Beberapa hari sebelum cuti bersama lebaran, saya berbelanja di salah satu ritel besar di Batam membeli oleh-oleh untuk dibawa ke kampung halaman. Saat hendak membayar di kasir saya iseng bertanya, “Apakah bisa bayar dengan Tap?”. Setelah mendapat konfirmasi dari kasir, saya membuka aplikasi mobile banking dan berhasil melakukan pembayaran menggunakan fitur QRIS Tap. Saya pikir kini pengguna semakin dimanjakan dengan berbagai kemudahan dalam pembayaran.
QRIS Tap telah diluncurkan oleh Bank Indonesia pada 14 Maret 2025. Hal ini merupakan komitmen bank sentral dalam menyediakan sistem pembayaran yang efektif dan efisien. Fitur pembayaran dengan teknologi Near Field Communication (NFC) ini merupakan rangkaian dari inovasi QRIS yang terus dilakukan sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2019 lalu. QRIS Tap akan diimplementasikan secara bertahap dimulai dari layanan transportasi, ritel, UMKM, dan parkir serta bakal terus diperluas ke depannya.
Sejak diluncurkan, QRIS terus tumbuh secara akseleratif. Di tahun 2024 saja tercatat volume transaksi QRIS sebesar 6,23 miliar transaksi QRIS atau tumbuh 191,79 persen dibandingkan tahun 2023. Pertumbuhan transaksi juga masih berlanjut pada tahun 2025 yang sampai dengan bulan Februari 2025 tercatat tumbuh sebesar 163,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Fitur QRIS Tap yang baru saja diluncurkan diyakini akan menjadi motor yang akan membuat pertumbuhan transaksi QRIS semakin ngebut.

Mengapa pertumbuhan QRIS menjadi penting untuk terus didorong? Di era yang semakin maju saat ini, digitalisasi telah menjadi suatu keniscayaan. Tak terkecuali bagi sistem pembayaran. Masyarakat menuntut transaksi pembayaran yang semakin cepat dan mudah dengan tetap memperhatikan aspek kemananan. QRIS sebagai salah satu bentuk digitalisasi pembayaran telah terbukti dapat merespons kebutuhan tersebut baik dari sisi pengguna maupun merchant.
Dari sisi pengguna, QRIS bisa dibilang merupakan metode pembayaran yang sangat nyaman. Masyarakat dapat melakukan pembayaran cukup dengan smartphone dan jaringan internet yang rasa-rasanya sudah dimiliki oleh mayoritas masyarakat. Bahkan, kini banyak orang yang bergurau bahwa lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan smartphone saat bepergian. Sebuah refleksi nyata semakin terintegrasinya teknologi digital seperti QRIS dalam kehidupan sehari-hari.
Begitu pula dari sisi merchant yang mendapat banyak keuntungan dari penggunaan QRIS. Contoh mudahnya, merchant tidak perlu lagi pusing menyiapkan uang kecil untuk kembalian. Bahkan, transaksi satu Rupiah saja bisa dilakukan dengan QRIS, hal yang mustahil bila menggunakan uang tunai. Merchant juga terhindar dari risiko pembayaran menggunakan uang palsu berkat digitalisasi. Dengan satu kode QR terstandar, transaksi pembayaran dari aplikasi apapun dapat diterima dengan mudah dan cepat.
Kebijakan QRIS yang ditetapkan juga senantiasa berpihak kepada UMKM yang saat ini mendominasi hingga 95,3 persen dari keseluruhan merchant QRIS. Khusus bagi merchant usaha mikro, sejak Oktober 2024 Bank Indonesia telah menetapkan merchant discount rate (MDR) 0% untuk transaksi sampai dengan lima ratus ribu Rupiah. Penggunaan QRIS secara tidak langsung juga membantu UMKM dalam melakukan pencatatan keuangan yang selanjutnya dapat menjadi pintu masuk mengakses layanan keuangan seperti pembiayaan usaha.
Bank Indonesia sebagai regulator di sistem pembayaran senantiasa merespons kebutuhan masyarakat akan transaksi pembayaran yang semakin mudah, cepat, dan aman. Oleh karena itu, berbagai inovasi terus dilakukan terutama dalam digitalisasi pembayaran baik dalam bentuk pembaruan fitur sampai dengan penguatan regulasi. Inovasi terkini QRIS Tap diharapkan dapat segera diimplementasikan secara luas ke seluruh merchant termasuk UMKM mengingat manfaat yang bisa didapatkan. Seluruh aktor baik pelaku usaha maupun perbankan harus bergerak cepat agar fitur baru ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Di sisi lain, edukasi mengenai cara bertransaksi yang aman juga harus diperluas. Tentunya diikuti dengan penguatan regulasi, manajemen risiko, dan surveilans untuk memberikan jaminan kepada masyarakat sebagai pengguna.
Terakhir, digitalisasi hanya akan menjadi jargon bila tidak dimanfaatkan secara optimal. QRIS sebagai salah satu wujud digitalisasi di sistem pembayaran telah terbukti memberikan kemudahan bagi masyarakat. Perkembangan QRIS yang pesat, termasuk peluncuran fitur QRIS Tap, menunjukkan betapa cepatnya teknologi berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan pengguna. Sebagai pengguna, mari kita manfaatkan teknologi ini secara bijak untuk memaksimalkan manfaat yang ada. Jadi, apakah Anda sudah mencoba menggunakan QRIS Tap?. ***
Baca Artikel Opini Lain: