Resepsi perayaan Hari Kemerdekaan Singapura ke-58 di Batam, tahun ini, memberi kesan spesial bagi Dr Maliki Osman. Menteri Kedua Pendidikan dan Luar Negeri Singapura itu melakukan serangkaian kegiatan selama tiga hari dan penuh kesan.
Andi, Batam
Gokepri – Acara sarapan pagi Dr Maliki Osman bersama tujuh pimpinan media di Batam, di Radisson Golf and Convention Centre, Sabtu 12 Agustus 2023, pagi berlangsung santai. Gokepri salah satu media yang diundang oleh Konsulat Jenderal Singapura untuk Batam.
Tepat pukul 08.00, Dr Maliki Osman terlihat tiba di pintu masuk venue Birdie meeting room. Ia pun lantas menyapa dan menyalami kami satu per satu. Maliki tampak sangat bahagia. Itu terlihat dari senyumnya.
“Pak menteri sangat bahagia bisa lakukan banyak kegiatan, tapi saya capek,” kata Konsul Jenderal Gavin Ang membuka pertemuan sambil berkelakar.
Tawa yang hadir pun pecah. Maliki merespons bawahannya itu dengan kelakar juga.
“Iya, perayaan Hari Nasional Singapura tahun ini di Batam sangat berarti. Ini serba pertama yang saya lakukan bersama istri mengisi rangkaian kegiatan Singapore’s (National) Day,” tuturnya.
Sambil mempersilakan menyantap makanan dan minuman, Maliki mulai menceritakan kegiatannya.
Katanya, penampilan panggungnya bersama istri, Sadiah Shahal pada resepsi Hari Kemerdekaan Singapura, Kamis 10 Agustus 2023 malam, di Hotel Radisson, dipersembahkan khusus untuk para tamu. Malam itu, Maliki memainkan instrumental kecapi dan sang istri bermain organ.
Seperti musisi profesional, mereka memainkan lagu sountrack drama Korea berjudul Winter Sonata. Penampilan mereka memukau penonton, termasuk Wakil Gubernur Marlin Agustina dan suami, Walikota Batam/Kepala BP Batam, Muhammed Rudi.
“Memainkan kecapi dan istri bermain organ, ialah penampilan kami pertama. Itu kami persembahkan juga sebagai bentuk penggalangan amal untuk Palang Merah Indonesia Batam,” terang Maliki.
Maliki mengaku ia dan istri memang mempersiapkan diri untuk belajar memainkan alat musik kecapi dan organ. “Setiap hari kami practice (latihan) main kecapi dan organ,” kenang Maliki.
Kegiatan hari kedua di Batam, lanjutnya, tak kalah hebat. Maliki bercerita, ia tanding bulu tangkis perdana dengan Walikota Batam, Muhammad Rudi. Kegiatan olahraga di sore hari tersebut cukup membuat tubuh Maliki dan Rudi banjir keringat.
“Seru sekali, kami hanya sparing, tak ada yang kalah atau menang,” ujar Maliki menjawab pertanyaan wartawan dengan ekspresi wajah tersenyum dan tertawa.
Hal lain yang membuat bahagia Maliki, sebab Muhammad Rudi meladeninya berolahraga hingga dua jam lamanya.
“Di tengah jadwal pekerjaan yang sibuk, Pak Rudi sampai dua jam bersama Pak Menteri Maliki,” timpal Gavin Ang.
Maliki mengamini dan mengapresiasi kehangatan sahabatnya, Muhammad Rudi.
“Olahraga bulu tangkis bersama Pak Rudi itu juga kali pertama saya bertanding. Pak Rudi saya tantang nanti tanding di Singapura,” kata Maliki membocorkan rencana sparing ulang mereka berdua.
Ia menjelaskan, kegiatan lain yang dilakukannya bersama istri di Batam yakni melihat langsung Batamindo Green Farm, di Tiban. Sebuah pertanian hidroponik terbesar di Indonesia. Juga sebagai penyuplai sayuran ke Singapura.
“Sangat bagus, lokasinya bersih, sayurannya segar dan berkualitas dan packagingnya menarik,” ujar Maliki.
Maliki juga menceritakan kekagumannya melihat perkembangan infrastruktur jalan dan fasilitas umum di Batam. Juga kekaguman istrinya saat berkunjung ke Grand Batam Mall, sebuah mal yang sangat baik.
