Stok Beras dan Cabai Merah Rawan di Kepri

Stok beras di Kepri
Airlangga Hartarto. (liputan6.com)

Jakarta (gokepri.com) – Pemerintah daerah diminta mewaspadai gejolak harga cabai dan telur yang berpotensi mengerek inflasi ke level lebih tinggi.

Pemerintah mencatat tingkat inflasi 27 provinsi berada di atas rata-rata nasional secara tahunan pada Agustus 2022. Sebagaimana diketahui, inflasi pada Agustus 2022 tercatat sebesar 4,69 persen secara tahunan, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 4,94 persen.

Pendorong tertinggi inflasi pada Agustus 2022 yaitu berasal dari inflasi pangan atau harga bergejolak (volatile food) yang mencapai 8,93 persen secara tahunan, meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 11,47 persen secara tahunan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa sebanyak lima provinsi dengan inflasi tertinggi tercatat ada di Sumatra. Secara umum, inflasi di provinsi Sumatra, seperti Jambi dan Sumatra Barat mencapai dipicu oleh tarif angkutan udara. Airlangga mengatakan, hingga minggu pertama September 2022, pemerintah telah memonitor ketersediaan pasokan komoditas pangan.

Per minggu pertama, pemerintah memastikan pasokan komoditas bawang putih, daging ayam, dan daging sapi aman atau berada dalam level surplus di 34 provinsi. “Beberapa yang dimonitor, beras aman di 29 provinsi, rawan di 5 provinsi, yaitu Riau, Bangka Belitung, Kepulauan Riau (Kepri), Maluku Utara, dan Papua Barat. Sementara itu, jagung aman di 29 provinsi, rawan di 2 provinsi, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, dan rentan di Kepulauan Riau (Kepri) dan Bangka Belitung,” katanya dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Pengendalian Inflasi Tahun 2022, Rabu 14 September 2022.

Di sisi lain, pemerintah mencatat pasokan komoditas cabai merah masih rawan di 17 provinsi dan telur ayam rawan di 8 provinsi. “Cabai merah rawan di 10 provinsi, yaitu di Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, dan lainnya,” jelas Airlangga.

Sementara itu, komoditas cabai rawit berada pada level rentan/tidak aman pada 10 provinsi, cabai besar di 10 provinsi, dan bawang merah di 6 provinsi.

Penulis: Candra Gunawan

BAGIKAN