Tanjungpinang (gokepri.com) – Islam memberikan solusi pengentasan kemiskinan melalui dana zakat. Zakat menjadi salah satu instrumen kebijakan fiskal Rasulullah SAW untuk membuat umat Islam saat itu menjadi umat yang sejahtera. Hal ini disampaikan Gubernur Kepri Ansar Ahmad saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kepri di Hotel CK Tanjungpinang, Jumat (8/10/2021).
Ansar menjelaskan, zakat adalah instrumen yang datangnya dari Allah SWT untuk menjaga kemaslahatan umat, sebagaimana termaktub dalam Surat Al-Baqarah ayat 277. Memperhatikan potensi yang dimiliki oleh umat Islam, jika dibandingkan dengan jumlah umat Islam yang mengeluarkan zakat, infaq, dan shadaqah, nilainya masih relatif.
“Jika kita mampu menghimpun zakat, infaq, dan sedekah dari para muzakki, saya yakin umat Islam akan memiliki dana yang besar untuk membantu masyarakat yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Zakat akan berdampak positif dalam mengentaskan kemiskinan, karena dalam zakat telah jelas siapa saja yang berhak menerima zakat yang tergolong delapan asnaf, seperti fakir dan miskin,” ujarnya.
Ansar berharap Rakorda Baznas Kepri mampu meningkatkan kualitas para amil zakat dalam mengelola zakat. Hal ini dilatarbelakangi dengan besarnya harapan masyarakat, khususnya yang kurang mampu terhadap dana zakat sebagai akibat kuatnya himpitan ekonomi yang berkepanjangan.
“Oleh karena itu potensi dan manfaat zakat, infaq, dan sedekah agar dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif solusi pemecahan masalah kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat, sekaligus untuk mewujudkan rasa keadilan sosial bagi masyarakat,” katanya.
Rakorda, lanjut Ansar, hendaknya juga bisa meningkatkan sinergitas program pengelolaan zakat dan meningkatkan pelayanan zakat dengan memberikan respon cepat. Khususnya kepada mustahik melalui sinergi program dengan lebih memperhatikan pengelolaan zakat dan sedekah di Provinsi Kepri maupun di kabupaten/kota se-Provinsi Kepri.
“Sebagai lembaga yang telah mendapat legitimasi dari undang-undang, Baznas provinsi dan kabupaten/kota begitu juga Lembaga Amil Zakat (LAZ)/Laznas harus tanggap dan peduli terhadap permasalahan kemiskinan dan kesenjangan sosial yang ada di tengah masyarakat,” katanya.
Ansar menekankan agar pelaksanaan program pemberdayaan zakat Baznas lebih dikembangkan di tengah masyarakat. Terlebih masyarakat yang masih tergolong tertinggal dan miskin.
Tujuan pengelolaan zakat sendiri adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat. Serta meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
Dalam kesempatan tersebut, Ansar juga mengapresiasi para Pimpinan dan Pengurus Baznas Kepri yang telah mengerahkan tenaga dan ikhtiar terbaiknya dalam menghimpun dan menyalurkan dana umat. “Kepada para peserta Rakorda Baznas Kepri, teruslah berusaha dan meningkatkan prestasi atau capaian yang sebelumnya telah diraih. Sehingga capaian zakat di Provinsi Kepri dapat terus dioptimalkan,” pesannya.
Ketua Baznas RI, KH. Noor Achmad berpesan agar pengelolaan dana zakat dilakukan dengan baik, profesional, dan tepat sasaran. Koordinasi harus selalu ditingkatkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan guna memaksimalkan pengelolaan zakat di daerah. (wan)
Baca juga: Gubernur Ansar Lantik Ketua Baznas Kepri: Potensi Zakat Kepri Capai Rp3 Triliun