BINTAN (gokepri) – Bintan kembali mengekspor 28 ribu ayam hidup ke Singapura. Pasokan lokal surplus, ekspor kian rutin.
Sebanyak 28.512 ekor ayam hidup dari Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, dikirim ke Singapura pada Rabu (27/8) malam. Ribuan ayam itu dimasukkan ke enam kontainer dan diangkut lewat laut melalui Pelabuhan Sri Payung, Kilometer 6, Tanjungpinang.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Bintan, Iwan Berri Prima, mengatakan ekspor ayam tidak sederhana. Prosesnya melibatkan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, DKP2KH Provinsi Kepri, Badan Karantina Indonesia, Bea Cukai, hingga Dinas Perdagangan. “Karena usaha peternakannya ada di Bintan, ini tugas pokok kami,” ujarnya, Kamis.
Ekspor ayam ke Singapura diinisiasi PT Ciomas Adistwa, anak usaha Japfa Group, yang mengelola kandang khusus di Bintan. Menurut Iwan, pemerintah memastikan ayam yang dikirim sehat dan aman setelah melalui pemeriksaan ketat. Ia juga menegaskan pengiriman itu tidak mengganggu pasokan dalam negeri. “Sejauh ini kebutuhan lokal terpenuhi, bahkan untuk Bintan surplus, sebagian dikirim ke Batam,” katanya.
Ekspor terbaru ini menjadi pengiriman keenam sejak dimulai pada Mei 2023. DKPP Bintan mengapresiasi Japfa dan berharap langkah itu menginspirasi pelaku usaha lain untuk ikut masuk pasar ekspor.
Permintaan ayam hidup dari Singapura dinilai terus meningkat. Namun, PT Japfa membatasi jumlah pengiriman agar kebutuhan lokal tidak terganggu. “Kandang kami di Bintan produksi 400 ribu ekor per bulan, targetnya bisa naik ke 600–800 ribu per bulan agar ekspor lebih rutin,” kata Vice President Head of Feed Operation Sumatera PT Japfa Comfeed Indonesia, Anwar Tandiono.
Menurut Anwar, pengiriman ayam hidup ke Singapura bukan hanya peluang bisnis, tapi juga dorongan bagi perekonomian daerah. “Ekspor ini membuka lapangan kerja bagi warga lokal,” ujarnya. ANTARA
Baca Juga: Japfa Tambah Investasi Ayam Petelur di Bintan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News