“Tahun lalu ketika datang ke Batam, Jalan-jalan belum dibangun
Sekarang sudah lebar dan masih terlihat pembangunan. Bundaran Bandara Hang Nadim juga hampir selesai. Batam sangat banyak perkembangannya,” ujar Maliki terkesan.
Pulau Penyengat Perekat Kepri dan Singapura
Cerita perjalanan ke Pulau Penyengat Maliki dan istri serta rombongan, tak kalah bersemangat diceritakannya. Maliki dan istri merasa terhormat diajak Gubernur Kepri, Ansar Ahmad didampingi istri, Dewi Ansar dalam perjalanan sejarah dan religi itu.
Pada Jumat pagi, dari Batam, Maliki dan rombongan berangkat menuju Pulau Penyengat. Sampai di pulau penuh sejarah itu, Maliki beserta istri dan rombongan diajak berkeliling oleh Gubernur Ansar mnggunakan becak motor.
Rombongan berkeliling selama lebih kurang dua jam, mengunjungi beberapa situs sejarah penting sambil mendengarkan penjelasan mengenai sejarah Pulau Penyengat dan silsilah kesultanan dari Raja Malik Hamzah, budayawan Kepulauan Riau dan Zuriat raja-raja dari Pulau Penyengat.
Situs sejarah pertama yang dikunjungi adalah Komplek Makam Raja Hamidah (Engku Putri), Permaisuri Sultan Mahmud Syah III. Di Komplek tersebut juga dimakamkan Pahlawan Nasional Raja Ali Haji. Di sana rombongan melihat hasil karya Raja Ali Haji yang mendunia, Gurindam 12.
Kemudian Maliki dan rombongan diajak menuju Komplek Makam Pahlawan Nasional asal Kepri, Raja Haji Fisabilillah, Yang Dipertuan Muda Riau IV, dan Balai Adat. Di Balai Adat Menteri Maliki dan Istri berkesempatan mencoba kesegaran air Perigi Tua 8 untuk membasuh muka, serta mencoba pakaian adat.
Terakhir rombongan menuju ke Masjid Raya Sultan Riau Penyengat, Gubernur Ansar dan Menteri Maliki mengikuti Shalat Jumat dimana Gubernur Ansar bertindak selaku khatib.
Menteri Maliki Osman dan Istri, Sadiah Shahal tak dapat menyembunyikan ketertarikan mereka akan Pulau Penyengat. Apalagi sejarah Pulau Penyengat dan silsilah Kesultanan Riau Lingga sangat erat berhubungan dengan negeri Singapura.
“Kami sangat terkesan bisa sampai ke Pulau Penyengat. Ternyata hubungan Singapura dan Kepri sungguh sangat dekat,” kata Maliki menegaskan.
Penyambutan warga Pulau Penyengat serta dialek bahasa mereka, cerita Maliki, persis sama dengan orang Melayu Singapura. Apalagi makanannya, serupa dengan di Singapura.
“Ada pepes sotong, itu sedap. Sama seperti masakan di Singapura,” tutur Maliki. “Berkunjung ke Pulau Penyengat membuat hati kami tenang,” tambahnya.
Maliki dan rombongan mengaku sangat senang. Ia berjanji, akan mengajak warga Singapura, khususnya anak muda berkunjung ke Pulau Penyengat. “Supaya mereka juga tahu history Singapura dengan Kepri,” kata Maliki.
Acara sarapan pagi Dr Maliki Osman bersama pimpinan media, berlangsung sangat santai. Gelak canda dan tawa mewarnai pertemuan hampir dua jam itu.
Hadir juga mendampingi Dr Maliki Osman, yakni Wakil Konsul Konsulat Jendrral Singapura di Batam, Bynes Liau dan staf lainnya.
Di ujung pertemuan, Maliki menyampaikan apresiasinya kepada kepala daerah di Kepri atas suksesnya penyelenggaraan resepsi Hari Kemerdekaan Singapura ke-58. Ia sangat berharap hubungan bisnis dan kekeluargaan antar dua bangsa bisa berkelanjutan.
“Tentu kita baik Singapura dan Indonesia (Kepri) bisa sama-sama menyokong dan berjaya dalam segala hal,” harapnya.
***
Berita Lainnya:
- Menteri Maliki Osman Bicara tentang Hubungan Singapura dengan Batam: Kemajuan Batam Penting bagi Singapura
- Kepala BP Batam Badminton Bersama Menteri Singapura Maliki Osman
- Momentum Pererat Hubungan Batam-Singapura
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News