Pulau Karang Singa Berbatasan dengan Malaysia dan Singapura, Ansar: Jangan Sampai Diklaim Mereka

Pemerintah pusat membangun mercusuar dan helipad di Pulau Karang Singa guna mengantisipasi pulau terluar itu diklaim jadi wilayah Malaysia.
Pemerintah pusat membangun mercusuar dan helipad di Pulau Karang Singa guna mengantisipasi pulau terluar itu diklaim jadi wilayah Malaysia.

Tanjungpinang (gokepri.com) – Pemerintah pusat membangun mercusuar dan helipad di Pulau Karang Singa guna mengantisipasi pulau terluar itu diklaim jadi wilayah Malaysia. Pulau Karang Singa berjarak sekitar 3,70 mil laut dari Tanjung Sading, Kecamatan Bintan Utara.

“Karena berbatasan langsung dengan Malaysia hingga Singapura. Jangan sampai pulau ini diklaim sebagai wilayah mereka,” kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Tanjungpinang, Jumat 26 November 2021.

Pulau Karang Singa merupakan sebuah daratan karang yang sangat kecil di utara Pulau Bintan dan dekat dengan Karang Selatan (South Ledge). Pulau Karang Singa masuk ke dalam laut tetirotial Indonesia, tetapi South Ledge menjadi sengketa antara Malaysia dan Singapura. South Ledge sendiri adalah sebuah karang yang hanya terlihat ketika air surut dan akan tenggelam jika terjadi pasang.

Tidak hanya dekat dengan South Ledge, Pulau Karang Singa juga dikat dengan Pulau Batu Puteh (Pedra Branca dan Middle Rocks yang pernah diperebutkan Malaysia dan Singapura. Saat ini, Pendra Branca dinyatakan milik Singapura, sementara Middle Rocks milik Malaysia.

Ansar tidak ingin kejadian sengketa antara Indonesia dan Malaysia terkait perebutan Pulau Simpadan dan Ligitan beberapa waktu lalu terulang. Saat itu, Mahkamah Internasional memutuskan bahwa Kedua pulau tersebut masuk wilayah kedaulatan Malaysia.

Tidak sampai di situ, setelahnya Malaysia juga ditetapkan secara resmi menguasai Karang Tengah (Middle Rock). Sementara, Singapura telah menguasai teritorial Batu Putih (Pedra Branca).

Menurut dia, letak geografis Kepri sebagai daerah perbatasan, memang rawan konflik teritorial dengan negara lain.

Oleh karenanya, kata dia, pemerintah pusat melalui Kemenhan dan Kemenhub secara bertahap mulai 2022 akan membangun mercusuar dan helipad, khusus di Pulau Karang Singa.

“Ini menjadi titik penanda perbatasan pulau terluar Indonesia dengan Malaysia maupun Singapura,” ujar Ansar.

Ansar pun mendorong agar pemerintah pusat dapat menjadikan Pulau Karang Singa sebagai tempat wisata, selain dibangun mercusuar dan helipad.

“Selain menjaga kedaulatan negara, pemerintah pusat juga didorong meningkatkan perekonomian warga perbatasan, misalnya melalui pengembangan sektor pariwisata,” kata Ansar. (wan)

Baca juga: Mendagri Dorong Percepatan Pembangunan di Pulau Laut Natuna

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *