Teknologi HEPA Pesawat Penjemput WNI yang Mampu Isap Corona

(internet)

Ratusan warga negara Indonesia (WNI) dari lokasi karantina virus Corona di Provinsi Hubei, China telah tiba di Batam pada Minggu (2/2/2020) pagi sekitar pukul 08.40 WIB. Mereka dipulangkan menggunakan pesawat Airbus A330-300 yang dilengkapi HEPA Cabin Air Filter.

Presiden Direktur Lion Air, Edward Sirait, mengatakan HEPA Cabin Air Filter memiliki kecanggihan yaitu bisa menyaring udara dari kabin ke luar pesawat, termasuk bakteri dan virus corona.

Bacaan Lainnya

“Virus apapun termasuk Corona akan mati dengan sendirinya,” kata dia beberapa waktu lalu.

HEPA merupakan singkatan dari High-Efficiency Particle Filters (penyaringan partikel yang kuat). Sistem kerja HEPA adalah menyaring serta membuat sirkulasi ulang dari kabin dan menyampurkannya dengan udara bersih.

Sebagian udara yang berasal dari dalam dibuang ke luar kabin. Sementara itu, sisanya dipompa melalui filter udara HEPA dan diklaim 99 persen bakteriologis di dalamnya menghilang.

Perputaran sirkulasi udara dalam pesawat yang dilengkapi HEPA Cabin Air Filter berlangsung cepat. Sistem penyaringan HEPA dapat mengubah udara sepenuhnya sekitar 15 hingga 30 kali per jam atau satu hingga dua kali per menit.

International Air Transport Association (IATA) menyatakan filter HEPA efektif menangkap lebih dari 99 persen mikroba ketika menyaring udara.

Perubahan udara menggunakan HEPA bahkan disebut lebih baik daripada alat transportasi lain, perkantoran dan bangunan lainnya yang menggunakan standar untuk rumah sakit.

Sistem penyaringan HEPA digunakan dalam pesawat dengan nomor penerbangan ID-6818. Pesawat tersebut berangkat dari Indonesia dengan membawa 42 relawan yang bertugas memulangkan ratusan WNI dari lokasi karantina virus Corona di Provinsi Hubei, China. Relawan ini berasal dari Kemenlu, Kemenkes, Anggota TNI dan kru pesawat.

Pesawat ini disebut mengangkut 245 WNI kembali ke Tanah Air. Pesawat juga akan dikarantina dan dilakukan prosedur desinfektan setelah kembali dari Wuhan. Pesawat ini kata dia, baru akan digunakan kembali setelah selesai disterilisasi selama kurang lebih 14 hari.*

(sumber: cnnindonesia.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *