Tempat Tidur Pasien Covid-19 di RS Tanjungpinang Mulai Banyak Kosong

Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang kembali melaksanakan serbuan vaksin Covid-19 di Poltekes, Jl. Arif Rahman Hakim Tanjungpinang, Kamis (19/8/2021).
Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang kembali melaksanakan serbuan vaksin Covid-19 di Poltekes, Jl. Arif Rahman Hakim Tanjungpinang, Kamis (19/8/2021).

Tanjungpinang (gokepri.com) – Kasus Covid-19 di Kota Tanjungpinang menunjukkan tren penurunan. Salah satu indikasinya adalah keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) di rumah sakit yang kini di legel 85,9 persen.

“Artinya, rumah sakit yang menyediakan tempat tidur untuk pasien Covid-19 sudah banyak kosong. Sekarang yang dirawat di rumah sakit adalah pasien dengan kondisi sedang dan berat, tapi jumlahnya tidak banyak,” kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri, Jumat (1/10/2021).

Menurut Sandri, saat ini Kota Tanjungpinang masih berstatus PPKM level 3. Namun, berdasarkan penilaian dari beberapa indikator pendukung, telah terpenuhi untuk turun ke level 2. Meski demikian, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Tanjungpinang tetap menunggu hasil asesmen dari pusat yang akan diumumkan pada Senin, 4 Oktober 2021.

Di antara indikator penilaian itu adalah situasi Covid-19 di suatu daerah berdasarkan transmisi di tingkat komunitas. Seperti jumlah kasus konfirmasi, jumlah yang dirawat di rumah sakit, dan jumlah kematian. Kemudian kapasitas respon seperti pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan treatment.

“Ketika nilainya bervariasi, ada yang level 2 atau 3, maka nilai yang diambil adalah yang paling rendah atau nilai paling kurang,” katanya.

Kasus konfirmasi Covid-19 di Tanjungpinang juga berkurang di bawah 5 persen atau 50 per 100 ribu penduduk, termasuk yang dirawat di rumah sakit. Kematian juga berkurang.

“Yang jadi tugas besar yakni 15 per satu kasus sudah memadai, karena beberapa hari sebelumnya terbatas, di bawah 5 persen,” kata Sandri.

Saat ini, lanjut Sandri, dari satu kasus positif rata-rata tracing sudah di atas 15 orang. Dan ketika itu sudah memadai, maka Tanjungpinang akan masuk level 2. Kendati begitu, ia berpesan kepada masyarakat untuk tidak terlena, karena penilaian akan terus berlanjut.

“Sementara ini kita akan terus dievaluasi sampai 3 Oktober,” ucapnya.

Dikatakan Sandri, capaian yang ada saat ini akan terus ditingkatkan, karena tujuan tentu tidak sampai level 2, melainkan level 1. Dalam penilaian zona di Tanjungpinang, dilakukan hingga ke tingkat kelurahan, ada yang sudah masuk zona hijau tapi masih fluktuasi.

“Seperti Penyengat, Kemboja, dan Kampung Baru sekarang sudah tidak ada. Tapi nanti bisa saja kembali ada yang terpapar. Angkanya masih bergerak,” ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat Tanjungpinang agar tidak lalai dengan protokol kesehatan. “Tetap memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas,” imbaunya. (zak)

Baca juga: Waspadai Penularan Covid-19, Hindari Makan dan Minum di Kapal

BAGIKAN