Ankara (gokepri.com) – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan lebih dari 50.000 anak di Jalur Gaza kekurangan gizi akut.
“Lebih dari 50.000 anak memerlukan pengobatan karena kekurangan gizi akut,” kata UNRWA, Sabtu 15 Juni 2024.
Berlanjutnya pembatasan akses kemanusiaan disebutnya membuat masyarakat di Gaza menghadapi kelapangan yang sangat parah.
Baca Juga: Indonesia Berangkatkan Bantuan untuk Palestina dan Sudan
“Tim UNRWA bekerja tanpa kenal lelah untuk menjangkau keluarga-keluarga dengan bantuan tetapi situasinya sangat buruk,” ucap badan tersebut.
Hampir 37.300 warga Palestina telah terbunuh oleh pasukan Israel di Gaza sejak Oktober tahun lalu. Sebagian besar dari korban adalah wanita dan anak-anak, dan hampir 85.200 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Setelah serangan Israel sekitar delapan bulan lalu, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Mahkamah Internasional baru-baru ini menyebut Israel melakukan genosida dan memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan operasinya di Rafah. Seperti diketahui Rafah menjadi tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi untuk mewujudkan gencatan senjata serta penyelesaian secara komprehensif konflik di Jalur Gaza akibat agresi Israel yang berlangsung sejak Oktober 2023.
Resolusi DK PBB nomor 2735 tahun 2024 yang disahkan pada Senin (10/6/2024) ini didukung oleh 14 negara anggota DK PBB, termasuk Amerika Serikat sebagai negara pengusul. Sementara itu, Rusia menyatakan abstain terhadap usulan tersebut. ANADOLU/ANTARA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News