpukan kotak di dalam restoran. Karyawan di toko tetangga mengatakan bahwa gerai-gerai tersebut tutup sejak seminggu lalu karena sepi pelanggan.
“KFC tidak masuk dalam daftar perusahaan yang menjadi target boikot BDS (Boycott, Divestment, Sanctions). Namun, banyak warga Malaysia melihat operator restoran cepat saji Amerika Serikat, termasuk KFC, memiliki keterkaitan dengan Israel,” ujar Profesor Mohd Nazari Ismail, ketua kelompok pro-Palestina Boycott, Divestment, Sanctions Malaysia.
Sejak boikot dimulai pada Oktober 2023, KFC telah mengubah strategi branding mereka. Tanda pada papan menu dan brosur mereka kini menekankan kepemilikan oleh Johor Corporation, badan usaha milik pemerintah daerah Johor.
“Untuk mengurangi dampak boikot, QSR mengubah strategi branding menjadi lebih Islami di situs web mereka pada kuartal keempat tahun lalu,” kata sumber tersebut. Situs web perusahaan menyebutkan bahwa bisnis mereka menyediakan “peluang kerja bagi lebih dari 30.000 karyawan, di mana 86 persennya adalah Muslim”.
Di negara bagian Kedah, menurut Nanyang Siang Pau, sebanyak 11 gerai KFC telah ditutup. Seorang pengusaha bernama Amri Hasim dari Alor Setar, Kedah, mengatakan bahwa sejak boikot dimulai, ia menerima banyak lamaran kerja dari karyawan KFC. Jam operasional gerai KFC di sana juga dilaporkan berkurang dari 24 jam menjadi 12 jam sehari.
“Mereka (karyawan KFC) bercerita bahwa gaji mereka dipotong setengah. Gaji pokok mereka adalah RM1.500 (sekitar Rp 5,4 juta) per bulan dan dengan lembur, mereka biasanya bisa mendapatkan sekitar RM2.000. Sekarang gaji bersih mereka antara RM600 dan RM700 (sekitar Rp 2,1 juta dan Rp 2,5 juta),” kata Hasim, yang menjalankan bisnis produksi sabun susu kambing.
Menurut situs web QSR, terdapat lebih dari 600 restoran KFC di Malaysia. Boikot yang menyasar KFC dan beberapa merek AS lainnya, seperti Starbucks dan McDonald’s, dipicu oleh anggapan adanya keterkaitan dengan Israel.
Kondisi serupa dialami merek lain. Berjaya Food, perusahaan terdaftar di Bursa Malaysia yang memiliki 400 gerai Starbucks di Malaysia, melaporkan kerugian bersih RM42,6 juta (sekitar Rp 15,4 miliar) dari Oktober hingga Desember 2023. Pemilik Berjaya Food, Vincent Tan, dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk menjadikan perusahaan tersebut non-publik.
QSR juga mengoperasikan restoran KFC di Singapura, Brunei, dan Kamboja, serta lebih dari 480 gerai Pizza Hut di Malaysia dan Singapura.
Negara bagian Kelantan di timur laut Malaysia menjadi wilayah terdampak terparah dengan penutupan sementara hampir 80 persen, atau sekitar 21 gerai KFC. Sementara itu, di Johor, sebanyak 15 gerai KFC dilaporkan tutup sementara, seperti dilansir Nanyang Siang Pau.
Selangor, negara bagian paling industri di Malaysia, memiliki 11 gerai KFC yang ditutup sementara. Sebanyak 10 di antaranya berada di Shah Alam, wilayah dengan mayoritas penduduk Melayu. THE STRAITS TIMES | NANYANG SIANG PAU
Cek Berita dan Artikel yang lain diĀ Google News