Batam Kembangkan Pelabuhan Ramah Lingkungan, Batu Ampar Jadi Green Port Pertama di Indonesia

batu ampar green port
Tampak atas Proyek Pembangunan Container Yard dan Infrastruktur Pendukung Terminal Peti Kemas Batu Ampar di Batam. Foto: Persero Batam via ANTARA

BATAM (gokepri) – Pelabuhan Batu Ampar Batam tengah dikembangkan menjadi green port pertama di Indonesia yang bertujuan mengurangi emisi karbon. Proyek kolaborasi antara BP Batam dan WSBP ini diharapkan dapat menginspirasi pelabuhan berkelanjutan di seluruh Tanah Air.

Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Persero Batam dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Tujuannya adalah menciptakan pelabuhan ramah lingkungan dengan mengintegrasikan teknologi dan praktik operasional yang minim dampak negatif terhadap lingkungan.

Bacaan Lainnya

“Peralatan pelabuhan, seperti quay crane (QC) dan rubber tyred gantry (RTG), akan berbasis energi listrik. Kami targetkan peralatan ini tiba pada April 2025. Harapannya, ini dapat mengurangi emisi karbon dalam operasional sehari-hari,” ujar Fikri Amrullah Muryasani, General Manager Pengembangan PT Persero Batam, di Batam, Jumat 15 November 2024.

Selain itu, Pelabuhan Batu Ampar juga akan dilengkapi sistem shore connection. Sistem ini memungkinkan kapal untuk terhubung dengan jaringan listrik pelabuhan, sehingga mengurangi emisi saat berlabuh.

Dalam aspek konstruksi, Ahmad Fariz, Manajer Proyek Pembangunan Container Yard dan Infrastruktur Pendukung Terminal Peti Kemas Batu Ampar PT WSBP, menyatakan pengelolaan limbah adalah prioritas utama untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar pelabuhan.

Baca: Peningkatan Infrastruktur Pelabuhan, Kunci Batam Maju untuk Saingi Johor

“Kami menyediakan tempat penyimpanan khusus untuk limbah konstruksi dan fasilitas pengelolaan sampah organik serta anorganik di gedung kami,” ujar Ahmad.

Indra Kurnia, Manajer Komunikasi Perusahaan dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) WSBP, menambahkan perusahaan juga berinovasi dengan bahan material ramah lingkungan dan memikirkan dampak jangka panjang. Salah satu langkahnya adalah penanaman pohon trembesi.

“Sejak Oktober, kami berkomitmen menanam satu pohon trembesi untuk setiap sepuluh produk beton yang terkirim. Pohon trembesi ini memiliki kapasitas penyerapan karbon yang tiga kali lebih tinggi dibandingkan pohon biasa,” kata Indra.

Hingga saat ini, WSBP telah menanam lebih dari 2.200 pohon trembesi di berbagai wilayah Indonesia.

Dengan berbagai inisiatif tersebut, Pelabuhan Batu Ampar diharapkan dapat menjadi contoh pelabuhan berkelanjutan di Indonesia. Proyek ini diharapkan dapat menginspirasi pembangunan pelabuhan lainnya untuk mengikuti langkah yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

 

Pos terkait