Usai Tes Kesehatan, Cak Nur-Hardi: Kami Dengar Suara Rakyat Kecil

nuryanto hardi hood
Nuryanto (tengah) dan Hardi Hood (kanan) bersama Ketua KPU Batam Mawardi usai tes kesehatan di RSBP Batam, 31 Agustus. GOKEPRI/Engesti Fedro

BATAM (gokepri) — Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Batam, Nuryanto dan Hardi Selamat Hood, optimistis menghadapi Pilkada 2024 kendati jumlah parpol pengusung lebih sedikit dari rivalnya.

“Selamat tinggal kotak kosong. Kami tidak menghitung persentase. Tapi harus menang,” ujar Nuryanto usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, Sabtu 31 Agustus.

Pasangan ini menekankan komitmen mereka untuk terus memperjuangkan aspirasi masyarakat. Menurut Nuryanto, kehadiran mereka adalah untuk menjawab harapan masyarakat yang menginginkan adanya pilihan dalam pilkada.

“Demokrasi harus berjalan dengan baik, harus ada lawan. Ini penting agar muncul gagasan-gagasan positif yang bisa menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih,” kata Nuryanto.

Ia juga menyebut partainya, PDIP, sempat diajak bergabung dengan koalisi lain. Namun, mereka memilih untuk tetap maju dan tidak melawan kotak kosong.

“Kami dari PDIP berkomitmen agar demokrasi bisa berjalan dan hidup. Kalau melawan kotak kosong, ada yang hilang dari demokrasi kita. Maka dari itu, kami mendaftar untuk mengganti kotak kosong itu,” tegas Nuryanto.

Calon wakil wali kota Batam, Hardi Selamat Hood, mengungkapkan pemeriksaan kesehatan yang mereka jalani berjalan lancar. Ia bahkan sempat melontarkan lelucon saat pemeriksaan denyut nadi, yang menurutnya mirip dengan suara rakyat yang kecil lapisan terbawah dan sering kali tidak terdengar.

“Suara denyut nadi nut nut nut itu kecil sekali, seperti suara rakyat. Suara yang kecil ini yang harus kami dengar karena ini suara masyarakat,” ujarnya.

Baca: KEKAYAAN PASLON: Muhammad Rudi Calon Terkaya, Harta Ansar Rp8,7 Miliar

Nuryant0 vs Amsakar

Diberitakan, Nuryanto dan Hardi Selamat Hood mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batam pada hari terakhir pendaftaran, Kamis 29 Agustus 2024.

Diusung PDIP, Partai Gelora dan Partai Buruh, Nuryanto-Hardi mencalonkan diri sebagai calon walikota-wakil walikota Batam dalam pilkada 2024. Mereka akan menjadi pasangan kedua yang mendaftar setelah Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra. Amsakar-Li daftar ke KPU pada hari pertama, Selasa 27 Agustus.

Nuryanto adalah Ketua DPC PDIP Batam dan Ketua DPRD periode 2019-2024. Ia pernah bertarung dalam pilkada Batam sebagai calon wakil walikota Batam bersama Nada Faza Soraya pada pilkada 2010.

Hardi adalah mantan anggota DPD RI daerah pemilihan Kepri selama dua periode 2009-2014 dan 2014-2019. Ia lahir di Kundur, Karimun. Berusia 61 tahun. Pria lulusan Sarjana di IKIP Bandung dan S2 STIA Yappan Jakarta ini banyak dikenal sebagai tokoh pendidikan dan tokoh masyarakat Melayu.

Dengan diusungnya Nuryanto-Hardi, maka pilkada Batam tak ada kemunculan kotak kosong. Mereka akan bersaing dengan Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra yang diusung koalisi gemuk 11 partai yang tergabung dalam KIM Plus, partai pendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Mayoritas partai peraih kursi DPRD Batam ada di belakang Amsakar-Li.

Peta baru pilkada Batam ini muncul setelah putusan MK yang mengubah konstelasi. Amsakar-Li Claudia sebelum putusan nomor 60 itu terbit, berpeluang besar menjadi calon tunggal dan tak ada lawan.

Baca: Nuryanto: Kalah dan Menang, Risiko Petarung dalam Demokrasi

PDIP yang menjadi satu-satunya partai peraih kursi yang tidak diajak koalisi besar Amsakar-Li Claudia, memungkinkan mengusung calonnya sendiri. Perolehan suara PDIP 83.601 (13,53%), memenuhi syarat ambang batas putusan MK nomor 60.

11 parpol peraih kursi yang mengusung Amsakar-Li yakni PKB, Gerindra, Golkar, Nasdem, PKS, PKN, Hanura, PAN, Demokrat, PPP dan PSI. Gabungan total suara mereka mencapai 508.434 atau mencapai 82,26%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait