UMKM Panen Berkah Ramadan, Omzet Naik Berkat QRIS

umkm panen berkah ramadan
Rokubar, salah satu UMKM yang merasakan berkah Ramadan. Foto: Gokepri.com/Muhammad Ravi

Ramadan membawa berkah bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kepulauan Riau. Banyak di antara mereka mencatat lonjakan omzet yang signifikan selama bulan suci ini.

Engesti Fedro, Batam

Muhammad Fauzi Rachman, pemilik usaha roti bakar dan es cokelat di Batuaji, Batam, menjadi salah satunya. Pria yang akrab disapa Ojik ini mengaku penjualannya meningkat hingga 70 persen dibanding bulan biasa.

“Alhamdulillah ramai. Ini sudah dua kali lipat untung dari modal yang keluar,” kata Ojik, Jumat (4/4/2025).

Roti kukus, roti bakar, dan es cokelat yang dijual Ojik menjadi favorit masyarakat Batuaji untuk berbuka puasa. Menu andalannya itu dijual dengan harga mulai dari Rp7 ribu, menawarkan rasa manis dan segar yang membuat pelanggan ketagihan.

“Setiap mau berbuka puasa pasti selalu ramai. Tidak seperti biasanya. Alhamdulillah semua suka,” ujarnya.

Ojik bersyukur atas keberkahan Ramadan yang meningkatkan omzet usahanya. Ia menilai lonjakan penjualan ini juga didorong oleh penggunaan sistem pembayaran digital melalui QRIS, yang memudahkan transaksi antara penjual dan pembeli.

“Pembukuan pun semua rapi, karena tercatat dengan baik. Kalau sebelumnya masih manual, kadang selesai jualan masih sering nombok,” kata dia.

Ia menyebut, sebelum menggunakan QRIS, banyak pelanggan yang batal bertransaksi karena tidak membawa uang tunai. Namun kini, cukup dengan memindai QRIS, transaksi langsung selesai.

“Sangat membantu, buktinya omzet meningkat,” tambahnya.

Senada dengan Ojik, Eddy, pemilik butik busana Muslim di Batam, juga merasakan berkah Ramadan. Menjelang Idulfitri, permintaan pakaian muslim melonjak tajam.

“Kami menerapkan prinsip jual beli syariah dengan mengutamakan kejujuran dan keberkahan. Selain itu, dengan menggunakan QRIS, transaksi lebih praktis dan efisien. Hasilnya, pelanggan semakin percaya dan penjualan kami naik lebih dari 50%,” katanya.

Transaksi QRIS Capai Rp626 Miliar

Penggunaan QRIS di Kepulauan Riau terus meningkat, terutama di kalangan pelaku UMKM. QRIS memudahkan transaksi tanpa uang tunai dan membantu pelaku usaha mencatat keuangan secara digital dan transparan.

Kepala BI Kepri, Rony Widijarto P memberikan sambutan dalam KURMA 2025. Foto: Gokepri.com/Engesti Fedro

Kepala BI Kepri, Rony Widijarto P, mencatat nilai transaksi QRIS pada Desember 2024 mencapai Rp626 miliar. Sepanjang Triwulan III 2024, nilai total transaksi QRIS mencapai Rp1,31 triliun.

“Lebih dari 97,02 persen transaksi tersebut dilakukan oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” kata Rony di Kantor BI Kepri belum lama ini.

Ia menyebut, pada Desember 2024 terdapat penambahan 4.699 pengguna baru, sehingga total pengguna QRIS di Kepri mencapai 530.327 orang, tumbuh 26,52 persen secara tahunan (YoY).

Dari sisi volume, terjadi penambahan 4.080.693 transaksi sepanjang tahun, mencakup 0,54 persen dari total volume transaksi QRIS nasional sebanyak 6,239 miliar transaksi.

“Pada Desember 2024, ada 7.933 merchant baru, sehingga total merchant QRIS di Kepri mencapai 579.244 merchant, didominasi oleh kategori Usaha Mikro dan Kecil (UMI) yang tersebar di Kota Batam,” jelas Rony.

Bank Indonesia Kepri juga menargetkan pemasangan 1.000 QRIS di masjid-masjid seluruh Kepri. Program ini bertujuan memudahkan masyarakat dalam berinfak dan bersedekah secara digital, sekaligus memperluas inklusi keuangan syariah.

“Sehingga untuk berderma bisa lebih mudah,” kata Rony.

Ia menyebut, gerakan 1.000 QRIS di masjid akan diresmikan dalam kegiatan KURMA 2025 bersama Gubernur Kepri dan perbankan.

Untuk mendukung kelancaran program, BI Kepri akan bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Batam dan mengadakan sosialisasi kepada 65 pengurus masjid dari 12 kecamatan di Batam.

“Sosialisasi ini berfokus pada edukasi dan peningkatan kesadaran pengurus masjid mengenai manfaat QRIS,” tambahnya.

KURMA 2025 Dorong Ekosistem Ekonomi Syariah

Bank Indonesia Kepri juga menggelar bazar Ramadan bertajuk KURMA (Kepri Ramadan Fair) 2025 di dua kota, yakni Tanjungpinang (10–16 Maret) dan Batam (17–23 Maret). Kegiatan ini menjadi ajang promosi dan penguatan ekosistem ekonomi syariah di Kepri.

Selain bazar, KURMA juga diramaikan dengan UMKM Expo, business matching, seminar ekonomi syariah, layanan sertifikasi halal, talkshow literasi keuangan syariah, dan festival fashion show.

Kepala BI Kepri, Rony Widijarto P, mengatakan bahwa KURMA menjadi bagian dari upaya membangun ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kami ingin menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih luas bagi UMKM halal. Dengan adanya bazar ini, para pelaku usaha dapat memperluas pasar mereka, sementara masyarakat semakin mudah mendapatkan produk berkualitas yang sesuai dengan prinsip syariah,” ujarnya.

Tahun ini, total transaksi selama KURMA 2025 mencapai Rp2,3 miliar, naik 100 persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp1 miliar.

“KURMA merupakan wadah sinergi BI untuk memajukan ekonomi syariah, termasuk industri halal, ekspor halal, keuangan syariah, dan dana sosial syariah,” kata Rony.

Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura. Foto: Gokepri.com/Engesti Fedro

Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, menilai KURMA tidak hanya berdampak ekonomi, tetapi juga mendorong sektor pariwisata.

“Total transaksi KURMA 2025 mencapai Rp2,3 miliar, dengan Rp2,2 miliar menggunakan QRIS dan Rp100 juta tunai. Ini menunjukkan efisiensi ekonomi serta daya beli masyarakat Kepri yang tetap tinggi,” katanya.

Pemerintah Provinsi Kepri juga memberi dukungan terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui program pinjaman modal usaha dengan subsidi bunga nol persen.

“Jadi UMKM tidak dibebankan lagi untuk membayar bunga pinjaman. Bunga pinjaman itu disubsidi oleh Pemprov Kepri. Dan itu lanjut di tahun 2025 ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait