Tinggalkan Indonesia, Shin Tae-yong Bangga Wariskan Fondasi Sepak Bola

Berapa tahun Sty melatih Indonesia?
Pelatih Indonesia asal Korea Selatan Shin Tae-yong melihat sebelum dimulainya pertandingan sepak bola Grup D Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Jepang dan Indonesia di Stadion al-Thumama di Doha pada 24 Januari 2024. (AFP/Giuseppe Cacace)

BATAM (gokepri) — Mantan pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong, pamit dengan rasa bangga. Selama lima tahun melatih, ia merasa telah meletakkan fondasi penting bagi sepak bola Indonesia.

Shin Tae-yong, yang akrab disapa STY, ditunjuk sebagai pelatih timnas Indonesia pada akhir 2019 oleh PSSI. Namun, pada 6 Januari lalu, PSSI memutuskan mengakhiri kontrak pelatih asal Korea Selatan itu, meskipun masih tersisa dua tahun.

“Saya sudah berada di Indonesia selama lima tahun dan saya telah bekerja sangat keras dan melakukannya dengan sangat baik. Saya bangga pada diri saya sendiri karena saya telah meninggalkan banyak fondasi di sepak bola Indonesia. Jadi, saya kembali (ke Korea Selatan) dengan sangat bangga,” kata Shin Tae-yong, seperti dikutip dari Yonhap News, Kamis 16 Januari 2025.

Selama menukangi Garuda, STY memang membuat gebrakan dengan merombak tim dan memberikan kesempatan kepada pemain muda. Kini, pemain-pemain seperti Marselino Ferdinan, Rizki Ridho, Asnawi Mangkualam, hingga Pratama Arhan menjadi pilar timnas.

Selain itu, STY mencatatkan sejarah sebagai pelatih pertama yang membawa Garuda melaju hingga babak 16 besar Piala Asia, yang diraihnya pada Piala Asia 2023. STY, yang juga pernah melatih timnas Indonesia U-23, berhasil mengantarkan Garuda Muda menjadi semifinalis Piala Asia U-23 2024.

“Di balik layar (pemecatan), semua orang di sini telah dengan antusias mendukung saya. Jadi, saya berdiri di sini dan saya yakin bahwa saya bisa pulang dengan senyuman,” ujar pelatih berusia 54 tahun itu.

Mantan pelatih Seongnam Ilhwa Chunma itu mengungkapkan akan tetap mengunjungi Indonesia karena telah memiliki ikatan emosional. “Meskipun saya akan kembali ke Korea Selatan, saya akan sering datang karena saya mencintai Indonesia. Saya berharap dapat melihat (perkembangan sepak bola) di negara lain atau di Korea dengan cara yang lebih baik,” ujar mantan asisten pelatih Queensland Roar itu. YONHAP

Baca Juga:
Kluivert Datang, Mimpi Indonesia ke Piala Dunia 2026 Kembali Menyala

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pos terkait